Rencana hanyalah rencana, apa daya badan
tak punya daya. Runtutan kegiatan yang sudah begitu matang beberapa hari
sebelumnya, terpaksa harus di re-schedule.
Tubuh tiba-tiba memberikan alarm di waktu yang kurang tepat. 2 hari sebelumnya,
sakit aneh menyerang yang membuat anggota badan sebelah kanan ngilu dan sakit
ketika bergerak. Mencoba bedrest sehari setelahnya tapi tak ada
perubahan. “Keluar sakit, tinggal dirumah juga tetap sakit, ya mending keluar
setidaknya dapat pelajaran baru dan teman baru, dari pada tinggal dirumah makin
sakit karena guling-guling dikasur terus”, dialog yang terus-terus
terngiang-ngiang dikepalaku.
Datang ke Carakde SIGi di Adhyaksa
terpaksa kubatalkan, untuk memulihkan kondisi tubuh yang lagi manja. Setting alarm di hp kuaktifkan tepat
pukul 1:30 PM. Ketika alarm berbunyi aku bergegas untuk meraihnya dan mengecek
semua notifikasi yang masuk. Aku hanya
membuka dan membalas chat personal, chat beberapa group yang jumlahnya sudah
lebih 300 kusimpan untuk kubaca di waktu luang. Aku segera meraih handuk dan
menuju ke toilet untuk mandi dan lanjut sholat. Ketika semuanya telah selesai,
aku baru sadar kalau jam di hp sudah menunjukkan pukul 2:15, artinya kurang 45
menit lagi jadwal akademi berkebun yang diadakan oleh Makassar Berkebun akan
segera dimulai, kunyalakan stater motor dan melajukan motor dengan kecepatan
50-60 menuju RS Haji, lokasi Makassar Berkebun. Saya memilih lewat pinggir tol
yang jalannya jauh dari kemacetan dan kesemrawutan jalan, dan bisa ditebak saya
bisa sampai di jl veteran kurang dari setengah jam. Saya terus menyusuri
jalanan kota Makassar sampai motorku terparkir cantik di RS Haji pukul 03:07,
lewat 7 menit fikirku, padahal sudah berusaha on time, nyatanya tetap aja telat. Saya langsung menghubungi Nulo
dan Kak Ardhe yang notabene anak SIGi juga anak Makassar Berkebun, 3 menit, 5
menit dan masih no respon. Akhirnya kuputuskan bertanya di pos parkir “om mau tanya, lokasinya Makassar Berkebun
dimana ya om”, “ooh dibelakang sekali, lurusmako saja terus belok kanan baru
belok kiri” jawab om-om penjaga pos parkir.
Saat menyusuri jalan yang om parkir
maksud, adzan untuk sholat ashar telah berkumandang, kuputuskan untuk sholat
ashar terlebih dahulu. Setelah sholat kucek hp dan tadaaa ada panggilan whatsapp dari kak Ardhee, pucuk di cinta
panggilan pun masuk, “dimanaki” tanya
kak Ardhee. “Dimesjidka ka, baruka
selesai sholat, dimana ini lokasinya”, “masukmaki di RS saja terus nanti belok
kiri, banyakji anak berkebun di dalam” kata kak Ardhe lagi. “oh iye ka, jalanma ini”.
Saya mengikuti instruksi dari kak Ardhe,
namun dasar otakku kayaknya lagi error, saya salah masuk ruangan, kalau ndak
salah ingat saya masuk ruangan IGD dan penjaga RS sontak mengarahkan padangan
menyelidik, tak butuh waktu lama pintu yang sudah kubuka setengah kututup
kembali lalu berlari menuju lorong yang disamping ruang IGD. Malu bertanya,
ujung-ujungnya nyasar hahaha. Melihat ada 2 orang satpam, aku pun bertanya lagi,
setelah diberi petunjuk kuiringi langkahku menuju lokasi yang di maksud. Di
ujung jalan sudah ada kak Ardhe yang berdiri dan menengok kearahku, kupercepat
langkahku sampai tiba didekat kak Ardhe dan berjalanlah kami beriringan menuju
kebun.
Keren banget!!! Mata langsung di
manjakan oleh beberapa tanaman yang ada di kebun dan grafiti yang apik di
dinding belakang kebun. Nampak sudah ada beberapa peserta, meski acara belum
dimulai. Kurang lebih 15 menit menunggu, baru kami dapat panggilan untuk masuk
ke ruangan untuk mendapat materi seputar berkebun, setelah dua materi dibawakan
kami bersama-sama menuju ke kebun untuk praktek.
Setelah mendengar cuap-cuap dari kakak
Makassar berkebun, satu persatu peserta Akademi Berkebun mendapat pot, dan
benih. Beberapa teman peserta sedang mencampur tanah dan pupuk yang kemudian
kami isi di pot masing-masing. Kami membawa oleh-oleh berupa pot dan benihnya
yang harus kami rawat. Weits ada lombanya juga loh. Jadi setiap peserta wajib
untuk melaporkan perkembangan benih yang ditanamnya sampai 3 minggu kedepan,
siapa yang paling bagus nanti dapat hadiah. Yeyeyeiii dari SD sampe setua ini
hadiah memang selalu menyenangkan. Dan kegiatan hari ini ditutup dengan sesi
foto bersama.
Langit sore pun semakin gelap, kami
bergegas untuk segera balik ke rumah masing-masing, sebelum tetesan cantik dari
langit menyapa bumi.
Terima kasih untuk pelajaran dan
pengalamannya hari ini kakak-kakak dari Makassar berkebun.
Makassar, 09
Oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar