Sumber gambar dari google
Kelas hari ini dibuka dengan cup of idea. Cup of idea itu apa? Jadi cup
of idea adalah sebuah gelas yang berisikan ide-ide yang muncul secara
random yang biasa tiba-tiba terfikirkan, nah agar lebih unik dan kreativ Kak
Lily membuat cup of idea ini yang
disimpan di tempat yang jangkauable yang bisa setiap saat dilihat. Kalau bisa
sih kita membiasakan diri untuk mengisi cup
of idea ini setiap bulan. Bisa
dengan menuliskannya di note lalu
dimasukkan di cup, jadi ala-ala arisan gitu. Arisan ide, unik kan idenya Kak
Lily hihihi. Contoh sederhananya nih bisa dengan menuliskan ide membuat rumah
singgah di kampung halaman kita yang bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat.
STRATEGI DIRI SENDIRI
Ketika kita telah menulis dan
memasukkan tulisan yang berisi ide tersebut ke cup of idea berarti kita sedang bermimpi, tapi belum masuk ke level
mewujudkannya, gapapa. Begitu saja sudah selangkah lebih maju karena udah memiliki
mimpi apalagi kalau kita bergerak untuk mewujudkan mimpi tersebut. Dengan menuliskan
ide dan mimpi itu lalu memasukkannya ke dalam cup hal tersebut melatih semua panca indra kita untuk bekerja.
Seperti halnya tampilan media
sosial yang terlihat begitu indah dan menawan setelah melalui berkali-kali
filterisasi, ide pun seperti itu. Abstrak yang selama ini kita lihat begitu
singkat itu seperti puncak gunung es yang hanya kelihatan indah di puncaknya. Aslinya abstrak dari sebuah project tersebut merupakan hasil dari
puluhan diskusi, riset berkali-kali, brainstorming, tim yang solid, proposal
yang siap disebar, anggaran yang siap dieksekusi, serta tim administrasi dan
tim keuangan yang siap untuk mendampingi tim kreatif. Jadi jangan berfikir
semuanya tiba-tiba muncul gitu aja ya tanpa sebab musabab. Sama halnya nih
ketika kita melihat keberhasilan orang lain, kita hanya melihat keberhasilannya
aja dan senyum merekah yang ditampilkan, tapi dibalik semua itu mungkin ada
puluhan kegagalan dan banjir air mata yang melewati proses yang berdarah-darah
tersebut sehingga nampak lebih indah sekarang. Seperti kata yang familiar kita
dengar terbentur terbentur terbentuk, proses akan mengajarkan kita arti hidup
yang lebih bermakna, eaak.
Nah, untuk membuat sebuah project
baiknya kita mengukur banyak hal terlebih dahulu. Seperti skala besarnya project
yang akan kita buat dan lamanya project tersebut dilaksanakan. Salah satu hal
yang paling penting yakni riset, misalkan masyarakat akar rumput. Analisis kebutuhan
tiap daerah agar tepat sasaran serta partisipasi masyarakat sipil. Selama ini kita
melihat pembuatan kebijakan masih selalu dibuat oleh para elit yang tidak tau
kondisi lapangan seperti apa, sehingga memberikan “obat” yang sama untuk semua
penyakit.
Pondasi dari sebuah project adalah
whynya harus kuat. Kenapa kita mau
membuat project tersebut atau sederhananya kenapa kita tergerak untuk bergerak?
Harus bisa tuntas dengan 5W + 1 H terlebih dahulu. What, who, where, when, why, and how? Apa yang ingin dilakukan,
siapa aja yang akan ikut terlibat, dimana project tersebut akan dilaksanakan, kapan
project tersebut akan dimulai, mengapa mau membuat project tersebut dan
bagaimana langkah untuk mewujudkan project tersebut.
Semakin genuine project tersebut maka akan semakin kuat. Yang menjadi
pemenang adalah yang nafasnya lebih panjang. Maksudnya apa sih? Maksudnya kita
butuh kolaborasi, kita tidak bisa mengerjakannya sendiri, ketika sebuah project
kita kerjakan sendiri makan bisa diprediksi nafasnya akan pendek dan tidak
bertahan lama. Sekarang jamanya kolaborasi dan kolaboraksi.
MEMBIASAKAN DIRI UNTUK MENYUSUN KATA KUNCI.
Hal yang juga penting dilakukan
sebelum mengeksekusi sebuah ide adalah membaisakan diri untuk menyusun kata
kunci lalu menggarapnya bersama-sama. Beberapa
keywords kreativitas dari para teman
kelas nih berani, baru, konsekuensi,
solusi, kegelisahan, belum dipikirkan orang lain, unik, out of the box, achievable,
bisa dipertanggungjawabkan, menarik, bergerak bersama, produk, management, bisa
dieksekusi, komunikasi, dampak, perubahan, visioner.
Kemarin kan ada tugas tuh disuruh
ngerekam jawaban dari pertanyaan “siapa anda” lalu disuruh nulis makna
kreativitas tanpa ada kata kreativitasnya. Hari ini dapat insight baru, ketika sudah mendengar suara sendiri, kata dari diri
sendiri untuk diri sendiri (ini maksudnya jawaban dari siapa saya ya) lalu
dicocokkan dengan kata kunci yang ada di atas kalau ada satu dua itulah
kekuatan yang akan menjadi modal awal bagi diri masing-masing untuk menyusun
strategi.
Syaratnya apa sih untuk menyusun
strategi? Nah ini nih syaratnya, harus mengenal kekuatan diri kita sendiri,
kalau udah tau strength kita apa lalu
lanjut untuk membuat list strength tersebut.
Dari list tersebut kita bisa tau kita kuatnya dimana, kelemahan kita dimana
sehingga kita bisa mudah untuk menemukan partner
yang bisa mengisi kelemahan kita tersebut. Dengan mengetahui kekuatan dan
kelemahan tersebut kita bisa mengetahui apa yang bisa kita lakukan dengan
kemampuan yang kita miliki. Sebelum mencipta sebuah project atau produk jangan lupa untuk list skill terlebih dahulu.
LEADERSHIP
Setiap project butuh kemampuan
leadership. Jadilah leader yang asyik dan dihormati bukan leader yang ditakuti.
Ketika ditugaskan atau membuat project di suatu daerah terlebih dahulu riset
benar-benar daerah tersebut, riset mengenai sosial, ekonomi, pemasyarakatan,
pendidikan, sumber daya yang ada di daerah tersebut serta narasumber yang
penting dari daerah tersebut.
Selain keywords, key persons juga sangat penting untuk diriset. Cari tau
orang-orang yang mendalami bidang yang sama dengan yang ingin kita lakukan. Biasakan
untuk membangun jejaring.
Sedikit catatan kecil:
- Bahaya serba tau, tapi tau serba sedikit. Jangan menjadi pasar yang serba ada, tapi jadi orang yang identic, autentik. Orang yang langsung dituju ketika seseorang mencari. Fokus untuk menjadi seseorang yang mau dikenal seperti apa.
- Semua orang harus memutuskan panggungnya dimana. Jangan mau ada dimana-mana tapi tidak ada yang fokus, kalo seperti itu nafasnya gak panjang.
- Kita mempunyai banyak hal yang kita inginkan dibanding sesuatu yang kita mampu. Sehingga banyak ditemui orang yang berbakat tapi kurang bertanggung jawab, karena amanah yang diambil sering lebih besar daripada kemampuannya untuk menjalankan amanah tersebut, semua harus serba terukur. Harus bisa menolak permintaan jika itu tidak masuk dalam kapasitas kita.
- Mempelajari hal-hal baru, why not? Tapi kalau berbicara soal pekerjaan harus fokus. Jangan sampai energi kita terkuras habis sebelum kita mampu memerikan impact yang benar-benar signifikan. Poinnya adalah kemampuan mengelola energy, Kalau punya energi yang kuat sih silakan, kalo setengah-setengah mending gak usah.
- Gak semua hal bisa kita ubah, karena itu bukan tanggungjawab kita, ubahlah dan jadilah berdampak untuk bidang yang kita geluti dan masuk dalam kapasitas kita.
- Buat rencana kerja, breakdown, tentukan skala prioritas, ikhlaskan yang tidak mampu kita kerjakan.
- Kesempatan selalu datang bagi orang yang memiliki kualitas.
03 Mei 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar