Kita
tidak berpisah, hanya berjarak.
Sing : Aku hanya pergi, tuk
sementara. Bukan tuk meninggalkanmu, selamanya. Aku pasti kan kembali, pada
dirimu tapi kau jangan nakal, aku pasti kembaliii.
Aku pergi untuk memantaskan diri, agar
aku tak lagi krisis identitas, agar aku mempunyai “status”. Hahaha.
Berat,
sangat berat buatku. Meninggalkan segala hal yang telah kita bangun bersama. Sesuatu
yang sama-sama kita mulai dari nol. Dua hal bagiku yang sama-sama berat
kutinggalkan. Aku tak memungkin memilih, karena sekarang aku tak punya kuasa
untuk itu. Ini bukan sebuah pilihan, ini adalah keharusan yang mesti kujalani. ini
adalah mimpi yang sejak dulu kubangun. Mimpi yang sekarang menjadi nyata.
Dari
sekian banyak hal, kamu adalah sesuatu yang paling berat kutinggalkan. Aku takut
jarak akan membuatmu berubah. Aku takut kenyamanan yang sudah begitu lekat
menguap karena jarak. Aku takut kamu akan melupakanku karena ragaku tak lagi
mampu untuk bersua.
Maafkan
aku yang belakangan ini sering baper, aku
hanya takut kehilangan. Aku hanya takut kau berubah. Aku hanya tidak mau kau
tidak lagi menganggap keberadaanku karena adanya jarak.
Terima
kasih untuk loyalitas yang masih membara, terima kasih untuk semangat yang tak
pernah pudar, terima kasih untuk komitmen yang masih terjaga. Dan terimakasih
karena jarak, karenanya aku mengerti arti sebuah kehadiran dan rindu.
Terucap
doa yang tiada henti, kepada sang maha segalanya. Untukmu, untukku, untuk kita
yang akan selalu ada, yang akan terus bertahan dan yang akan terus saling
menguatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar