Senin, 20 Juli 2020

Belajar


Menurut Cak Nun dalam buku Hidup Itu Harus Pintar Ngegas dan Ngerem beliau mengkategorikan orang ke empat macam. Pertama tahu sedikit tentang sedikit hal. Kedua tahu sedikit tentang banyak hal. Ketiga tahu banyak tentang sedikit hal. Dan yang keempat tahu banyak tentang banyak hal.

Berangkat dari tulisan tersebut saya kemudian refleksi bahwa kita memang wajib untuk terus belajar. Tentang apapun itu. Sebisa mungkin untuk expert setidak-tidaknya expert dalam satu hal. Wajar saja dalam agama yang saya anut yakni agama islam ada hadits yang artinya tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat. Artinya sejak kecil kita sudah disuruh untuk menuntut ilmu dan tidak berhenti hingga kita menyatu dengan tanah. 

Penting untuk menguasai bidang yang kita tekuni sekarang. Kenapa? Karena orang akan mengingat kita atau mungkin menawari kita pekerjaan sesuai dengan bidang keilmuan yang kita tekuni selama ini. Jika bidang keilmuan saja yang kita kuliahi bertahun-tahun kita tidak cukup expert, mana mungkin orang-orang percaya dengan kemampuan kita. Kecuali kita memiliki sertifikasi di bidang tersebut, atau ada aksi nyata yang telah kita lakukan yang bisa di perhitungkan. Kalau hanya bermodalkan omongan saja tanpa adanya pembuktian itu akan sulit dipercaya. Bahkan orang yang memiliki ijazah dan sertifikasi di bidang yang ditekuni pun belum tentu expert di bidangnya apalagi yang hanya bermodalkan omongan doang.

Tindakan akan lebih nyaring dari omongan. Ditengah dunia yang sangat mementingkan simbol kita memang harus bisa expert di keilmuan kita, untuk membuktikan bahwa simbol yang kita miliki bukan hanya sekadar hiasan di atas kertas aja. Penting! Sangat penting untuk terus belajar demi meningkatkan kualitas diri dan kualitas hidup kita.

Penting untuk tahu banyak akan banyak hal, tapi kalau belum sampai ke tahap itu gapapa untuk tahu banyak akan sedikit hal. Jangan sampai kita menjadi orang yang tahu sedikit akan banyak hal, orang-orang seperti ini yang banyak judgment ke orang lain karena merasa sudah tahu. Tapi dia tidak tahu bahwa apa yang diketahuinya ternyata masih sangat dangkal sehingga mudah sekali terlibat dalam debat kusir, ujaran kebencian, dan memusuhi orang yang tidak sependapat dengannya. Tapi lebih parah lagi orang yang tahu sedikit akan sedikit hal. Mudah-mudahan kita bukan termasuk golongan yang keempat ini.

Mari memanfaatkan waktu untuk terus belajar. Mempelajari berbagai bidang. Lalu fokus untuk memilih beberapa bidang yang bisa kita seriusi. Sehingga nanti akan bermanfaat untuk kehidupan kita. Belajar untuk menjadi spesialis dalam bidang-bidang tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...