Rabu, 27 Mei 2020

Jalani Aja Dulu Akan Selalu Ada Jalan

Sekitar seminggu yang lalu selepas makan sahur saya mengecek chat yang masuk di whatsapp, ada beberapa chat yang masuk. Salah satunya chat dari Ayyub (adek ketemu gede hahaha) yang mengajak untuk diskusi daring. “Boleh, mau diskusi apa Yub?”, tanyaku. Long story short, saya diajak Ayyub untuk mengadakan diskusi daring via live Instagram. Awalnya saya menolak dengan beberapa dalih, kemudian Ayyub memberikan kata-kata mutiara hahaha “Kak, potensi harus diseimbaingi dengan performa”. Kata-kata sederhana tapi penuh arti yang akhirnya membuatku luluh. Tema yang diusung pun masih terkait dengan kegiatan yang selama ini saya jalani, tidak ada salahnya mencoba, fikirku. Di satu sisi saya senang karena ditawari untuk diskusi tentang komunitas, tentang dunia sosial. Ada rasa bangga tersendiri menyadari bahwa sebagian orang mengenalku sebagai anak komunitas yang bergerak dalam isu isu sosial dan pendidikan. Sesuatu yang memang kuimpikan, meskipun dengan beberapa kegiatan yang saat ini saya lakukan namun saya lebih ingin dikenal sebagai seseorang yang terlibat dalam kegiatan masyarakat dan pendidikan.­­ 

Saat sudah mengiyakan tawaran tersebut, saya kemudian bercerita kepada seorang teman tentang ajakan diskusi daring tersebut dan perasaan deg-degan yang saya alami menjelang berlangsungnya diskusi, saya masih merasa belum begitu percaya diri dan belum pantas secara kapasitas untuk bercerita dan sharing tentang komunitas, meski sudah beberapa tahun berkecimpung dalam dunia komunitas tapi saya merasa masih sangat awam dalam dunia tersebut. Teman yang saya tempati bercerita merespon dengan kalimat-kalimat yang menguatkan “tidak ada orang yang benar-benar expert dalam satu bidang, dan perasaan deg-degan adalah hal yang wajar dirasakan oleh hampir semua orang ketika ingin melakukan sesuatu yang baru pertama kali dilakukannya, ambil saja tawaran tersebut karena tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama, ini cara Allah membuatmu menjadi lebih bermanfaat yang penting berani melangkah dulu aja”, kurang lebih seperti itu kalimat demi kalimat yang dilontarkannya dan mampu membuat rasa percaya diri meningkat beberapa persen.

Hari ini merupakan hari yang dijadwalkan untuk diskusi daring, sedari pagi saya sudah mulai latihan-latihan di depan kamera sambil memvideo diri sendiri lalu melihat dan mengkoreksi  serta memperbaiki yang perlu diperbaiki, saat selesai sholat duhur saya menyempatkan diri tidur siang dan tak lupa menyalakan alarm agar tidak bablas tidur. Sebelum alarm berbunyi saya sudah terbangun karena kepikiran diskusi yang akan berlangsung dan saya pun kembali mempersiapkan mental dengan membaca buku untuk menetralisir perasaan deg-degan tersebut. Maklum saja ini baru kali pertama saya akan live di instagram, ada rasa malu dan kurang percaya diri melihat muka sendiri di depan kamera. Sekitar pukul 15.55 WITA Ayyub sudah menghubungi dan meminta untuk join live IG. Saat kami diskusi daring satu persatu teman-teman join untuk menonton. Ternyata bisa semengalir dan sesantai itu jalannya diskusi. Hal yang sangat kukhawatirkan sebelumnya tidak terjadi. Kami mengobrol seperti biasanya ketika bertemu langsung dan ngobrol topik-topik yang beraneka ragam. Saya sesekali tersenyum melihat teman-teman yang join dan yang memberikan pertanyaan. Satu hal yang selalu saya pelajari bahwa terkadang apa yang kita pikirkan dan khawatirkan dengan sangat belum tentu terjadi. Toh pun kalo terjadi kita sebagai manusia yang berakal bisa dengan sigap mencari solusi akan masalah yang kita hadapi. Hal ini pun yang menjadi kata-kata magic saat saya ingin melakukan sesuatu yang terkadang dianggap nekat dan “gila” sama teman-teman karena sering menjalani sesuatu yang beresiko tanpa banyak rencana sebelumnya, saya sering berfikir bahwa sepintar apapun kita berencana akan selalu ada masalah yang menghampiri, jadi jalani aja dulu karena akan selalu ada jalan.

Dalam proses diskusi daring tersebut saya merasa mendapat dukungan moril yang sangat besar dari teman-teman yang begitu percaya dengan saya. Orang-orang yang sama yang selalu ada di banyak kegiatan dan rencana-rencana yang saya susun. Saya merasa bersyukur ada segelintir teman yang selalu pasang badan bagaimana pun kondisi yang saya alami, apapun rencana yang saya susun mereka selalu ada untuk mendukung dan membantu dalam taraf yang mereka bisa jangkau. Dalam sesi diskusi daring tersebut saya merasa apa yang saya sampaikan biasa banget bahkan tidak ada apa-apanya, tapi teman-teman bertahan untuk tetap menonton dan memberikan pertanyaan demi pertanyaan yang membuat diskusi berjalan lancar. Saya kemudian teringat kalimat yang mungkin terdengar klise tapi kadang berarti bagi saya “tidak perlu menjelaskan dirimu kepada orang lain, orang yang menyukaimu tidak membutuhkan itu, sedang orang yang membencimu tidak akan percaya itu”. Satu hal yang bisa kita syukuri adalah saat kita memiliki orang-orang yang percaya dengan kita, yang akan selalu mendampingi kita dalam kondisi apapun meski kita terpisah jarak dan waktu dan memiliki orang-orang yang seperti itu adalah sebuah anugerah.

Terima kasih untuk pengalaman hari ini, ada banyak hal yang bisa masuk dalam catatan syukur. Alhamdulillah.
 
27 Mei 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...