Selasa, 22 Agustus 2017

Benarkah?



Hidup adalah pilihan. Sering sekali kita mendengar teori kalo hidup itu pilihan. Dan tak jarang pula teori hanyalah berhenti di teori, terbentur oleh realitas. Dulu, saya sering berfikir bahwa hidup itu memang harus memilih. Kita punya hak atas hidup yang  kita jalani, mau dibawa kemana dan bagaimana, itu adalah sepenuhnya hak kita yang melakoni. Namun, waktu mengajarkan banyak hal. Waktu membuktikan bahwa hidup adalah pilihan mungkin hanyalah sebatas teori.

Terkadang kita harus menjalani sesuatu, bukan karena memilih untuk menjalani. Tapi karena harus menjalani. Terkadang, kita harus pergi. Bukan karena memilih untuk pergi, tapi karena memang harus pergi. Terkadang, kita harus meninggalkan, bukan karena tak ingin lagi bersama, tapi karena pergi adalah sebuah keharusan.

Lantas, masihkah berlaku teori hidup itu adalah pilihan? Disaat kita tak punya lagi hak untuk menentukan hal yang harus kita jalani dalam hidup kita? Biarkan waktu yang menjawabnya. Rangkaian proses kehidupan akan menjawab berbagai teka-teki yang dulu dan atau sekarang masih sebatas pertanyaan. Lets enjoy the life.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...