Minggu, 03 Mei 2020

Kelas Online "Belajar Lagi" Mengembangkan Konsep dan Strategi



Sumber gambar dari google


Kelas hari ini dibuka dengan cup of idea. Cup of idea itu apa? Jadi cup of idea adalah sebuah gelas yang berisikan ide-ide yang muncul secara random yang biasa tiba-tiba terfikirkan, nah agar lebih unik dan kreativ Kak Lily membuat cup of idea ini yang disimpan di tempat yang jangkauable yang bisa setiap saat dilihat. Kalau bisa sih kita membiasakan diri untuk mengisi cup of idea ini  setiap bulan. Bisa dengan menuliskannya di note lalu dimasukkan di cup, jadi ala-ala arisan gitu. Arisan ide, unik kan idenya Kak Lily hihihi. Contoh sederhananya nih bisa dengan menuliskan ide membuat rumah singgah di kampung halaman kita yang bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat.

STRATEGI DIRI SENDIRI
Ketika kita telah menulis dan memasukkan tulisan yang berisi ide tersebut ke cup of idea berarti kita sedang bermimpi, tapi belum masuk ke level mewujudkannya, gapapa. Begitu saja sudah selangkah lebih maju karena udah memiliki mimpi apalagi kalau kita bergerak untuk mewujudkan mimpi tersebut. Dengan menuliskan ide dan mimpi itu lalu memasukkannya ke dalam cup hal tersebut melatih semua panca indra kita untuk bekerja.

Seperti halnya tampilan media sosial yang terlihat begitu indah dan menawan setelah melalui berkali-kali filterisasi, ide pun seperti itu. Abstrak yang selama ini kita lihat begitu singkat itu seperti puncak gunung es yang hanya kelihatan indah di puncaknya. Aslinya abstrak dari sebuah project tersebut merupakan hasil dari puluhan diskusi, riset berkali-kali, brainstorming, tim yang solid, proposal yang siap disebar, anggaran yang siap dieksekusi, serta tim administrasi dan tim keuangan yang siap untuk mendampingi tim kreatif. Jadi jangan berfikir semuanya tiba-tiba muncul gitu aja ya tanpa sebab musabab. Sama halnya nih ketika kita melihat keberhasilan orang lain, kita hanya melihat keberhasilannya aja dan senyum merekah yang ditampilkan, tapi dibalik semua itu mungkin ada puluhan kegagalan dan banjir air mata yang melewati proses yang berdarah-darah tersebut sehingga nampak lebih indah sekarang. Seperti kata yang familiar kita dengar terbentur terbentur terbentuk, proses akan mengajarkan kita arti hidup yang lebih bermakna, eaak.

Nah, untuk membuat sebuah project baiknya kita mengukur banyak hal terlebih dahulu. Seperti skala besarnya project yang akan kita buat dan lamanya project tersebut dilaksanakan. Salah satu hal yang paling penting yakni riset, misalkan masyarakat akar rumput. Analisis kebutuhan tiap daerah agar tepat sasaran serta partisipasi masyarakat sipil. Selama ini kita melihat pembuatan kebijakan masih selalu dibuat oleh para elit yang tidak tau kondisi lapangan seperti apa, sehingga memberikan “obat” yang sama untuk semua penyakit.

Pondasi dari sebuah project adalah whynya harus kuat. Kenapa kita mau membuat project tersebut atau sederhananya kenapa kita tergerak untuk bergerak? Harus bisa tuntas dengan 5W + 1 H terlebih dahulu. What, who, where, when, why, and how? Apa yang ingin dilakukan, siapa aja yang akan ikut terlibat, dimana project tersebut akan dilaksanakan, kapan project tersebut akan dimulai, mengapa mau membuat project tersebut dan bagaimana langkah untuk mewujudkan project tersebut.
Semakin genuine project tersebut maka akan semakin kuat. Yang menjadi pemenang adalah yang nafasnya lebih panjang. Maksudnya apa sih? Maksudnya kita butuh kolaborasi, kita tidak bisa mengerjakannya sendiri, ketika sebuah project kita kerjakan sendiri makan bisa diprediksi nafasnya akan pendek dan tidak bertahan lama. Sekarang jamanya kolaborasi dan kolaboraksi.

MEMBIASAKAN DIRI UNTUK MENYUSUN KATA KUNCI.
Hal yang juga penting dilakukan sebelum mengeksekusi sebuah ide adalah membaisakan diri untuk menyusun kata kunci lalu menggarapnya bersama-sama. Beberapa keywords kreativitas dari para teman kelas nih berani, baru, konsekuensi, solusi, kegelisahan, belum dipikirkan orang lain, unik, out of the box, achievable, bisa dipertanggungjawabkan, menarik, bergerak bersama, produk, management, bisa dieksekusi, komunikasi, dampak, perubahan, visioner.

Kemarin kan ada tugas tuh disuruh ngerekam jawaban dari pertanyaan “siapa anda” lalu disuruh nulis makna kreativitas tanpa ada kata kreativitasnya. Hari ini dapat insight baru, ketika sudah mendengar suara sendiri, kata dari diri sendiri untuk diri sendiri (ini maksudnya jawaban dari siapa saya ya) lalu dicocokkan dengan kata kunci yang ada di atas kalau ada satu dua itulah kekuatan yang akan menjadi modal awal bagi diri masing-masing untuk menyusun strategi.
Syaratnya apa sih untuk menyusun strategi? Nah ini nih syaratnya, harus mengenal kekuatan diri kita sendiri, kalau udah tau strength kita apa lalu lanjut untuk membuat list strength tersebut. Dari list tersebut kita bisa tau kita kuatnya dimana, kelemahan kita dimana sehingga kita bisa mudah untuk menemukan partner yang bisa mengisi kelemahan kita tersebut. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan tersebut kita bisa mengetahui apa yang bisa kita lakukan dengan kemampuan yang kita miliki. Sebelum mencipta sebuah project atau produk jangan lupa untuk list skill terlebih dahulu.

LEADERSHIP
Setiap project butuh kemampuan leadership. Jadilah leader yang asyik dan dihormati bukan leader yang ditakuti. Ketika ditugaskan atau membuat project di suatu daerah terlebih dahulu riset benar-benar daerah tersebut, riset mengenai sosial, ekonomi, pemasyarakatan, pendidikan, sumber daya yang ada di daerah tersebut serta narasumber yang penting dari daerah tersebut.
Selain keywords, key persons juga sangat penting untuk diriset. Cari tau orang-orang yang mendalami bidang yang sama dengan yang ingin kita lakukan. Biasakan untuk membangun jejaring.

Sedikit catatan kecil:

  • Bahaya serba tau, tapi tau serba sedikit. Jangan menjadi pasar yang serba ada, tapi jadi orang yang identic, autentik. Orang yang langsung dituju ketika seseorang mencari. Fokus untuk menjadi seseorang yang mau dikenal seperti apa.
  • Semua orang harus memutuskan panggungnya dimana. Jangan mau ada dimana-mana tapi tidak ada yang fokus, kalo seperti itu nafasnya gak panjang.
  • Kita mempunyai banyak hal yang kita inginkan dibanding sesuatu yang kita mampu. Sehingga banyak ditemui orang yang berbakat tapi kurang bertanggung jawab, karena amanah yang diambil sering lebih besar daripada kemampuannya untuk menjalankan amanah tersebut, semua harus serba terukur. Harus bisa menolak permintaan jika itu tidak masuk dalam kapasitas kita.
  • Mempelajari hal-hal baru, why not? Tapi kalau berbicara soal pekerjaan harus fokus. Jangan sampai energi kita terkuras habis sebelum kita mampu memerikan impact yang benar-benar signifikan. Poinnya adalah kemampuan mengelola energy, Kalau punya energi yang kuat sih silakan, kalo setengah-setengah mending gak usah.
  • Gak semua hal bisa kita ubah, karena itu bukan tanggungjawab kita, ubahlah dan jadilah berdampak untuk bidang yang kita geluti dan masuk dalam kapasitas kita.
  • Buat rencana kerja, breakdown, tentukan skala prioritas, ikhlaskan yang tidak mampu kita kerjakan.
  • Kesempatan selalu datang bagi orang yang memiliki kualitas.
03 Mei 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...