Gelas kosong bekas minuman kak Fany, aku nongkrong berjam-jam tapi gak pesen hahaha
Ceritaku malam ini tentang kak Fany, assessor yang dulu pertama kali kukenal saat menjadi psikolog pada
seleksi pengajar ke Halmahera Selatan, terus semesta mendukung kembali
mempertemukan kami di komunitas dan sekarang lebih intim lagi mempertemukan
kami di perantauan sebagai sesama pembelajar.
Selalu
ada energi dan semangat baru setiap kali bertemu dengan kak Fany, selalu ada
cerita baru dan pengetahuan baru yang kudapat setiap kali bertemu dengannya.
Cerita tentang pengalaman, masalah-masalah yang dihadapi selama menghadapi
pasien, dunia relawan dan mimpi-mimpi ke depannya.
Apapun
itu kalau sama kak Fany selalu menarik untuk dibicarakan, mulai dari curhat
masalah pribadi hingga cerita tentang pengalaman dan cerita-cerita “kegalauan”.
Selalu bahagia setiap kali ada kesempatan bertemu, hingga berjam-jam berlalu
pun gak terasa. Kak Fany selalu menjadi pendengar yang baik, selalu memberi
wejangan tanpa ada rasa menggurui, emang jiwa psikolognya tak bisa diragukan. Hihihi
Malam
ini kita bertemu di salah satu kafe yang ada di dekat kostku. Rencana awalnya
kami bertemu untuk sama-sama mengerjakan Tesis, dari 100% hanya 1% mengerjakan
tesisnya, 99% kami mengobrol bertukar pendapat, bertukar cerita dan berdiskusi
banyak hal. Ah tak apa, nyicil tesis bisa kapan saja, bisa setiap saat. Tapi
quality time untuk saling mengobrol yang sangat jarang kami temui, karena
kesibukan kami yang berbeda. Terima kasih kakak Fany untuk ceritanya, untuk
nasehatnya, dan tentunya untuk ilmu baru yang selalu ada setiap kali kita
bertemu.
Stereos Café, 17 Desember 2018
21:36
Tidak ada komentar:
Posting Komentar