Minggu, 30 Desember 2018

My dearest partner



Sebelum menutup tahun 2018 ini, aku ingin bercerita tentang dua orang yang berada di sampingku, yang cowok namanya Jaya mantan ketua Aksos 2018, yang cewek namanya Ana mantan bendahara Aksos 2018. Mereka dua orang hebat yang telah menjalankan roda kepengurusan Aksos selama satu periode kepengurusan, bekerjasama dengan mereka adalah salah satu pengalaman terindah yang akan terukir diingatanku sampai kapan pun. Dua orang yang tidak pernah bilang tidak, dua orang yang selalu mengusahakan, dua orang yang begitu amanah, dua orang yang sangat totalitas, dua orang yang tak pernah meninggalkan, dua orang yang selalu membersamai.

Aku meyakini, besarnya sebuah organisasi dilandasi oleh kerjasama tim yang solid. Sebaik apapun ketuanya jika partnernya tidak bisa diajak kerjasama hasilnya pasti tidak akan maksimal. Satu periode yang begitu bermakna, begitu banyak permasalahan tapi mampu kami lewati karena kami bersama. Aku pun percaya bahwa untuk membangun dan mempertahankan sebuah organisasi diperlukan tim yang sevisi, sevisi bukan berarti harus selalu sama, tapi sevisi berarti memiliki tujuan yang sama.

Berselisih paham bahkan beda pendapat sering kami temui, tapi karena kami memiliki visi yang sama perselisihan dan perbedaan selalu berakhir di satu titik temu dan akhirnya kami bisa satu suara.

Salah satu “masalah” terbesar dalam sebuah organisasi bukan terletak di ketidakmampuan menuntaskan program kerja yang direncanakan, namun dalam manajemen manusia, mengkondisikan pengurus, membuat mereka nyaman. Dua orang ini mampu menjadi sosok yang membuat para pengurus nyaman dan tetap bertahan hingga akhir kepengurusan, Jaya yang kukenal sebelum menjadi ketua adalah sosok yang sombong, tidak akan memulai pembicaraan dengan orang lain sebelum disapa duluan perlahan menurunkan ego dan mencoba mengakrabkan diri sama semua pengurus. Ana yang sebelumnya tidak kukenal bahkan kusangsikan bisa menjadi bendahara ternyata adalah sosok yang bersahabat, mampu akrab dengan semua orang, hal itu yang membuat kepengurusan kami selalu ramai. Ana adalah sosok bendahara yang begitu detail dan totalitas, bahkan proposal dan LPJ yang seyogyanya dikerjakan oleh sekretaris dikerjakan olehnya dengan penuh keikhlasan.

Satu periode kepengurusan kegiatan tak pernah berhenti, selalu berlanjut. Selesai satu kegiatan lanjut kegiatan yang lain, bahkan ketika UTS dan UAS pun kegiatan selalu ada. Pernah begitu pasrah dengan nilai, karena kami yakin nilai pasti akan bobrok karena fokus kami terbagi antara berkegiatan dan ujian, namun Alhamdulillah karena sesuatu yang kami lakukan adalah sesuatu yang baik, Allah pun meridhoi langkah kaki kami, sesuatu yang kami khawatirkan pun tak terjadi, realitanya malah nilai yang kami dapatkan lebih besar dari ekspektasi. Dan memang benar, Allah akan memudahkan urusan hamba yang memudahkan urusan orang lain.

Thanks you both of you, salah satu anugerah terindah dalam hidupku adalah mengenal dan kerjasama dengan kalian.

Bahkan ketika kepengurusan telah berakhir pun, kita masih punya banyak alasan untuk bertemu. Terima kasih sudah selalu menyempatkan dan meluangkan waktu untuk memperpanjang umur dengan tidak memutuskan silaturrahmi. 

Dalam tulisan yang lain, akan kutuliskan tentang lika liku kepengurusan kami. Tentang pengurus-pengurus hebat yang telah membersamai, tentang orang-orang yang bertanggungjawab atas amanah yang diemban. Aksos tidak hanya memberikanku teman, tapi juga keluarga. Ya keluarga, Keluarga cemara Aksos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...