Minggu, 24 Mei 2020

Lebaran 1 Syawal 1441H


Tak bisa dipungkiri, manusia kebanyakan suka akan simbol. Seperti lebaran kali ini, tak sah rasanya jika dilewati tanpa seremonial, tak bisa disalahkan juga sih. Seolah budaya kita merekonstruksi untuk terjebak dalam glorifikasi simbol-simbol. Simbol keagamaan, simbol pendidikan, simbol profesi, dan simbol-simbol lainnya.

Kali ini terasa sekali perbedaan perayaan lebarannya,di tengah pandemi pemerintah mengeluarkan surat ijin untuk mengadakan lebaran di lapangan dengan protokol kesehatan yang ketat, meskipun di kampung saya angka positif Covid-19 sudah nol namun protokol kesehatan tetap harus dilakukan.

Saya bersama keluarga dan kebanyakan warga kampung melaksanakan sholat ied di lapangan dengan kondisi yang berbeda, shaf sholat direnggangkan hingga berjarak 1 meter, pake masker, khotbah yang singkat dan baru kali ini seumur hidup saya sholat ied dibarengin dengan kunut. Setelah khatib selesai khotbah dan berdoa semua langsung berdiri dan bergegas pulang tanpa ada salam-salaman satu sama lain seperti yang langganan dilakukan setiap selesai sholat. Kali ini yang membuat berbeda juga adalah jamaah yang dulunya beragam dari anak-anak hingga orang tua kini yang tersisa hanya orang-orang dewasa, anak-anak hanya nampak beberapa dan tidak terlihat orang tua yang sudah berusia lanjut. Pada saat jalan pulang pun yang biasanya bergerombol kini tak lagi ditemukan di sepanjang jalan. 

Semalam pun saat takbir terasa perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya. Jika dulu ramai takbir keliling, gema takbir di masjid yang sahut-sahutan kini tidak terdengar lagi. Suara takbir hanya bisa dinikmati dari tape recorder yang diputar oleh tetangga dan berbagai virtual takbir yang berlangsung di youtube maupun di zoom meeting.

Covid-19 sontak membuat pola hidup berubah dan kebiasaan serta tradisi yang dulu sering dilakukan menjelang dan selepas sholat ied kini direnggangkan demi satu tujuan, kita sehat dan selamat bersama-sama. 

Tulisan ini akan menjadi sejarah dalam hidup saya bahwa manusia pernah melewati satu masa dimana kita mengalami perubahan pola hidup, di tengah-tengah suasana wabah yang "menakutkan" yang terjadi hampir di setiap sudut di seluruh belahan bumi.




Rumah, 24 Mei 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...