Jumat, 17 Juli 2020

Duniawi


Tinggal di kampung membuat cakupan beritanya juga menyempit, tau perkembangan hanya seputar yang dilihat di televisi dan yang terjadi di sekitar kampung. Wajar saja ketika orang-orang sering menjadi bahan julid para tetangga, wong yang bisa dibicarakan hanya itu. Hanya apa yang ditangkap oleh mata dan telinga yang terjadi di sekitar kediaman.

Kemarin subuh, sekitar pukul 03.44 telah terjadi percobaan pembobolan ATM yang jaraknya berada kurang lebih satu kilometer dari rumah. Beritanya pun langsung heboh dan santer terdengar di seluruh penjuru kampung, apalagi setelah kejadian nampak banyak aparat kepolisian yang berjaga di lokasi kejadian.

Kurang dari 24 jam pelakunya pun dibekuk. Pelaku yang tidak pernah diduga sebelumnya oleh para warga. Pelaku yang rumahnya berada tak jauh dari lokasi kejadian. Orang yang terkenal dengan rumahnya yang mewah, mobilnya yang mahal, dan penampilannya yang mentereng.

Tak ayal berita tersebut menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat. Tua muda, pegawai, pengusaha, bahkan hingga kuli bangunan menjadikan berita ini sebagai bahan obrolan ketika bertemu satu sama lain. Tak ada yang menyangka pelakunya adalah orang yang selama ini tergolong orang kaya dan kelihatan baik-baik saja.

Tak sempat mengambil uang hasil pembobolan ATM, ditangkap, dan menanggung malu. Satu paket lengkap yang harus ditanggung oleh pelaku dan juga mungkin keluarganya. Sungguh sebuah kehinaan yang ditanggung oleh umat manusia. Naudzubillahimindzalik.

Pesan moral yang didapatkan dari kejadian ini adalah bergayalah sesuai isi dompetmu. Yang nampak baik-baik saja belum tentu benar baik-baik saja. Hiduplah dengan senantiasa merasa cukup, tak usah iri dengan penampilan seseorang itu hanyalah duniawi. Belajarlah untuk bahagia dan cukup dengan apa yang dimiliki. Sungguh dunia adalah seburuk-buruk godaan. Sebuah hal buruk yang dilakukan, bahkan di dunia pun ganjarannya sudah bisa didapatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...