Desiran ombak menemani malam minggu kami yang riuh,
rencananya ngecamp berakhir hanya gelar terpal dan bermain uno, diselingi
minuman coklat hangat dan beberapa piring mie goreng.
Ini mah piknik elit, tak perlu jalan jauh. Turun
dari mobil sudah langsung tiba di lokasi. Banyak pula fasilitas yang tersedia,
ada warung, ada bale-bale, banyak wc, ada musholla dan ada keran air pas dekat
tempat nongkrong.
Ini tepatnya dinamai pindah tempat tidur lebih jauh
dikit dari kostan, melipir dari kota sejenak untuk sekedar terlepas dari hiruk
pikuk keramaian dan ramainya dunia sosial media yang semakin ramai memamerkan
segala pencapaian dan keindahan
Banyutibo adalah salah satu pantai yang berada di
pesisir kabupaten Pacitan, menurut referensi dari banyak tulisan di internet
adalah salah satu pantai terindah di Pacitan. Jarak dari Jogja menurut maps
hanya 2,5 jam, tapi aslinya kami menempuh dengan perjalanan 5 jam menggunakan
mobil, melintasi jalan wonosari. Beberapa kejadian mengiringi langkah kami,
mulai dari nabrak orang dari depan hingga berujung adu mulut, kelaparan di
jalan, lupa bawa panci hingga keliling dari warung ke warung nyari panci karena
lupa bawa panci.
Esok paginya, mata kami dimanjakan dengan semburat
jingga dari ufuk timur. Bangun tidur disambut desiran ombak dan fajar yang
menentramkan hati dan fikiran. Sebelum kami menikmati keindahan-Nya, kami
terlebih dahulu bercumbu dengan pencipta-Nya
Menjelang matahari menuju pas di atas kepala, kami
nyebur ke bibir pantai. Menikmati ombak yang sejak malam hanya mampu kami
dengar suaranya, bermain dengan ombak yang tak jarang menghempaskan kami ke
sana kemari, mengombang ambingkan kami di pinggir pantai, sama dengan kehidupan
yang penuh ombang ambing, hahaha.
Ini mah Jogja Bay versi real, benar saja ombak
datang menghempas dengan begitu kerasnya. Melemparkan kami menuju bibir goa
yang berada dibalik tebing, tak jarang pula menarik kami menuju ke lautan. Kami
saling menyelamatkan, dengan saling berpegangan satu sama lain, mulai dari
berpegang di kaki hingga menarik baju, hanya agar kami tidak hanyut dibawa oleh
gelombang. Meski begitu, kami tetap menikmati dan masih saja cekikan. Di bibir
pantai, terlihat 3 orang penjaga pantai yang sigap mengawasi para pengunjung,
menggunakan pelampung yang lengkap, memastikan tak ada pengunjung yang terseret
ombak hingga ke tengah lautan.
Benar-benar hari yang menyenangkan, menghabiskan
masa minggu tenang dengan liburan. Melupakan bahwa besok ada UAS dan harus
mengumpulkan paper. Hahaha
Hidup memang terkadang selucu dan semenyenangkan
itu. Apalagi jalannya sama orang-orang yang asyik, karena memang benar, bukan
tentang tempatnya tapi dengan siapa kita pergi.
Yk, 09 Desember 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar