Pernah merasa begitu dekat sama
seseorang?
Pernah merasa menganggap
seseorang seperti keluarga sendiri?
Pernah ditinggalkan tiba-tiba
tanpa penjelasan apapun?
PERNAAH. Dan itu ternyata begitu
menyakitkan. Lebih baik ditinggalkan dengan kata-kata yang begitu menusuk,
ketimbang seseorang yang telah begitu dekat denganmu tiba-tiba berubah tanpa
penjelasan dan pergi berlalu tanpa sepatah kata apapun.
Sangat menyayangkan sih sebenarnya.
Andai kita kenalnya cuman sehari dua hari mah gak masalah Andai kita cuman
sekedar say hay tanpa pernah begitu intens komunikasi ya aku mah gak ambil
pusing. Cuman karena aku merasa sudah begitu klop partner-an denganmu, dan kamu
tiba-tiba berubah tanpa penjelasan apapun, rasa-rasanya kok lebih nyesek
ketimbang putus dengan sang mantan.
Ah, lupakan. Mungkin memang kita
harus berjarak agar bisa lebih banyak belajar. Bukan merasa pintar, tapi pintar
merasa. Bukan hanya mengandalkan kecerdasan intelektual, tapi belajar lebih
tentang kecerdasan emosional. Bukan selalu mencari siapa yang salah, tapi
belajar mencari apa yang salah agar bisa sama-sama belajar. Dan belajar memahami.
Sepertinya kita juga harus
belajar lebih jujur. Jujur kalo lagi marah, kalo lagi kesel, kalo lagi pengen
sendiri. Jujur kepada diri sendiri dan kepada seseorang yang bermasalah dengan
kita. Bukan malah cerita dengan orang lain. Curhat dengan orang lain mungkin bisa
sedikit membuat perasaan lebih lega, tapi itu sama sekali tidak menyelesaikan
apa-apa. Mungkin kita senang bercerita masalah kita dengan orang lain, karena
kita merasa bisa mendapat pembelaan dan pembenaran, tapi itu bukan solusi malah
akan memperkeruh sesuatu yang sebenarnya tidak begitu pelik.
#Selfreminder
Tidak ada komentar:
Posting Komentar