Rasa-rasanya sudah 3 minggu sudah tidak pernah merasakan arti weekend lagi. Sabtu minggu hanyalah sebuah wacana untuk berleha-leha. Justru sabtu minggu menjadi hari untuk marathon menyelesaikan tugas. Malam minggunya panjang bukan karena ngemall atau nonton di bioskop, tapi karena bercumbu dengan tugas. The power of kepepet terbukti begitu manjur, H-2 pengumpulan tugas selalu mendapat pencerahan dan ide yang cemerlang (red: gak tau ini ide atau kepasrahan).
Flashback
hari-hari awal kuliah hingga minggu kelima, kami masih begitu nyantai dan
berleha-leha, hingga beberapa kali main untuk sekedar nongkrong untuk
mengakrabkan diri satu sama lain. Tapi kini tidak ada lagi waktu untuk
jalan-jalan, nongkrong syantik, ketika kumpul-kumpul di kantin kampus pun tak
ada lagi waktu untuk berleyeh-leyeh atau sekedar gosipin news update nya lambe turah, pembahasan gosip berubah menjadi
pembahasan tentang tugas.
Beberapa istilah
sudah begitu familiar dan menjadi bahan ledek-ledekan diantara kami. Seperti
istilah membuat candi. Kerja tugas layaknya membuat candi, butuh perjuangan
dalam waktu semalam untuk menyelesaikan. Belum lagi istilah yang lain, “kerja
tugas yo jangan kayak mikirin tugas Negara, gak usah terlalu njlimet, kerjain
aja. Gak usah sok-sok pusing”. Hahaha
Beberapa waktu
silam sebelum berada di posisi sekarang, selalu heran dengan orang-orang yang
rela begadang demi ngerjain tugas, bahkan banyak yang sering nginep dikost
teman, beberapa lagi gak pernah bisa kalau diajak main dengan alasan nyelesain
tugas, belum lagi yang lain-lain ketika di chat via sosmed kadang lama
balasnya, alasannya sama kerja tugas. Sekarang
sudah mulai mengerti, rasanya memang segado-gado dan senano-nano ini.
Karena sudah
memutuskan untuk mengambil jalan ini, harus bertanggung jawab atas semua
resikonya, dan karena saya mencintai dan menikmati apa yang telah saya putuskan
jadi tidak ada beban, menjalaninya pun dengan penuh suka cita.
Let’s try iy, and feel the sensation
Tidak ada komentar:
Posting Komentar