Senin, 15 Juni 2020

Susah

Sumber google

Apa sih yang paling susah dalam mengerjakan sesuatu? Memulainyakah? Mempertahankannya kah? Atau mengakhirinya? Bagiku semuanya susah. Hahaha. Maka tak heran, gak banyak orang yang menjadi inisiator sebuah usaha atau project karena prosesnya tidak gampang.

Mari kita bahas satu persatu. Banyak yang bilang mempertahankan jauh lebih susah daripada memulai. Menurutku belum tentu sepenuhnya benar juga. Buktinya banyak orang yang berakhir hanya sebatas ide dan wacana. Rencana disusun begitu apik dengan tabel kemungkinan positif dan negatif yang bakal terjadi tapi pada akhirnya hanya berakhir sebagai sebuah rencana karena tidak memiliki keberanian untuk memulai, terlalu takut dengan risiko yang mungkin terjadi, padahal direncanakan atau tidak risiko itu pasti akan selalu ada dan kita sebagai manusia berakal akan secara instingtif mencari solusi ketika mendapatkan sebuah masalah. Jadi mulai aja dulu, akan selalu ada jalan.

Yang kedua mempertahankan. Benar adanya bahwa mempertahankan itu susah. Dalam menjalani sesuatu kita akan dihadapkan dengan berbagai masalah, sesuatu yang direncanakan secara ideal terkadang realitanya tidak semulus rencana yang telah disusun. Entah itu masalah eksternal maupun internal. Mulai dari masalah teknis, masalah partner, atau masalah dengan diri kita sendiri. Hal ini bisa dilihat betapa banyak orang yang memulai sesuatu begitu semangat tak lama kemudian surut dan menghilang. Kalau istilah yang familiar kita dengar “panas panas tai ayam”. Aku kurang begitu paham sih kenapa tai ayam yang dijadikan analogi. Hahaha tapi terlepas dari semua itu kenyataan yang bisa kita lihat memang banyak kejadian yang seperti itu. Sama halnya dengan grup-grup reunian yang baru dibentuk awalnya sehari dua hari ramai hari-hari berikutnya jadi mati suri. Atau sepasang muda mudi yang menjalin hubungan asmara, awal-awalnya akan terlihat begitu menggebu, namun waktu akan membuat semuanya perlahan hambar. Project atau bisnis pun kisahnya tak jauh berbeda. Maka inisiator maupun owner harus memiliki niat dan kondisi mental yang kuat serta strong why agar tetap bisa bertahan bagaimana kondisinya. Niat baik dan semangat saja tidaklah cukup.

Yang terakhir menurutku adalah inovasi. Setelah kita memulai dan mempertahankan perlu adanya inovasi agar tidak stagnan, tidak bosan, dan bisa berkompetisi. Sesuatu yang datar dan itu-itu saja akan membuat orang jenuh dan perlahan meninggalkan. Jadi memang perlu untuk terus belajar, berpikir, dan terus mencari gebrakan baru agar sesuatu yang kita mulai dan pertahankan tidak berakhir sia-sia.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...