Dieng
merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Wonosobo, Jawa
Tengah. Destinasi ini selalu menjadi
tujuan para wisatawan yang sedang berjalan-jalan ke Jogja dan sekitarnya.
Pemandangannya yang indah dan sunrisenya yang digadang-gadang sebagai golden sunrise menambah daya tarik para
wisatawan, terutama yang berusia milenial.
Jarak
tempuh dari Jogja ke Dieng sekitar 3 jam, jalan dari Jogja menuju ke Magelang
dan belok di jalan yang menuju ke Borobudur. Akses transportasi dari Jogja ke
Dieng bisa menggunakan motor atau mobil. Tidak ada transportasi umum, jadi
disarankan untuk menyewa mobil atau motor yang sangat mudah didapatkan di kota
Jogjakarta, hanya dengan memasukkan keyword
Sewa mobil/motor Jogja di mesin pencarian google.
Cuaca
di Dieng sangat dingin jadi disarankan untuk membawa jaket tebal untuk
menghangatkan. Ada dua pilihan penginapan, yakni menginap di penginapan sekitar
Dieng dengan biaya kurang lebih 100.000 atau membawa tenda sendiri dan
mendirikan tenda di dekat danau. Semua pilihan sama-sama bagusnya dan memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saya selama beberapa kali ke Dieng
tidak pernah nginap di penginapan karena berangkat bareng sama teman-teman,
jadi lebih asyik mendirikan tenda menunggu subuh lalu menanjak ke puncak Dieng.
Jika ingin menginap di penginapan ini juga adalah pilihan yang tepat, tidak
perlu repot membawa peralatan yang banyak, cukup bawa diri dan jaket saja
karena di penginapan sudah disediakan fasilitas seperti selimut untuk
menghangatkan.
Waktu
yang ideal berangkat ke Dieng adalah menjelang tengah malam, agar sampai di
Dieng lewat dini hari dan hanya menunggu sebentar saja lalu memulai pendakian. Sebelum
nanjak atau di sekitar parkiran terdapat begitu banyak pilihan warung yang bisa
ditempati untuk istirahat, ini bisa dijadikan opsi bagi orang-orang yang enggan
untuk menginap di penginapan atau tidur di tenda. Sekadar menikmati minuman
hangat dan semangkok mie instan di warung sembari menunggu subuh tiba.
Pada
saat subuh menjelang kadar keimanan kita akan diuji. Dinginnya Dieng yang
menusuk hingga ke tulang akan membuat kita berpikir berkali-kali lipat untuk
mengambil air wudhu dan beranjak menuju ke musholla. Ubin musholla pun terasa
begitu dingin hingga naik ke otak. Sungguh sangat menguji keimanan.
Oh
iya, di Dieng terdapat fasilitas yang lengkap. Warung makan yang mudah ditemui
di mana-mana, penjual jaket, kupluk, dan syal jika kita lupa membawa, toilet
yang berjejer, dan musholla yang bersih untuk menunaikan sholat.
Usai
menunaikan sholat lanjut nanjak menuju puncak Dieng, menunggu sunrise datang. Saya ke Dieng sebanyak
tiga kali tidak pernah mendapati Dieng dalam keadaan sepi, jadi dapat
dipastikan dalam perjalanan menuju puncak kita akan bertemu dengan begitu
banyak orang, yang bersemangat nanjak pun yang terengah-engah di tengah jalan. Tekstur
jalan yang sudah di paving dan dibuat tangga, serta pegangan di kiri dan kanan
jalan lumayan memudahkan para pengunjung yang tidak terbiasa untuk nanjak.
Sangat
disarankan untuk latihan dulu sebelum berangkat ke Dieng. Meskipun bukan gunung
tapi tetap juga membutuhkan effort menuju
ke puncak. Oh iya, Dieng yang saya maksud dalam cerita di sini adalah Bukit
Sikunir ya. Karena Dieng terdapat dua puncak, yakni Bukit Sikunir dan Gunung
Prau.
Saya
tidak mengetahui dengan pasti kapan golden
sunrise di Sikunir itu muncul. Selama beberapa kali ke Sikunir saya hanya
mendapati sekali sunrise yang
betul-betul indah, sisanya indah tapi terkesan tidak begitu istimewa.
Retribusi
masuk 10.000 untuk setiap orang dan 10.000 untuk mobil. Parkir di dalam sekitar
10.000-20.000 saya lupa pasnya. Harga yang ekonomis untuk para traveler yang menginginkan perjalanan
dengan budget yang murah.
Setelah
menikmati golden sunrise di Sikunir, para
wisatawan bisa lanjut menikmati beberapa destinasi wisata lainnya yang masih
berada di kawasan Dieng. Sebut saja Pesona Dieng, Telaga Warna, Kawah Sikidang,
dan masih banyak lagi pilihan destinasi wisata lainnya. Budget masuk untuk setiap destinasi wisata tidak begitu mahal,
hanya sekitar 7.500-15.00 per orang untuk setiap destinasi wisata.
Perjalanan
ke Dieng sangat mudah diakses, bisa dari Jogja, Solo, maupun dari Semarang. Sangat
direkomendasikan jika ingin menikmati kawasan wisata Dieng berangkat dengan
orang-orang terkasih. Oh iya, di Dieng juga setiap tahun diadakan acara Dieng Culture Festival yang biasanya
diadakan pada bulan Agustus. Dalam acara tersebut kita bisa menikmati banyak
pagelaran wisata. Jadi yang ingin menikmati keindahan Dieng dan menikmati
suasana budaya pada saat Dieng Culture
Festival bisa dipaskan berangkatnya sekitar bulan agustus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar