Sekuat-kuatnya
wanita pasti tetap butuh pendamping, dulu aku sempat mikir ya ngapain sih
menikah wong juga aku bisa memenuhi kebutuhanku sendiri, aku bisa melakukan
segalanya sendiri. Hingga satu titik aku tersadar bahwa sekuat-kuatnya wanita
pasti akan ada satu masa dia berada di low life dan itu baru akan dilengkapi
oleh seseorang yang bernama suami.
Seseorang
yang dengannya kita bisa menumpahkan segala cerita tanpa takut akan dibongkar
ke orang lain, seseorang yang dengannya kita merasa tenang, seseorang yang
dengannya kita merasa dilindungi, seseorang yang akan menjadi panutan dan imam
dalam rumah tangga, seseorang yang akan dipindahi tanggung jawab dari ayah,
seseorang yang akan menjadi salah satu jalan kita menuju ke surga-Nya.
Sekuat-kuatnya
wanita pasti ada satu titik di mana dia ingin dilindungi, karena memang itu
adalah kodratnya. Sekuat-kuatnya wanita pasti ada ranah yang tak bisa
dilakukannya sendiri, selalu butuh sosok laki-laki untuk menyempurnakannya. Sekuat-kuatnya
wanita pasti ingin digenapkan, karena sendiri itu ganjil dan berdua itu lebih
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar