Hidup
adalah pilihan. Sering sekali kita mendengar teori kalo hidup itu pilihan. Dan tak
jarang pula teori hanyalah berhenti di teori, terbentur oleh realitas. Dulu,
saya sering berfikir bahwa hidup itu memang harus memilih. Kita punya hak atas hidup
yang kita jalani, mau dibawa kemana dan
bagaimana, itu adalah sepenuhnya hak kita yang melakoni. Namun, waktu
mengajarkan banyak hal. Waktu membuktikan bahwa hidup adalah pilihan mungkin
hanyalah sebatas teori.
Terkadang
kita harus menjalani sesuatu, bukan karena memilih untuk menjalani. Tapi karena
harus menjalani. Terkadang, kita
harus pergi. Bukan karena memilih untuk pergi, tapi karena memang harus pergi. Terkadang,
kita harus meninggalkan, bukan karena tak ingin lagi bersama, tapi karena pergi
adalah sebuah keharusan.
Lantas,
masihkah berlaku teori hidup itu adalah
pilihan? Disaat kita tak punya lagi hak untuk menentukan hal yang harus
kita jalani dalam hidup kita? Biarkan waktu yang menjawabnya. Rangkaian proses
kehidupan akan menjawab berbagai teka-teki yang dulu dan atau sekarang masih
sebatas pertanyaan. Lets enjoy the life.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar