Semangat ya mas, kataku sambil tersenyum.
Iya mbak, ini udah pusing. Jawab masnya juga sambil
tersenyum. Lalu dia melanjutkan melayani para pembeli.
Ceritanya sore ini aku dan Ana menghabiskan waktu di
Mall Hartono, saat bangun tidur setelah ashar tadi aku merasa BT banget gak tau
mau ngapain, resiko sih menjadi orang yang terlalu aktif berkegiatab, jadi
ketika tinggal diam di kamar jadinya BT dan mencari-cari aktifitas.
Jadi aku chat Ana ngajakin ke Hartono. Sebenarnya
dari siang udah mau ke Hartono mau beli HP untuk Panrita, tapi bingung mau
ngajakin siapa, pas bangun tidur terlintas difikiran ngajakin Ana, dan pas aku
chat dia langsung bales dan bisa nemenin.
Beh,
di mana? Tanyaku
Di
kostan beh, baru kelar sholat ashar. Kenapa beh? Tanya Ana
Ke
Hartono yuk, jawabku.
Oke
beh, tapi aku mandi dulu ya. Ana balas chatku lagi.
Oke
beh, ntar kabarin aja ya kalo udah siap. Aku juga baru bangun, mau sholat ashar
dulu.
Itu penggalan chat aku sama Ana, setelah sholat dan
Ana juga sudah kelar mandi lalu kujemput dia di kostnya dan kami berangkat ke
Hartono. Berhubung sudah sore dan memang lagi musim liburan, kami terjebak
macet di jalan. Sesampainya di Hartono kami berburu toko yang dapat cashback
50% dari gopay, maklumlah sahabat missqueen jadi diskonan adalah salah satu surga
dunia. Hahaha
Tempat pertama yang kami sambangi adalah D’Crepes,
rame bangeet. Antriannya lumayan panjang. Hampir setengah jam barulah tiba
giliran antrian kami. Mas penjual Crepesnya tersenyum ramah melayani setiap
pembeli, di sampingnya koki Crepes dengan begitu cekatan dan telaten membuat
pesanan Crepes yang bejibun dengan begitu lincah. Kami pun menyebutkan orderan
kami lalu bergeser. Aku lanjut menemani Ana memesan Shihlin yang kebetulan juga
dapat cashback 50% dari gopay, pesanan Crepes kami ditinggal karena masih ada
antrian sekitar 20-an. Setelah pesan Shihlin kami lanjut sholat, kebetulan
waktu maghrib sudah masuk. Kelar sholat maghrib, kami kembali ke Crepes,
ternyata pesanan kami belum selesai dan dua mas-mas Crepes tersebut masih
dengan aktifitas yang sama. Nomor orderan kami 189 dan 190. Sedangkan yang lagi
proses pembuatan baru 187, tinggal 2 antrian lagi, jadi kami memilih menunggu
berdiri pas disamping mas kasir.
Nampak raut muka kelelahan namun masnya tetap
memberikan senyum terbaiknya. Aku iseng memberi masnya semangat, disambutnya
dengan senyum termanisnya dan keceplosan “mengeluh” yang mungkin tanpa dia
sadari. Aku tau rasanya, pasti capek banget. Berdiri berjam-jam bukan hal yang
mudah, jangankan berjam-jam, aku yang berdiri setengah jam aja kadang pusing
apalagi masnya yang entah dia berdiri disitu sejak kapan, tanpa jeda tanpa
istirahat. Pembeli datang silih berganti tanpa pernah sepi. Masnya melayani
sepenuh hati dengan ketulusan.
Setiap pekerjaan ada resikonya, dan kita tau banget
akan hal itu. Masnya memilih kerja di situ sudah tau dengan resiko yang akan
dihadapi, tetap semangat ya mas. Insha Allah berkah, semoga rejekinya lancar. “Tamparan”
banget sih bagi aku, seharian kerjanya bangun tidur makan aja kadang ngeluh
capek, padahal loh gak ngapa-ngapain. Orang di luar sana kerja keras tanpa
kenal lelah dan mereka menjalani semuanya dengan suka rela dan ikhlas.
Kemudian ngaca, lalu apa yang membuatmu kurang
bersyukur padahal sudah mendapatkan begitu banyak kemewahan dan kemudahan? Tak
usah dijawab, cukup merenung dan refleksi diri ~.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar