Gambar dari slide Kak Lily
Seperti
biasanya, hari minggu merupakan jadwal rutin untuk kelas Belajar Lagi. Selalu antusias ketika weekend tiba, selalu saja mendapat energi positif untuk terus bergerak dan yakin bahwa jalan yang saya lalui adalah jalan yang tepat. Seperti oase di padang pasir, begitu pula halnya dengan kelas-kelas yang dibawakan oleh Kak Lily, memberikan banyak pelajaran dan titik terang diantara semua kejelimetan pikiran yang bagai benang kusut berseliweran di kepala. Hari ini
adalah sesi keempat dengan tema dream
team. Nyaman, percaya dengan lingkaran tim kita adalah koentji. Jadi
hubungan atau project apapun yang kita jalani harus berangkat dari rasa nyaman,
kalau sudah nyaman mah semuanya bisa dilewati sama-sama. Eaaakk.
Manusia
itu makluk yang sangat fleksibel, punya potensi untuk bekerjasama. Nah, potensi
kerjasama ini akan ditentukan oleh dua hal. Sesuatu yang bisa kontrol dan sesuatu
yang tidak bisa kita kontrol. Untuk sesuatu yang bisa kita control adalah diri
kita, kemampuan kita, semangat dan respon kita akan sesuatu. Untuk situasi yang
bisa kita control maka fokus kita harusnya bisa memberikan yang terbaik untuk mengontrol
agar semangat selalu on track, sedangkan
untuk sesuatu yang gak bisa kita control harusnya kita punya pernyataan sikap,
mau dilanjutkan atau bertahan. Dalam sebuah project ada hal-hal yang harus kita
sepakati dari awal, salah satunya yakni visi. Visi mencapai tujuan project
adalah visi yang kita sepakati bersama sebelum running project. Gak perlu memaksakan diri untuk 100% karena itu
gak bisa, cukup melakukan sesuatu dengan maksimal. Memastikan tim kita gak ada
yang lari dan gak ada yang ghosting, easy
come easy go.
3
hal yang kita buat untuk menginisiasi sebuah project: Pertama ketika ketemu
orang yang cocok atau disebut dengan istilan beginning, mencurahkan yang kita fikirkan ke dalam proposal progress dan terakhir adalah sebuah
keberhasilan project.
Percayalah
bahwa semesta akan selalu mempertemukan kita dengan orang yang sevisi dan memiliki
frekuensi yang sama. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mencari dan
menemukan orang-orang yang memiliki frekuensi yang sama bisa melalui ikut event
dan jangan pernah takut untuk mengetuk pintu orang yang lebih senior (orang
yang sudah lebih dulu memulai), misal dibidang community development dan bidang-bidang lain yang ingin kita
tekuni, datang dan perkenalkan diri. Biasanya orang-orang yang seperti ini,
orang-orang yang sudah senior, akan membawa kita untuk berkenalan juga dengan
jejaringnya, jadi kita tidak hanya berkenalan dengan orangnya tapi dengan
lingkarannya.
Dream team ibarat sebuah hubungan, sesuatu yang cocok dengan
kita dan paham untuk ikut dalam mimpi-mimpi kita, orang yang percaya dengan
visi, misi, dan ide yang kita sampaikan. Yang terpenting dalam membuat dream team adalah mengenal karakter satu
sama lain, kelebihan dan kekurangan, kecendrungan masing-masing anggota tim
untuk menentukan peran masing-masing agar bisa saling mengimbangi dalam tim
kerja.
Bos
atau pemimpin dalam sebuah project harus memiliki karakter dan kualitas pemimpin
yang baik, mau mendengar, memiliki kemampuan komunikasi di atas rata-rata baik
secara verbal maupun non verbal. Mampu membuat tim kerja tidak takut menghadapi
tantangan, bisa meyakinkan orang, dan mempunya trust (kemampuan mempercayai orang). Hal mendasar dari kualitas
seorang pemimpin adalah mempunyai kualitas paling besar untuk membuat tim
kerjanya yakin dan percaya bahwa kita adalah dream team.
Membuat
dream team yang bisa dilakukan dengan
membuat orang percaya, nyaman, tidak merasa terintimidasi, jangan sampai apa
yang kita sampaikan ke orang lain dalam hal ini anggota tim kita membuatnya
terintimidasi dan menggerus kepercayaan dirinya dan merasa tidak memiliki
kepantasan untuk berada di lingkaran tim kita. Pemimpin yang baik memberikan credit dan apresiasi akan kerja timnya
sebelum memberikan credit untuk diri
sendiri. Good leader is good learner,
pembelajar yang terus menerus, memiliki kemampuan humor yang baik untuk mencairkan
situasi jadi tak hanya perintah.
Tips
merekrut tim, kegiatan sosial masyarakat tidak pernah digerakkan oleh satu
orang, paling gak ada dua orang yang bergerak. Karena memulai sesuatu berdua
lebih optimal daripada memulainya sendiri. Beberapa hal yang bisa dilakukan
untuk merekrut tim yakni: Tebar jala, buat poster “call for volunteer”, bagikan di sosial media dan di grup-grup
sosial media. Kedua bisa diajak secara personal, cari tau terlebih dahulu backgroundnya seperti apa, serta kecendrungan
dan karakternya. Perlu diketahui bahwa banyak orang yang antusias saat mengobrol
tapi tidak ketika sudah action,
ketika bertemu dengan orang-orang yang seperti ini, hanya satu kata yang dapat
mewakili, tinggalkan. Lalu kembali mencari orang-orang yang tepat dan yang tak
kalah pentingnya yaitu wajib membuat aturan organisasi yang mana dari aturan
tersebut semua orang patuh untuk menjadikannya sebagai sebuah pedoman.
Hal
yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk open recruitment, berani memetakan kebutuhan organisasi 5-10 tahun
ke depan, yang diperlukan adalah orang-orang yang bisa mereplikasi inisiatif
kita sehingga bisa ngerjain di tempat lain sehingga kebermanfaatannya lebih
luas. Tim baru = beban kerja yang baru. Ketika merekrut tim yang baru terlebih
dahulu ditentukan nanti kerjanya ngapain. Analisis projectnya apa, konsepnya
seperti apa, model deliverynya bagaimana nanti secara otomatis akan kelihatan
tim kerja yang dibutuhkan apa saja dan jumlahnya berapa.
Siklus
dalam sebuah hubungan atau project, berantem dan berteman adalah hal yang
biasa. Kalau ada konflik selesaikan, jangan cerita belakang bawa ke depan. Yang
ada di depan semua bisa diselesaikan, yang gak bisa diselesaikan adalah sesuatu
yang ada di belakang.
Catatan
kecil:
- Tips komunikasi asertif, selipkan humor. Model komunikasi yang bisa kita latih adalah mulai latih diri kita untuk tidak membuat orang terintimidasi, seperti siapa yang disalahkan. Kalau ada yang salah kumpulkan tim lalu sampaikan kita ada masalah dan bongkar dimana masalahnya dan mengapa masalah itu sampai terjadi. Dalam memghadapi orang yang bekerjasama dengan kita lihat orangnya dulu sebagai manusia bukan sebagai sebuah pekerja. Kita kerja dengan manusia, moodnya naik turun, permasalah datang silih berganti. Lebih banyak berbagi kompleksitas hidupmu ke orang lain, tanyakan alasan kenapa dia ingin join volunteer hidup ini transaksional. Apresiasi setiap pertemuan.
- Kita adalah sebagian kecil orang-orang yang percaya pada energy kebaikan diantara miliaran penduduk bumi
- Perkuat alasan "why" sebelum melakukan sesuatu, dari why ini nanti akan selalu menjadi tempat kembali ketika mengalami kelelahan atau sampai ingin menyerah saat running project. Why ini akan menjadi sumber semangat, mengingat kenapa semua ini dimulai dan untuk apa semua ini dimulai.
Berikut beberapa slidenya Kak Lily
Ini attitude yang kita miliki kalau menjadi seorang leader, ada kualitas tertentu yang harus dimiliki, risk taker, percaya diri, values holder, memiliki komitmen yang paling tinggi.
Kalau menjadi seorang followers kita harus percayu, patuh, dan mendengar. Kadang di organisasi kita harus luwes untuk ganti posisi. Bisa saja menjadi bos, dan bisa saja menjadi pengikutKamu tipe yang mana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar