Menyederhanakan
konsep kebahagiaan
Semakin umur
bertambah, semakin tua. Konsep kebahagiaan pun menjadi begitu sederhana.
Hanya ingin hidup tenang dan damai.
Dulu inget
waktu masih di Papua, kebahagiaan itu sesederhana mendapat jaringan untuk
sekedar berkirim pesan dan menelfon. Taka da jaringan internet pun tak menjadi
masalah.
Dulu, waktu
masih muda. Berasa sok tua banget ya sekarang hahaha. Menjadi bahagia itu
begitu banyak patokannya, mau inilah, mau itulah dan begitu banyak keinginan
duniawi yang menjadi wishlist sekarang,
namun sekarang menjadi begitu sederhana dan disempitkan.
Dulu,
mendaki, ngecamp, menikmati air
sungai dan suara burung di tengah hutan terasa begitu biasa karena menjadi
sebuah rutinitas yang hampir rutin.
Sekarang, dengan
banyaknya rutinitas dan obsesi pencapaian yang begitu banyak dan melelahkan,
kembali bisa menikmati aliran air sungai sambil mendengar suara burung-burung
berkicau sudah mampu melahirkan sebuah kebahagiaan dan ketenangan di dalam
hati. Yah, memang benar merasa damai dan tenang menjadi begitu membahagiakan. Jauh
dari hiruk pikuk, rehat sejenak dari segala obsesi dan kembali tadabur alam.
Kamar kost,
25 Desember 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar