Kamis, 13 Oktober 2016

Secuil kisah tentang Mapala


PLISSSS, jangan masuk di Mapala kalau kesehatan (jiwa)mu tidak mau terganggu.

Hidup dalam sebuah lingkaran dengan berbagai stigma negatif itu bukan hal yang mudah, hanya orang-orang tangguh yang mampu untuk bertahan. Selalu mendapat julukan Mahasiswa paling lama, mahasiswa nakal, urakan, “rantasa”, malas, breng**k. Adalah segelintir stigma yang akan kau dapatkan saat berani masuk dalam organisasi Mapala.

Ditambah lagi pendidikan yang terbilang “keras”, keras ya bukan kasar!!! Jangan selalu salah kaprah!!! Kita berkecimpung dialam bebas jadi seyogyanya mendapat pendidikan yang keras, agar bisa selalu survive dalam berbagai kondisi

Kalian mendapat didikan keras supaya lebih kuat menghadapi hidup yang kejam pasca kuliah. Karena kehidupan nyata baru akan dimulai setelah lulus kuliah, kalian akan merasakan sakitnya ditolak oleh masyarakat, pahitnya dipunggungi dunia, kalau tidak punya mental yang kuat, kalian akan tersisih”, itu sepenggal kalimat yang dilontarkan seniorku saat rapat waktu itu.

Ditempat lain persentasi mungkin hal yang biasa, tapi persentasi dan mendapat lemparan laporan bukan hal yang biasa, bahkan sidang skripsi pun yang gak gitu-gitu amat hehehe. Tapi di Mapala, terkhususnya di *Maestro kamu harus siap dengan lemparan laporan ketika kamu tidak mampu mempertanggung jawabkan apa yang kamu tullis di laporan pasca ekspedisi pengambilan nomor.

Belum lagi ketika kamu harus rela menyisihkan uang kuliahmu untuk membeli alat outdoor, harus “berbohong” untuk dapat ijin mendaki, harus bertengkar sama pacar (ini bagi yang punya ya) karena kamu punya lebih banyak teman-teman cowok, karena kamu lebih memilih masuk gua, manjat tebing dibanding diajak nonton di bioskop. Belum lagi ketika kuliahmu harus keteteran karena gak masuk kuliah akibat capek sepulang dari outdoor.

Gimana? Bukan hal yang mudah bukan?

Tapi, masuk dalam organisasi Mapala adalah hal besar yang paling kusyukuri dalam hidup. Di Mapala terkhusus di *Maestro saya menemukan bahwa untuk bersaudara tak mesti sedarah, untuk berteman tak mesti tampil mewah, untuk diterima apa adanya tak mesti harus ada apanya, cukup jadi apa dirinya kamu.

Melalui *Maestro aku belajar banyak hal, kepekaan sosialku di bangun, sifat manjaku terkikis, mentalku tak lagi gampang diremas seperti kerupuk, saya berkesempatan untuk berjalan lebih jauh keluar rumah.

Mungkin saat ini saya belum masuk ke pedalaman Luwu, mungkin saat ini saya belum bisa merasakan bercumbu dengan pasir Semeru, atau belum dapat menginjakkan kaki di puncak sumatera atau mungkin belum bisa menikmati hangatnya kopi di tengah dinginnya udara puncak gunung yang menusuk. Takkan ada makan nasi campur pasir di pinggir tebing, takkan pernah menikmati indahnya oranamen dalam goa. Dan masih banyak hal lagi yang mungkin belum saya lakukan jika saja saya tidak memutuskan untuk masuk di *Maestro saat pertama menyaksikan perkenalan lembaga untuk mahasiswa baru kala itu.

Gimana? Masih mau masuk di Mapala?

Pernah mendapat lemparan laporan membuatku biasa saja ketika telah menghadapi sidang skripsi, toh sekeras apapun di “bantai” saat skripsi tidak mungkin ada laporan yang melayang ke muka, paling banter dapat corat coret. Sudah terbiasa dengan kehidupan alam bebas dan pendidikan yang keras membuatku sangat antusias saat mendapat kesempatan mengajar di Papua, meskipun mendapat berbagai tantangan dan masalah, toh saat di *Maestro pernah mendapat tantangan dan masalah yang jauh lebih besar. Nah yang paling urgent bisa lebih selektif memilih pasangan, karena di *Maestro telah mendapat banyak pelajaran berbagai tipe cowok dari yang baik sampai yang br*****k hahahahaha.

Ditempat lain mungkin saya bisa mendapatkan pujian yang melenakan, bisa cepat berpuas diri dengan sebuah pencapaian. Tapi di Maestro kelebihan apapun akan ditanggapi dengan hal yang berbeda, bukan melalui pujian tapi “callaan”, hal itu yang memacu untuk melakukan hal yang lebih dan lebih lagi.

Jadi gimana? Tak usah masuk Mapala kalo belum siap mendapat candu.

*Maestro adalah salah satu nama mapala Fakultas yang ada di Universitas Negeri Makassar tepatnya Fakultas Bahasa dan Sastra.











Makassar, 13-10-2016

10 komentar:

  1. Balasan
    1. Hahaha apanya coba yang ngeri πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
  2. Betullll...kita saudara meski tak sedarah...salam lestari!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saudara ketemu gede πŸ˜†πŸ˜Š. Tetal lestari 😊

      Hapus
  3. kenapa satuji fotoku yang masuk πŸ˜’

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dibelakang layarki banyak fotomu πŸ˜πŸ˜€

      Hapus
  4. Karaeng 3 πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†

    BalasHapus
  5. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...