Senin, 25 Mei 2020

Maaf!


Sebuah renungan dari aku untuk diri aku sendiri.
Mohon maaf jika ada salah, mohon maaf kalau ada salah, dan beberapa permohonan maaf yang diikuti prasayarat. Hal yang sangat lumrah kita temui ketika moment lebaran. Sebuah ucapan dan gambar yang sudah didesign lalu dikirim oleh banyak orang ke banyak orang yang lain dengan metode broadcast entah yang sudah akrab atau hanya sebatas kenal. Grup-grup yang sebelumnya sepi kembali ramai dengan ucapan permohonan maaf yang dikirimkan oleh seseorang yang bahkan tidak pernah bertemu. 

Bagus sih, momen lebaran dijadikan momen untuk saling bermaaf-maafan, namun jika hanya mengutamakan simbol tanpa mendalami esensi ya buat apa? Sibuk mengirimkan ucapan maaf ke hampir semua grup dan hampir semua kontak baik yang kenal maupun gak tanpa benar-benar menyadari kesalahan yang pernah dilakukan apa, di mana sebenarnya hakekat maaf adalah saat kita berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. Boro-boro tidak mengulangi lagi tau kesalahan apa yang pernah dilakukan aja gak.

Beberapa tahun terakhir setiap ramadan tiba aku selalu belajar untuk mengingat dan refleksi selama setahun terakhir pernah kontak dengan siapa baik secara luring ataupun daring, hal tersebut membantu untuk menghubungi secara personal orang-orang tersebut untuk memohon maaf, memohon untuk diikhlaskan salah yang pernah aku lakukan baik sesuatu yang sadar aku lakukan atau tidak yang membuat tersinggung dan sakit hati. Tingginya intensitas bertemu dan berkomunikasi dengan seseorang akan berbanding lurus pula dengan tingginya kemungkinan tersinggung dan sakit hati baik oleh candaan, perkataan serius, maupun perbuatan.
Ketika kita terlalu sibuk meminta maaf kepada orang lain, sudahkah kita meminta maaf dan memaafkan diri sendiri?
Momen ramadan dan lebaran baik dijadikan moment refleksi untuk menjadi pribadi lebih baik lagi, mengeratkan hubungan dengan sanak famili dan kolega yang sempat renggang karena satu dua perkataan dan perbuatan, semoga kita senantiasa diberkahi dengan adanya ramadan sehingga menjadi seseorang yang lebih baik lagi di hari esok.

25 Mei 2020

2 komentar:

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...