Rabu, 12 Oktober 2016

Akademi Berkebun



Rencana hanyalah rencana, apa daya badan tak punya daya. Runtutan kegiatan yang sudah begitu matang beberapa hari sebelumnya, terpaksa harus di re-schedule. Tubuh tiba-tiba memberikan alarm di waktu yang kurang tepat. 2 hari sebelumnya, sakit aneh menyerang yang membuat anggota badan sebelah kanan ngilu dan sakit ketika bergerak. Mencoba bedrest     sehari setelahnya tapi tak ada perubahan. “Keluar sakit, tinggal dirumah juga tetap sakit, ya mending keluar setidaknya dapat pelajaran baru dan teman baru, dari pada tinggal dirumah makin sakit karena guling-guling dikasur terus”, dialog yang terus-terus terngiang-ngiang dikepalaku.

Datang ke Carakde SIGi di Adhyaksa terpaksa kubatalkan, untuk memulihkan kondisi tubuh yang lagi manja. Setting alarm di hp kuaktifkan tepat pukul 1:30 PM. Ketika alarm berbunyi aku bergegas untuk meraihnya dan mengecek semua notifikasi yang masuk. Aku  hanya membuka dan membalas chat personal, chat beberapa group yang jumlahnya sudah lebih 300 kusimpan untuk kubaca di waktu luang. Aku segera meraih handuk dan menuju ke toilet untuk mandi dan lanjut sholat. Ketika semuanya telah selesai, aku baru sadar kalau jam di hp sudah menunjukkan pukul 2:15, artinya kurang 45 menit lagi jadwal akademi berkebun yang diadakan oleh Makassar Berkebun akan segera dimulai, kunyalakan stater motor dan melajukan motor dengan kecepatan 50-60 menuju RS Haji, lokasi Makassar Berkebun. Saya memilih lewat pinggir tol yang jalannya jauh dari kemacetan dan kesemrawutan jalan, dan bisa ditebak saya bisa sampai di jl veteran kurang dari setengah jam. Saya terus menyusuri jalanan kota Makassar sampai motorku terparkir cantik di RS Haji pukul 03:07, lewat 7 menit fikirku, padahal sudah berusaha on time, nyatanya tetap aja telat. Saya langsung menghubungi Nulo dan Kak Ardhe yang notabene anak SIGi juga anak Makassar Berkebun, 3 menit, 5 menit dan masih no respon. Akhirnya kuputuskan bertanya di pos parkir “om mau tanya, lokasinya Makassar Berkebun dimana ya om”, “ooh dibelakang sekali, lurusmako saja terus belok kanan baru belok kiri” jawab om-om penjaga pos parkir.

Saat menyusuri jalan yang om parkir maksud, adzan untuk sholat ashar telah berkumandang, kuputuskan untuk sholat ashar terlebih dahulu. Setelah sholat kucek hp dan tadaaa ada panggilan whatsapp dari kak Ardhee, pucuk di cinta panggilan pun masuk, “dimanaki” tanya kak Ardhee. “Dimesjidka ka, baruka selesai sholat, dimana ini lokasinya”, “masukmaki di RS saja terus nanti belok kiri, banyakji anak berkebun di dalam” kata kak Ardhe lagi. “oh iye ka, jalanma ini”.

Saya mengikuti instruksi dari kak Ardhe, namun dasar otakku kayaknya lagi error, saya salah masuk ruangan, kalau ndak salah ingat saya masuk ruangan IGD dan penjaga RS sontak mengarahkan padangan menyelidik, tak butuh waktu lama pintu yang sudah kubuka setengah kututup kembali lalu berlari menuju lorong yang disamping ruang IGD. Malu bertanya, ujung-ujungnya nyasar hahaha. Melihat ada 2 orang satpam, aku pun bertanya lagi, setelah diberi petunjuk kuiringi langkahku menuju lokasi yang di maksud. Di ujung jalan sudah ada kak Ardhe yang berdiri dan menengok kearahku, kupercepat langkahku sampai tiba didekat kak Ardhe dan berjalanlah kami beriringan menuju kebun.

Keren banget!!! Mata langsung di manjakan oleh beberapa tanaman yang ada di kebun dan grafiti yang apik di dinding belakang kebun. Nampak sudah ada beberapa peserta, meski acara belum dimulai. Kurang lebih 15 menit menunggu, baru kami dapat panggilan untuk masuk ke ruangan untuk mendapat materi seputar berkebun, setelah dua materi dibawakan kami bersama-sama menuju ke kebun untuk praktek.

Setelah mendengar cuap-cuap dari kakak Makassar berkebun, satu persatu peserta Akademi Berkebun mendapat pot, dan benih. Beberapa teman peserta sedang mencampur tanah dan pupuk yang kemudian kami isi di pot masing-masing. Kami membawa oleh-oleh berupa pot dan benihnya yang harus kami rawat. Weits ada lombanya juga loh. Jadi setiap peserta wajib untuk melaporkan perkembangan benih yang ditanamnya sampai 3 minggu kedepan, siapa yang paling bagus nanti dapat hadiah. Yeyeyeiii dari SD sampe setua ini hadiah memang selalu menyenangkan. Dan kegiatan hari ini ditutup dengan sesi foto bersama. 

Langit sore pun semakin gelap, kami bergegas untuk segera balik ke rumah masing-masing, sebelum tetesan cantik dari langit menyapa bumi.

Terima kasih untuk pelajaran dan pengalamannya hari ini kakak-kakak dari Makassar berkebun.

Makassar, 09 Oktober 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...