Sebenarnya saya malas membahas tentang jodoh, saya merasa pembahasan ini selalu berulang dan tak ada habisnya. Tapi belakangan pembahasan ini menjadi pembahasan yang begitu menggelitik dan memang menjadi pembahasan yang selalu hangat.
Seberapa sering pun merasa baik-baik aja perihal jodoh, sebegitu sering pula keresahan itu datang. Apalagi melihat teman-teman yang satu persatu sudah menggenap bahkan mengabarkan sudah berbadan dua. Ada keresahan disaat diri ini belum juga melihat hilal akan datangnya jodoh.
Satu waktu salah seorang teman pernah begitu antusias berbincang mengenai jodoh. Bahkan dengan pembelaan yang saya miliki saya merasa sudah berusaha dan berikhtiar tapi memang sepertinya belum saatnya dipertemukan. Saya percaya bahwa Allah akan mempertemukan seseorang yang tepat di waktu yang tepat.
Saat menjawab saya sudah berusaha dan berdoa, pertanyaan lanjutan pun dilontarkan oleh temanku yang begitu menohok “apa usaha yang sudah kamu lakukan saat ini”? Saya kembali mengingat, sepertinya saya belum berusaha apa-apa, bahkan berdoa pun hanya sekadar dan seingatnya saja, apa benar saya memang sudah siap menggenap atau hanya sekadar keinginan semu untuk mengobati rasa “iri” saat yang lain sudah bersama dengan pasangan hidupnya masing-masing. Namun disatu waktu teman yang lain menguatkan “dengan berinteraksi dengan banyak orang, ikut dalam berbagai kegiatan, itu juga adalah bentuk ikhtiar”. Hatiku kembali besar saat itu. Saya sudah berusaha dan ikhtiar.
Masa-masa ketika melihat teman satu persatu mengabarkan kabar bahagianya disaat itu pula di lubuk hati terdalam terkadang terdapat kegusaran, lalu kapan saya dipertemukan dengan jodoh saya. Namun, di waktu yang lain disaat fokus dengan kerjaan dan kegiatan fikiran tentang jodoh itu pun bias entah kemana.
Kemarin malam, salah seorang teman mengirimkan pesan “yang dimaksud usaha itu batasnya sampai mana”? Teman yang sama yang pernah mempertanyakan ikhtiarku mencari jodoh dulu. Barangkali saat ini dia pun sudah gusar dengan kondisinya sekarang. Namun, lagi-lagi pertanyaan itu selalu menjadi misteri. Perihal jodoh adalah perihal misteri. Banyak kisah teman-teman yang memberikan banyak pelajaran. Ada yang dekat dan pacaran bertahun-tahun tapi bersanding dengan orang yang lain di pelaminan. Ada yang kebetulan bertemu dengan seseorang eh ternyata jodoh. Ada yang dikenalkan sama keluarga maupun teman eh ternyata cocok. Banyak sekali cerita yang mengiris hati pun juga membuat senyam senyum karena bahagia dan tak menyangka jalan jodohnya seperti itu.
Mari tetap menjaga keyakinan sama Allah bahwa jodoh yang tepat akan datang di waktu yang tepat. Allah yang maha tahu yang terbaik untuk hambanya. Kesempatan akan datang bagi orang yang sudah siap. Barangkali jika saat ini kita belum dipertemukan dengan jodoh kita, bisa jadi karena kita dinilai belum siap. Selagi masih sendiri, banyak waktu yang bisa digunakan untuk belajar memantaskan diri, memantaskan diri dari berbagai hal baik secara fisik maupun mental, baik dari materi maupun non materi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar