Selasa, 21 Juli 2020

Insecurity


Rasa tidak percaya diri bisa menyerang siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Tidak mengenal siapapun itu, potensi untuk merasakan rasa tidak percaya diri sangat mungkin dirasakan. 

Mau sesukses apapun seseorang, sekaya apapun, atau sepintar apapun akan ada satu momen yang akan membuatnya tidak percaya diri. Disadari atau tidak saat kita merasa sukses, saat kira merasa kaya, saat kita merasa pintar dapat dipastikan akan selalu ada orang yang lebih baik daripada kita. Lebih sukses, lebih kaya, dan lebih pintar. Apalagi jika hidup kita biasa-biasa saja, potensi untuk tidak percaya diri itu akan selalu ada.

Gempuran sosial media yang membuat tidak ada lagi batasan garis, waktu, dan ruang. Memungkinkan siapapun bisa menikmati informasi dari mana \pun dan melihat kehidupan siapa pun yang disajikan dengan gratis di sosial media. Hal ini yang bisa menjadi sebuah pemicu untuk seseorang membandingkan dirinya dengan orang lain.

Teorinya “jangan pernah bandingkan dirimu dengan orang lain, karena titik startnya yang berbeda dan latar belakang setiap orang juga berbeda, tapi bandingkan dirimu yang sekarang dengan dirimu yang dulu”. Namun, teori memang terkadang tidak semudah praktiknya. Butuh dilatih terus menerus agar tidak mudah insecure.

Perlu untuk membangun barrier, menentukan lingkungan suportif karena lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap pola pikir dan tindakan. Dan membatasi untuk mengkonsumsi berbagai berita serta informasi. Berita baik sekalipun tidak selamanya akan berdampak baik. Tujuan motivasi pun tak selamaya bisa memotivasi bisa jadi malah membuat diri semakin insecure.

Jadi penting untuk membuat batasan, memilih lingkungan, dan menentukan informasi yang mau kita konsumsi. Sambil terus belajar untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...