Rabu, 29 Juli 2020

Sisi Indonesia

Sisi Indonesia yang kemudian kami singkat dengan SINESIA adalah sebuah gerakan sosial pendidikan yang diinisiasi oleh beberapa orang anak muda yang tergerak untuk bergerak. Kami sadar bahwa kami ingin perubahan dan kami ingin terlibat untuk melakukan perubahan tersebut dalam skala yang bisa kami jangkau. Gerakan yang kami buat berdasarkan kesadaran kolektif bahwa kita punya sumber daya, kita punya kekuatan, dan kemampuan saat ini maka dari itu kami bergerak.

Gerakan ini berfokus ke sosial pendidikan karena basic dari kami berlima cenderung ke dunia kerelawanan berbasis pendidikan. Kenapa pendidikan? Karena kami melihat bahwa kondisi pendidikan saat ini sedang tidak baik-baik saja. Dan kami ingin mengambil andil dalam ranah yang masih dalam kapasitas kami. Kenapa sosial? Karena pendidikan tidak bisa dipisahkan dari ranah sosial. Sosial dan pendidikan adalah satu paket yang tak terpisahkan. 

Adapun rencana ideal kami yang melatarbelakangi kenapa nama SINESIA ini muncul karena kami berharap bahwa gerakan ini tidak hanya berakhir di satu tempat, tapi akan merambah berbagai tempat di setiap sudut Indonesia. Jelas kami tidak bisa bergerak sendiri, maka dari itu kami mencari orang-orang yang mau bergerak bersama kami, mewujudkan visi misi dan tujuan yang kami rencanakan.

Lokasi awal yang kami pilih untuk bergerak adalah Dusun Bentrokan, Wonolelo, Magelang, Jawa Tengah. Kenapa kok di sana? Ada beberapa alasan kenapa Wonolelo menjadi lokasi awal kami. 

Alasan yang paling pertama adalah kami sudah pernah melakukan kegiatan di sana, masih banyak hal yang bisa kami kembangkan baik dari segi sosial maupun dari segi pendidikan, kami sudah mengenal masyarakatnya jadi tidak perlu memulai dari awal untuk pendekatan. 

Alasan kedua saat musim pandemi seperti ini kami tidak bisa ke mana-mana untuk melakukan survei karena kondisinya sangat riskan, di Wonolelo karena kami sudah pernah melakukan kegiatan di sana jadi kami memiliki kontak guru dan Pak Bayan yang bisa kami jadikan responden untuk pengumpulan data.

Alasan ketiga Wonolelo merupakan daerah yang masih bisa kami jangkau. Untuk saat ini, beberapa orang diantara kami masih berdomisili di pulau Jawa dan lebih spesifik lagi masih ada yang di Jogja, hal tersebut membuat mobilitas ke lokasi masih bisa berjalan lancar. 

Alasan yang tak kalah pentingnya adalah Wonolelo itu lokasinya di Jawa yang notabene masih dekat dengan ibu kota, sebagai sebuah gambaran nyata bahwa di Jawa aja kondisi pendidikan masih ada yang “tertinggal” apalagi daerah-daerah yang jauh dari ibu kota, jauh dari jangkauan pemerintah, dapat dipastikan banyak yang lebih “tertinggal” lagi. Hal tersebut bisa menyadarkan kita bahwa kondisi pendidikan kita saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. 

Jadi mari bergerak dalam ranah yang bisa kita jangkau. Karena tanggung jawab pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua.

Sejak kapan SINESIA ada? Awal ide untuk melakukan sebuah gerakan yang kemudian diberi nama SINESIA ini sejak bulan Mei 2020. Tepatnya 02 Mei pas momentum hari pendidikan. 

Saat ini kami masih dalam tahap merancang program. Kok lama eksekusinya? Jadi kami menyediakan waktu beberapa bulan untuk mengumpulkan data, validasi data ke masyarakat dan stakeholder, menyusun konsep, merencanakan program, pengenalan SINESIA dan program-program yang akan kami laksanakan, open volunteer, baru eksekusi. 

Kami tidak mau terburu-buru untuk melakukan kegiatan hanya berdasarkan semangat yang sedang membara. Butuh riset yang lumayan lama untuk menyesuaikan antara kebutuhan masyarakat dan program yang akan kami lakukan. Kami bercita-cita membuat program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukan apa yang kami pikir masyarakat butuh. Kami tidak ingin menjadi pahlawan kesiangan yang membawa semangat heroes syndrome yang berpikir bisa merubah masyarakat, tapi kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Maka dari itu butuh waktu untuk mencocokkan antara konsep kami dan kebutuhan masyarakat. Jangan sampai kami terburu-buru eksekusi hanya berdasarkan idealisme kota yang kami bawa, menganggap ini harus diubah, itu harus diubah padahal mungkin saja masyarakat tidak butuh itu semua. Makanya kami menyediakan waktu beberapa lama untuk validasi data antara rencana program yang akan kami buat dan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, karena kami mau nafas kami panjang, kami sedang membidik local champion yang  akan menjadi penerus kegiatan yang akan kami buat nantinya. Tolok ukur keberhasilan program bukan saat masyarakat merasa terbantu dengan kehadiran kita, tapi saat masyarakat bisa berdikari saat kita sudah meninggalkan lokasi program.

Adapun rencana program yang sedang kami susun saat ini meliputi pendidikan, pertanian, dan peternakan. Itu yang merupakan usulan dari masyarakat sesuai kebutuhan mereka. Saat ini kami sedang menggarap rencana program-program tersebut, menyesuaikan antara permintaan masyarakat dan sumber daya yang kami miliki. Adapun kemungkinan pelaksanaannya akan kami adakan trial pada bulan Oktober 2020.

Kok ada trial sih? Trial program ini kami lakukan dua hari, sebelum membuat jadwal untuk program yang berkelanjutan. Trial ini akan menjadi gambaran nyata bagi kami untuk membuat jadwal keberangkatan, pelaksanaan program, dan waktu kepulangan volunteer pada saat “real program”. Mengingat lokasi kegiatan berjarak tempuh sekitar 2 jam dari pusat Kota Jogja. Lokasi yang akan menjadi starting point keberangkatan volunteer. Meskipun saya menyebutnya trial program hal tersebut tidak akan mengurangi sedikitpun keseriusan kami dalam merencanakan dan akan membuat program dua hari tersebut seperti program yang kami rencanakan untuk beberapa bulan. 

Adapun konsep pelaksanaan program yang akan kami jalankan yakni pelaksanaan program selama beberapa tahap, dengan mengambil waktu 3 bulan sebagai tahap awal yang nantinya akan dijadikan evaluasi sejauh mana efektivitas program tersebut, dengan jadwal pemberangkatan ke lokasi setiap dua minggu sekali. 

Begitulah kira-kira gambaran tentang SINESIA.

Silakan follow akun IG kami di @sinesia.id untuk informasi lebih lanjut.


Disclaimer

Tulisan ini murni pendapat pribadi saya dengan menyadur konsep yang sudah dibuat oleh teman-teman, adapun jika ada kekurangan itu berarti kesalahan saya dalam menuangkannya dalam bentuk narasi.


1 komentar:

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...