Minggu, 14 Juni 2020

Kejadian di Zoom Meeting

Pernah gak mendengar berita tentang orang yang sedang rapat atau diskusi di zoom meeting terus tiba-tiba ada penyusup yang masuk? Tiba-tiba mengacaukan jalannya rapat atau diskusi dengan suara-suara aneh atau yang mencoret-mencoret file presentasi? Sama, saya juga pernah bahkan sering mendengar berita tersebut. Saat kita memasukkan kata “hacker/dibajak di zoom” pada mesin pencarian google akan keluar ratusan tulisan yang terkait.

Dulu saya menganggap berita tersebut hanya hoax semata sampai pada akhirnya mengalami sendiri. Semalam, saat saya bersama teman-teman lagi silaturahmi menggunakan zoom meeting di tengah obrolan kami tiba-tiba ada penyusup yang masuk. Adi selaku host menyetujui permintaan mereka bergabung satu persatu karena mikir akun tersebut adalah akun milik salah satu teman kami. Apalagi sebelumnya ada salah seorang dari kami yang bergabung dengan nama yang lain (bukan nama asli). Saat kulihat yang bergabung dengan nama dan foto orang barat, saya tiba-tiba mikir orang ini kok niat banget sih isengnya. Gak cuman nama, display picture pun pake foto orang barat. Lama kelamaan Adi melihat di waiting room makin banyak yang meminta untuk bergabung akhirnya si Adi dengan sigap mengakhiri zoom meeting tersebut karena sudah curiga ini pasti ada yang tidak beres.

Salah satu teman kami yang join dengan nama "Four Nebula"


Dua orang tak dikenal masuk dalam zoom meeting kami
Yang sempat kulihat adalah nama  Eline Miler dan John, penyusup yang masuk dalam zoom meeting kami. Para peserta yang baru disetujui masuk tersebut ada yang teriak Allahu Akbar dan menggunakan atribut serba hitam, ada yang joget-joget, ada suara anak kecil yang begitu riuh, dan suara-suara aneh lainnya. Untung kejadian tersebut hanya terjadi dalam hitungan kurang dari satu menit jadi kami tidak mendapatkan banyak kejadian aneh. Meski sebentar tapi hal tersebut sukses membuat semua panik dan ketakutan apalagi kejadian tersebut terjadi menjelang tengah malam ditambah dengan skenario banyaknya cerita pengalaman-pengalaman orang lain terkait kejadian seperti ini, bahkan ada yang berpikir kalau saja zoomnya dilanjutkan sedikit lebih lama bisa jadi kami akan dipertontonkan orang lagi pembunuhan secara live (ini mah asli overthinkingnya maknyos banget). Hahahaha  

Setelah zoom meeting diakhiri kembali kami riuh di grup dan saling menceritakan pengalaman masing-masing. Grup yang awalnya hening tiba-tiba rusuh dengan puluhan chat, sebagian peserta yang ikut zoom meeting menghilang tanpa kabar ternyata lagi sibuk menghapus aplikasi zoom dan mengamankan file-file yang ada di laptop dan di handphone masing-masing. Lainnya lagi yang tidak ikut zoom meeting bingung atas kejadian apa yang baru saja terjadi tiba-tiba membaca puluhan chat yang berisi kepanikan di grup.

Kejadiannya bermula saat salah satu dari kami tanpa sepengetahuan kami tentunya menyebarkan link zoom meeting ke twitter. Selang beberapa menit permintaan bergabung dengan nama asing pun akhirnya banyak. Dari kejadian ini kami jadi belajar untuk tidak sembarangan menyebarkan link ke sosial media, ternyata hal ini yang menjadi salah satu alasan para penyelenggara webinar memberikan himbauan untuk tidak menyebarluaskan link ke sosial media, karena kita tidak pernah tau ketika sesuatu di sebar di sosial media siapa yang akan iseng dan siapa yang akan menjadi penjahat memanfaatkan kesempatan.

Ini cerita yang lain, masih tentang zoom meeting, seminggu yang lalu tepatnya di hari minggu saya dan teman-teman menjadwalkan virtual meeting menggunakan zoom, biasanya kami rapat di malam hari tapi karena perbedaan zona waktu antara kami berlima jadilah kami menyepakati rapatnya dipindahkan ke siang hari agar kondisi rapatnya kondusif dan tidak ada yang terkantuk-kantuk saat rapat. Rapat yang dijadwalkan pukul 12.30 akhirnya molor karena anak-anak masih pada sibuk dengan urusan masing-masing. Saya dan Jaya tetap hadir on time meskipun anak-anak yang lain molor, akhirnya kami ngobrol ngalor ngidul sampai pada akhirnya ada permintaan bergabung dengan nama “kau tau siapa”. Jaya selaku host mikir paling ini adalah keisengan anak-anak yang join dengan nama yang sok misterius, akhirnya permintaan bergabung pun disetujui. Foto dan audionya di nonaktifkan, saya dan Jaya menyapa tapi tidak direspon. Kami pun melanjutkan obrolan, sampai pada pukul 13.30 anak-anak sudah mulai berdatangan, lengkap dengan akun masing-masing. Terus kami mempertanyakan kalau kami berlima sudah masuk lalu siapa pemilik akun “kau tau siapa”? Dan tidak ada yang mengaku. Jaya pun langsung mengkick akun tersebut lalu kami memulai rapat. “Kau tau siapa” pun tetap jadi misteri sampai hari ini. hahaha

Akun "kau tau siapa" yang masih jadi misteri

Dua kejadian yang meskipun ada unsur cocologinya setidaknya memberikan pelajaran untuk lebih hati-hati lagi kedepannya. Segala sesuatu bisa aja terjadi di sosial media atau aplikasi-aplikasi lain. Kecanggihan teknologi membuat kita sangat terbantu tapi juga sudah membawa “masalah” kalau kita tidak bijak dalam menggunakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...