Sabtu, 02 Mei 2020

Kelas Online "Belajar Lagi" Menggali Ide Kreatif


Ikatlah ilmu itu dengan tulisan.
Kata-kata itu yang kemudian selalu menjadi trigger bagi saya untuk menulis apa yang saya lihat, apa yang saya rasakan, dan review dari kelas yang saya ikuti.

Baiklah, mari mulai menuliskan sesuatu yang dipelajari hari ini.


Kelas “Belajar Lagi” diinisiasi oleh Dompet Dhuafa Sulsel dengan materi yang dibawakan oleh Kak Lily Yulianti Farid. Kelas ini terdiri dari enam pertemuan, materi pertama hari ini yakni “Menggali Ide Kreatif”. Ada sebanyak 25 peserta yang ikut andil dalam kelas ini, karena adanya corona virus ini maka kelas dilakukan secara online menggunakan zoom, meski begitu tak mengurangi esensi dari kelas ini, komunikasi interaktif pun terjalin antara pemateri dan peserta.

Sekarang, kita hanya diminta untuk sehat dan tinggal di rumah, bukan untuk berprestasi. Kalimat tersebut menjadi kalimat pembuka yang dibawakan oleh Kak Lily. Maklum saja, anjuran pemerintah untuk physical distancing terus digaungkan saat ini demi untuk menanggulangi penularan virus corona yang semakin menjadi-jadi.

Oke, kita masuk ke pembahasan materi ya. Tulisan ini merupakan sebuah insight yang saya dapat dari kelas Kak Lily. Untuk membangun ide kreatif kita bisa memanfaatkan barang yang sudah ada tanpa harus membeli. Pernah gak sih teman-teman mendapat pertanyaan dapat dari mana idenya? Kalo pernah berarti kita pernah melakukan sesuatu yang unik, nyeleneh, dan berbeda dari orang kebanyakan. Nah, ketika mendapat pertanyaan seperti itu artinya kita harus bisa create something untuk menjawabnya yang berarti kita sudah naik satu level dengan memberikan action. Ide itu bisa didapatkan dari mana aja sih? Ternyata gak perlu bayar mahal kok untuk mendapatkan ide, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah perbanyak interaksi, dengan banyak interaksi maka wawasan kita akan semakin luas, point of view kita akan makin berkembang, dan dari hal-hal tersebut akan melahirkan sebuah ide yang cemerlang.

Halaman kosong. Di slide selanjutnya kita diberikan sebuah slide dengan tulisan halaman kosong yang diakhiri dengan tanda tanya dan waktu. Selanjutnya diberikan pertanyaan apa yang sangat ingin anda lakukan di tahun 2020? Ada gak yang ngerti kenapa halaman kosong? Kalo saya sih mengartikannya di halaman kosong tersebut kita diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk mengukir cerita kita masing-masing dan jawaban apa yang sangat ingin anda lakukan di tahun 2020 tersebut menjadi  sebuah langkah awal untuk mengisi halaman kosong tersebut. Terkadang kita punya banyak ide, punya banyak hal yang ingin kita wujudkan, namun kekhawatiran sering menjadi batu sandungan, kita seringkali ragu dengan kemampuan kita sehingga membuat kita terus bertanya yang ternyata jawabannya itu hanya kita yang tau. Terkadang dari banyaknya pertanyaan yang semrawut di kepala, kita sebenarnya tau jawaban-jawabannya tapi kenapa kita terus ragu dan mempertanyakan? Karena kita butuh validasi dari orang lain yang membuat kita semakin yakin.

Siapa saya? Ini adalah pertanyaan di slide selanjutnya. Berapa banyak dari kita yang tidak tau siapa kita sebenarnya, bahkan mungkin saja orang lain lebih tau kita dibanding diri kita sendiri. Ketika mendapat pertanyaan ini kebanyakan orang akan stuck beberapa menit untuk berfikir “siapa saya sebenarnya” yang tak jarang berakhir dengan “saya tidak tau siapa saya”. Tujuannya apa sih pertanyaan ini? Nah, ternyata tujuannya adalah untuk mengukur hal-hal yang dibutuhkan untuk mewujudkan ide-ide yang kita miliki, kekuatan dan kelemahan kita, apa media yang bisa menjadi jembatan untuk mewujudkan ide-ide kita. Jadi penting banget nih untuk mengenal siapa diri kita untuk memperbaiki struktur berfikir kita yang nantinya akan berguna ketika kita menuangkan ide tersebut dalam sebuah tulisan atau saat kita deliver ide tersebut ke orang lain. Jangan hanya berakhir di ide, hanya bermimpi, tapi wujudkan mimpi tersebut menjadi sebuah kenyataan.

Tau gak sih? Banyak ide yang muncul hari ini ternyata sudah pernah dicetuskan dan dilakukan oleh orang-orang sebelum kita pada abad-abad sebelumnya. Banyak membaca, tingkatkan rasa penasaran sehingga lebih banyak mencari informasi adalah koentji. Tidak ada yang baru di bawah langit ini, tidak ada yang baru di bawah matahari yang bersinar. Terkadang ide yang terlihat unik apda tahun 2020 bisa jadi ide tersebut sudah pernah digaungkan pada abad 17. Ide yang baik dan berguna adalah yang memiliki tujuan untuk membuat kehidupan dan dunia menjadi lebih baik.

Sebuah ide yang cemerlang harusnya bisa memiliki keistimewaan, keunikan, dan berbeda dari yang lain. Caranya gimana? Riset dan banyak membaca. Kalau mau menggali sebuah kreatifivitas harus membangun kebiasaan sebagai seorang pembelajar, gak boleh gak.

Sedikit catatan kecil

  • Ketika berada di AHA MOMENT tuliskan, rekam, atau ceritakan agar apa yang kita fikirkan saat itu tidak hilang bersama angin yang bertiup.
  • Kalau selalu meniatkan sesuatu untuk kemaslahatan hidup orang banyak, Allah akan selalu memberikan kemudahan dalam pekerjaan utama dan kehidupan kita.
  • Ide yang kontributif berasal dari sebuah kegelisahan.
  • Tentukan peluang, tantangan, serta tujuan yang ingin dicapai.
  • Miliki buku mimpi dan buat timeline hingga 5-10 tahun ke depan, kehidupan keluarga masukkan dalam timeline
  • Bentuk dream team yang berasal dari lintas generasi dan lintas disiplin, ketika bekerjasama dengan orang yang lebih muda bersikaplah rendah hati, dengarkan mereka, apresiasi dan bukan diperintah.

 02 Mei 2020


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...