Senin, 10 Desember 2018

Kita indah karena kita berbeda


Itulah mengapa kita diciptakan dengan passion dan kemampuan yang berbeda agar kita saling melengkapi.

Kejadiannya terjadi begitu cepat, saat kami masih cekikikan bermain uno, tiba-tiba didatengin sama warga lokal, ngasih tau kalo ban mobil kami kempes. Paguyuban teman-teman langsung menuju mobil untuk membawa mobilnya ke bengkel. Mereka berempat, Aswar, Tama, Jaya dan Rayhan berusaha membawa mobil ke bengkel. Lama menunggu kok mereka gak datang lagi ke tempat kami bermain uno sebelumnya, lalu kususul mereka ke mobil. Ternyata mereka masih dengan usaha penuh berusaha untuk mendongkrak mobilnya dan mengganti ban yang bocor dengan ban serep yang ada di mobil, kondisi ban mobil yang sudah rapat karena terlalu bocor sudah tak memungkikan dibawa ke bengkel dengan keadaan jalan yang licin dan nanjak. Mereka masih mengusahakan mengganti ban mobilnya dengan ban serep agar bisa dibawa ke bengkel dengan kondisi aman. Lama berproses tak kunjung bisa juga ngedongkrak mobilnya dengan sempurna. Di tengah usaha mereka mendongkrak mobil, aku mencari bantuan. Menghubungi orang lokal untuk membantu kami agar mobilnya bisa sampai ke bengkel untuk diganti bannya. 






Ternyata saat aku minta tolong ke orang lokal yang lagi nongkrong di dekat parkiran, salah satu dari mereka ternyata montir. Bapak tersebut lalu menuju ke mobil kami, buru-buru mengambil kayu agar dongkraknya bisa bertumpu di tempat yang datar. Sang bapak montir dengan cekatan membuka ban serep, mendongkrak dan mengganti ban yang bocor. Gak sampai 10 menit proses mengganti ban pun selesai. Bapaknya mengganti ban pun terlihat begitu anteng, berbeda dengan mereka yang tertatih hingga peluh keringat membasahi badan mereka. Itu pun dengan proses lebih dari sejam dan tak kunjung bisa juga.






Setelah bannya selesai diganti, kami lalu tertawa bersama, menertawakan kemampuan masing-masing. Ternyata memang benar, kita diciptakan berbeda agar kita bisa saling melengkapi. Semua orang unik dengan passion dan kemampuan yang berbeda, dan kita tidak bisa memaksa satu sama lain untuk menjadi yang kita inginkan. Andai semua orang menjadi ahli bahasa, atau menjadi pakar hukum atau menjadi teknisi ya mungkin tak ada yang bisa mengurusi mobil dengan cekatan saat rusak. Andai semua orang jadi pengusaha, ya stabilisasi pemerintahan mungkin akan goyah. Andai semua orang jadi dokter, mungkin kita tak bisa makan karena tak ada yang bertani. 

Sesederhana itu Allah memberikan kita pelajaran kehidupan, untuk bisa menghargai pekerjaan satu sama lain. Apalah daya kita yang selama ini hanya berkutat dengan dunia kampus, dunia tugas dan paper. Kita tetap butuh orang lain dalam kehidupan kita, karena sepintar-pintarnya manusia pasti akan membutuhkan orang lain, tak semua hal bisa dilakukan sendiri karena setiap orang diciptakan dengan passion dan kemampuan yang berbeda, kita indah karena kita berbeda.
Yk, 101218

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...