Senin, 03 Desember 2018

MAAF!!!


Maaf, untuk laku yang tak berkenan
Maaf, untuk nada yang meninggi
Maaf, untuk segala hal yang menjadikan kita "berbeda" yang akhirnya saling menciderai hati kita masing-masing

Kita satu tujuan, hanya saja jalannya berbeda. Kita sebenarnya sama, hanya saja tak ada komunikasi. Hingga yang satu merasa lebih baik dan lebih benar dibanding yang lain.
Kenapa kita tak mau sedikit menurunkan ego, menyatukan visi, misi dan berkolaborasi untuk gebrakan yang jauh lebih baik?
Bukankah sesuatu yang massive jauh lebih berdampak dibanding pergerakan satu persatu?
Ego kita begitu membumbung tinggi, hingga tak bisa saling memahami. Satu dengan yang lain merasa lebih baik dan lebih benar dibanding yang lain.
Penghargaan, ya kita krisis penghargaan. Kita terlalu terbiasa mengkritik tanpa adanya penghargaan. Sesuatu yang kita lihat dari luar biasa-biasa saja bahkan mendekati buruk, ada usaha dan pengorbanan yang orang lakukan untuk mengerjakan itu. Kenapa kita menutup mata dari semua hal itu?
Kita selalu merasa lebih baik, kita sering sekali merasa pintar tapi tak pintar merasa.

Ah manusia, kita lagi lagi akan berlindung dalam alibi manusia tempatnya salah dan khilaf. Manusia tak ada yang sempurna. 

Sedikit tulisan kerisauan, refleksi dan nasehat diri. Semoga nantinya diri ini bisa membuka mata akan arti sebuah proses, bukan hanya menuhankan hasil.
Yogyakarta, 03 Desember 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...