Kamis, 27 Desember 2018

Sesuai kebutuhan dan sesuai porsi


Ceritanya hari ini ketemu dosen pembimbing Tesis untuk meminta tanda tangan di proposal untuk tugas akhir. Bersyukur banget bisa di bimbing oleh Ibu Daru, dosen yang baru kutahu saat semester dua itupun karena mengambil mata kuliah pilihan. Beliau tak hanya menjadi dosen pembimbing tapi juga menjadi orang tua yang tak henti memberi wejangan. Karena seorang perempuan dan nalurinya sebagai seorang ibu jadi selalu memberikan wejangan dan membimbing dengan sepenuh hati tapi kami ada perasaan sekat mahasiswa dan dosen.

Aku yang teledor bersyukur banget bertemu dengan pembimbing seperti beliau yang detail. Aku yang suka bercerita bersyukur banget dibimbing oleh beliau yang juga suka bercerita dan mendengarkan. “Maaf ya kalau saya terlalu banayk mengoreksi ini itu, kata beliau”. Ya Allah ibu kami yang terima kasih banget karena kami akhirnya tahu di mana kesalahan kami dan bagian mana yang harus kami perbaiki. Jawab saya dan Caca saat bimbingan di ruangan ibu tadi.

Ibu sehat-sehat ya, panjang umur bu dan dimudahkan segala urusan ibu   :’)

Teman yang lain, Kiki dan Fatiha yang kebetulan mendapatkan pembimbing Pak Suryo yang “Perfectionist” itu karena itu yang terbaik untuk mereka. Mereka mampu untuk itu. Mereka (Kiki dan Fatiha) adalah orang yang detail dan juga telaten, jadi memang pas dibimbing sama dosen yang juga detail. Begitupun Siti yang dapat dosen pembimbing pak Masrukhi, itu karena beliau adalah yang terbaik untuk membimbing Siti. Pak Masrukhi yang detail dan teliti memang cocok dengan gaya belajarnya Siti yang juga detail, telaten da perferctionist. Jadi kita tidak bisa membandingkan diri kita sama orang lain, proses kita dengan proses orang lain, karena kita punya porsi masing-masing. Kita mendapatkan proses dan ujian sesuai kemampuan kita masing-masing. Tinggal bagaimana kita menyikapi dan menjalani proses tersebut. Allah memberikan yang terbaik untuk kita, yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Karena yang kita butuhkan adalah yang terbaik, sedangkan apa yang kita inginkan bisa jadi saat itu belum tentu yang terbaik.         
 
#Refleksi diri untuk senantiasa bersyukur.
Yogyakarta, 21 Desember 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...