Senin, 13 Juli 2020

Dieng

Dieng merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Wonosobo, Jawa Tengah.  Destinasi ini selalu menjadi tujuan para wisatawan yang sedang berjalan-jalan ke Jogja dan sekitarnya. Pemandangannya yang indah dan sunrisenya yang digadang-gadang sebagai golden sunrise menambah daya tarik para wisatawan, terutama yang berusia milenial.

Jarak tempuh dari Jogja ke Dieng sekitar 3 jam, jalan dari Jogja menuju ke Magelang dan belok di jalan yang menuju ke Borobudur. Akses transportasi dari Jogja ke Dieng bisa menggunakan motor atau mobil. Tidak ada transportasi umum, jadi disarankan untuk menyewa mobil atau motor yang sangat mudah didapatkan di kota Jogjakarta, hanya dengan memasukkan keyword Sewa mobil/motor Jogja di mesin pencarian google.

Cuaca di Dieng sangat dingin jadi disarankan untuk membawa jaket tebal untuk menghangatkan. Ada dua pilihan penginapan, yakni menginap di penginapan sekitar Dieng dengan biaya kurang lebih 100.000 atau membawa tenda sendiri dan mendirikan tenda di dekat danau. Semua pilihan sama-sama bagusnya dan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saya selama beberapa kali ke Dieng tidak pernah nginap di penginapan karena berangkat bareng sama teman-teman, jadi lebih asyik mendirikan tenda menunggu subuh lalu menanjak ke puncak Dieng. Jika ingin menginap di penginapan ini juga adalah pilihan yang tepat, tidak perlu repot membawa peralatan yang banyak, cukup bawa diri dan jaket saja karena di penginapan sudah disediakan fasilitas seperti selimut untuk menghangatkan.

Waktu yang ideal berangkat ke Dieng adalah menjelang tengah malam, agar sampai di Dieng lewat dini hari dan hanya menunggu sebentar saja lalu memulai pendakian. Sebelum nanjak atau di sekitar parkiran terdapat begitu banyak pilihan warung yang bisa ditempati untuk istirahat, ini bisa dijadikan opsi bagi orang-orang yang enggan untuk menginap di penginapan atau tidur di tenda. Sekadar menikmati minuman hangat dan semangkok mie instan di warung sembari menunggu subuh tiba.

Pada saat subuh menjelang kadar keimanan kita akan diuji. Dinginnya Dieng yang menusuk hingga ke tulang akan membuat kita berpikir berkali-kali lipat untuk mengambil air wudhu dan beranjak menuju ke musholla. Ubin musholla pun terasa begitu dingin hingga naik ke otak. Sungguh sangat menguji keimanan.

Oh iya, di Dieng terdapat fasilitas yang lengkap. Warung makan yang mudah ditemui di mana-mana, penjual jaket, kupluk, dan syal jika kita lupa membawa, toilet yang berjejer, dan musholla yang bersih untuk menunaikan sholat. 

Usai menunaikan sholat lanjut nanjak menuju puncak Dieng, menunggu sunrise datang. Saya ke Dieng sebanyak tiga kali tidak pernah mendapati Dieng dalam keadaan sepi, jadi dapat dipastikan dalam perjalanan menuju puncak kita akan bertemu dengan begitu banyak orang, yang bersemangat nanjak pun yang terengah-engah di tengah jalan. Tekstur jalan yang sudah di paving dan dibuat tangga, serta pegangan di kiri dan kanan jalan lumayan memudahkan para pengunjung yang tidak terbiasa untuk nanjak.

Sangat disarankan untuk latihan dulu sebelum berangkat ke Dieng. Meskipun bukan gunung tapi tetap juga membutuhkan effort menuju ke puncak. Oh iya, Dieng yang saya maksud dalam cerita di sini adalah Bukit Sikunir ya. Karena Dieng terdapat dua puncak, yakni Bukit Sikunir dan Gunung Prau.

Saya tidak mengetahui dengan pasti kapan golden sunrise di Sikunir itu muncul. Selama beberapa kali ke Sikunir saya hanya mendapati sekali sunrise yang betul-betul indah, sisanya indah tapi terkesan tidak begitu istimewa.

Retribusi masuk 10.000 untuk setiap orang dan 10.000 untuk mobil. Parkir di dalam sekitar 10.000-20.000 saya lupa pasnya. Harga yang ekonomis untuk para traveler yang menginginkan perjalanan dengan budget yang murah.

Setelah menikmati golden sunrise di Sikunir, para wisatawan bisa lanjut menikmati beberapa destinasi wisata lainnya yang masih berada di kawasan Dieng. Sebut saja Pesona Dieng, Telaga Warna, Kawah Sikidang, dan masih banyak lagi pilihan destinasi wisata lainnya. Budget masuk untuk setiap destinasi wisata tidak begitu mahal, hanya sekitar 7.500-15.00 per orang untuk setiap destinasi wisata.

Perjalanan ke Dieng sangat mudah diakses, bisa dari Jogja, Solo, maupun dari Semarang. Sangat direkomendasikan jika ingin menikmati kawasan wisata Dieng berangkat dengan orang-orang terkasih. Oh iya, di Dieng juga setiap tahun diadakan acara Dieng Culture Festival yang biasanya diadakan pada bulan Agustus. Dalam acara tersebut kita bisa menikmati banyak pagelaran wisata. Jadi yang ingin menikmati keindahan Dieng dan menikmati suasana budaya pada saat Dieng Culture Festival bisa dipaskan berangkatnya sekitar bulan agustus. 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...