Hari
yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, belakangan selalu senang ketika weekend tiba. Artinya akan ada kelas daring
dari kelas “belajar lagi”. Hari ini merupakan pertemuan ketiga dari enam
pertemuan yang sudah dijadwalkan. Tema kelas hari ini yakni mengembangkan
konsep dan strategi sesi kedua. Sebelum kelas dimulai, tepatnya di pagi hari
Kak Lily mengirimkan video yang harus kami tonton sebelum kelas dimulai lalu
dibahas ketika kelas berlangsung.
Video
Fabio yang ada di kanal youtube, teman-teman juga bisa menonton video tersebut.
Berikut linknya https://youtu.be/rAHQY2FHcOo
Fabio merupakan fenomena baru di Eropa. Saat kelas berlangsung, kami diminta
untuk menyebutkan satu kata yang terlintas dipikiran kami saat menonton video
tersebut. Jawaban dari kami pun beragam, ada yang mengatakan berani, bahagia,
inovatif, kreatif, gila dan safe all.
Kak Lily kemudian membedah satu persatu kata yang muncul, dari minggu lalu
hingga hari ini saya kagum dengan kecerdasan Kak Lily yang bisa dengan spontan
membedah kata-kata baru yang muncul dan sangat nyambung satu sama lain.
Safe all ini
adalah kata yang muncul dari Kak Lily. Dalam merespon sesuatu kita harus safe all, mengukur semua hal sebelum
bertindak. Berani adalah modal awal dalam mengerjakan sesuatu, kemudian kita
beradaptasi dengan kondisi yang baru tersebut lalu berfikir kreatif ketika menemukan
sebuah masalah. Seperti kata-kata yang popular being limited make you creative. Dalam kondisi yang serba terbatas
kita biasanya akan selalu melakukan dan menemukan inovasi yang baru, salah satu
kunci dalam menjalani sesuatu yang baru tersebut kita menjalaninya dengan
bahagia. Orang yang bisa bahagia dalam keadaan yang serba terbatas berarti
orang tersebut sudah bisa menerima dan berdamai dengan keadaan yang baru. Sekali-kali
perlu pemikiran yang “gila” dan out of
the box, mencari cara yang tidak biasa untuk merespon sesuatu. Caranya gimana?
Perbanyak referensi, banyak baca, banyak riset, perluas jejaring dan diskusi. Dari
semua hal yang disebutkan sebelumnya kurang lengkap rasanya sebelum ada tim kerja.
Berani, adaptif, inovatif saja tidak cukup tapi kita butuh tim kerja yang
solid, jangan pernah takut gagal karena kegagalan itu adalah hal yang
manusiawi.
Sama
halnya dengan video Fabio yang membuat kreatifitas dan inovasi bersepeda dengan
berbagai macam gaya di berbagai titik di dalam rumahnya, itu merupakan sebuah
respon dari anjuran stay at home saat
corona melanda, begitupun saat kita hendak membuat sebuah project. Bisa dipastikan bahwa sebuah project yang muncul adalah sebuah respon dari situasi yang membuat
kita resah dan jangan lupa untuk menentukan misi yang kita bawa dan visi yang
ingin kita wujudkan.
Beberapa
hal yang harus diperhatikan sebelum membuat sebuah project, tentukan target waktu project
yang ingin kita lakukan, apakah seumur hidup, 2-3 tahun aja, atau hanya dua
sampai tiga kegiatan lalu kelar. Hal ini penting untuk dilakukan untuk
mempertimbangkan regenerasi karena tak mungkin kita selamanya menjalani project tersebut, kita punya kehidupan
yang lain dan pasti akan selalu mencari “penghidupan”. Selain waktu, hal yang
juga harus diperhatikan adalah unsur budaya dan sosial yang ada di kehidupan masyarakat
target project yang akan kita
lakukan.
Misalkan
unsur sosial ekonomi yang berbeda, anak-anak kecil, orang-orang pulau,
orang-orang kota yang mengerjakan project di pulau dan kabupaten, orang-orang
pulau yang kita fasilitasi untuk belajar hal-hal yang baru di kota. Harus diperhatikan
unsur budaya, sosial, gender, dan
juga umur.
Hal
lain yang harus diperhatikan ketika membuat project kemasyarakatan dan sosial
adalah membuat dialog dengan masyarakat, pahami apa yang dibutuhkan oleh
mereka, jadi kita bergerak based on needs,
samakan frekuensi kita dengan mereka. Jangan sampai kita bergerak berdasarkan
apa yang kita pikirkan mereka butuh, bukan apa yang benar-benar mereka
butuhkan.
Menghandle
volunteer, ini juga salah satu PR dalam membuat sebuah project karena kita tidak bisa memaksa orang untuk bisa komitmen,
kebanyakan dalam sebuah tim banyak yang jadi tim hore yang hanya datang pas
hari H dan tidak ikut andil dalam berproses, tapi itu merupakan hal yang lumrah.
Alam akan menseleksi orang-orang yang terbaik. Salah satu tips yang bisa
dilakukan untuk menggaet volunteer
yang komitmen adalah kerjasama dengan organisasi kemahasiswaan kampus, kan
biasa tuh organisasi punya program pengembangan. Itu bisa menjadi cela buat
kita untuk membangun kerjasama. Volunteer
bisa kita bekali dengan ilmu leadership,
connecting ke dunia nyata dan memberikan reward sertifikat kepada mereka di akhir kegiatan. Dalam merekrut volunteer pun jangan hanya fokus ke
usia-usia tertentu, misalkan usia 25 ke bawah. Produktivitas tidak melulu
diukur berdasarkan umur, tapi banyak faktor. Misal orang yang bisa disasar
sebagai volunteer yang kemungkinan
bisa berkomitmen yakni ibu-ibu muda yang punya kemampuan dan merupakan lulusan
terbaik tapi karena satu dan lain hal memilih untuk jadi full time mother dan ingin terhubung dengan dunia luar (aktualisasi
diri).
Apapun
ide yang kita miliki semuanya memerlukan wahana, perlu medium. Contoh dari
video Fabio tersebut. Andai saja dia menyalurkan keahliannya tersebut tanpa
difilmkan bisa jadi yang terhibur cuman enam orang, orang-orang yang ada di
rumahnya. Tapi karena difilmkan maka banyak orang yang mendapatkan manfaat. Ketika
membuat sesuatu, medium dan konten memiliki peranan yang sama-sama penting. Ketangkasan
bersepeda merupakan konten, youtube merupakan mediumnya.
Saat
kita membuat sebuah project kita harus memperhatikan wahana yang akan kita
gunakan apa? Sudah kita maksimalkan atau belum? Wahana merupakan sebuah
kendaraan. Pilih satu aja wahana yang akan kita gunakan, pahami sifat serta
cara kerjanya sehingga tujuan yang kita inginkan bisa dicapai dengan maksimal.
Catatan
kecil:
- Be creative, be innovative, and knock the door.
- Berjejaring untuk melakukan project.
- Hubungi pemberi grant international, bangun jaringan volunteer international.
- Buat profil dan flyer yang bagus, introduce yourself.
- Ketika memutuskan sebuah project kemanusiaan yang perlu difikirkan adalah struktur organisasi.
- Fokus ke hal-hal yang bisa kita kontrol, termasuk respon kita akan sesuatu. Yang bisa kita control adalah Respon kita terhadap karakter orang lain, kita gak bisa mengontrol karakter orang lain.
- Buat tim inti.
- Kemampuan untuk mengukur batas kita sampai mana. Agar tidak dilema pilih karir atau kerja komunitas. Mau kerja komunitas tapi butuh hidup juga.
- Tentukan skala prioritas
- Buat sesuatu yang berbeda
- Share your dream to the right person and magic will happen
- 09 Mei 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar