Rabu, 11 Oktober 2017

Jarak itu jahat!



Jarak itu terkadang jahat!

Jarak memang bukanlah masalah, kecuali orang-orang ingin mempermasalahkannya. Dulu, aku takut semuanya berubah ketika jarak membentang begitu jauh. Dulu, aku takut teman-teman yang kutinggalkan berubah. Namun, malah sebaliknya. Aku yang dianggap berubah! 

Jarak akan sangat bermasalah dengan komunikasi. Media hanyalah sebuah media untuk menyambungkan kata demi kata yang tidak bisa diungkapkan secara langsung. Namun, komunikasi yang dilakukan melalui media tak jarang membuat banyak kesalahpahaman. Wajar saja, jika hubungan LDR banyak yang putus karena jarak. 

Tidak! Saya tidak sedang membicarakan sebuah kisah roman antara sepasang sejoli. Ini antara aku, kamu, mereka dan kita.

Saatnya belajar ikhlas. Belajar lebih tentang arti sebuah memahami. Ikhlas memahami disaat kondisi kita pun ingin dipahami. Dan ternyata itu bukan hal mudah. Butuh perjuangan dan kerja keras untuk melakukannya. Tapi, tak semua orang bisa mengerti hal itu. Semua hanya ingin dipahami tanpa mau memahami!

Ah sudahlah! Tak perlu menjelaskan dirimu dan keadaanmu kepada orang lain. Toh dijelaskan atau tidak hal itu tak akan merubah apa-apa. Cukup belajar dan mengadu kepada Tuhanmu. Tuhan yang tak pernah lelah dan selalu ada. Tuhan yang tak pernah menyalahkanmu. Tuhan yang selalu ada.

Kembali serahkan semuanya dengan sang waktu. Waktu akan membuatmu mengerti, pun membuat mereka mengerti. Knowing before judge. Karena tak semua rasa mesti diungkapkan, tak semua masalah dan kesusahan mesti diumbar. Dan sejatinya, teman yang baik akan selalu mengerti tanpa dijelaskan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...