Kemarin malam aku terlibat dalam obrolan yang sedikit lebih serius dengan seorang teman baik, obrolan yang sedikit berbeda dari hari biasanya. Kali ini aku bercerita tentang lika liku kehidupan yang penuh drama. Aku yang seringkali bimbang dengan tujuan hidup, dengan prinsip, dengan berbagai macam hal yang mesti kuputuskan.
Selama ini aku selalu berada di situasi dimana aku memiliki banyak orang-orang yang bisa aku andalkan, entah itu keluarga maupun teman. Tak ayal, hal itu membuatku ketergantungan. Aku selalu meminta pertimbangan mereka setiap kali aku ingin melakukan sesuatu. Aku selalu meminta mereka menemaniku dalam setiap langkah dan berbagai kegiatan yang akan aku kerjakan. Aku selalu butuh validasi dari mereka setiap kali aku ingin melangkah agar aku bisa benar-benar yakin dengan apa yang aku jalani.
Hingga tak jarang agar semua itu bisa terpenuhi, aku pun melakukan hal yang sama. Aku akan selalu menjadi orang yang berada di garda terdepan mendukung dan menemani teman-temanku dalam setiap rencana yang mereka lakukan. Apapun itu. Bisa dihitung jari aku melakukan penolakan, selalu aku iyakan apapun permintaan mereka tak peduli aku suka ataupun tidak, yang jelas aku mendukung dan ikut setiap mereka mengajak demi agar aku pun mendapat perlakuan yang sama setiap kali aku butuh.
Kamu pernah melakukan itu juga gak? Memiliki kelekatan yang begitu tinggi dengan orang lain. Memiliki ketergantungan dengan orang lain. Sesuatu yang membuat kamu selalu berkata iya dan susah menolak.
Belakangan aku menyadari ini sudah mulai tidak sehat. Menggantungkan banyak hal kepada orang lain membuatku menjadi pribadi yang tidak merdeka. Hal itupun yang membuat moodku kadang tidak stabil. Jika seseorang berlaku tidak seperti yang kuharapkan mudah sekali moodku berubah menjadi buruk, jika menemukan teman-temanku menjadi seseorang yang kuharapkan mudah sekali aku bahagia dan bersyukur.
Setelah melewati dan mengalami fase mood yang naik turun aku menyadari ini ada sesuatu yang salah, akhirnya aku bercerita dengan salah satu temanku. Teman yang selama ini menurutku memiliki karakter yang sangat kuat, prinsip yang teguh, dan tidak pernah ikut-ikutan entah itu kegiatan ataupun trend jika itu tidak sesuai keinginannya. Dia mudah sekali mengatakan tidak jika memang dia tidak suka ataupun tidak mau. Dia tidak pernah mengiyakan sesuatu yang tidak dia inginkan hanya untuk menyenangkan orang lain.
Kami yang sering terlibat dalam obrolan ngalor ngidul dan tiba-tiba berbicara sedikit lebih serius membuat kami kikuk, curhatan yang ngenes sekalipun membuahkan tawa karena hal itu terasa begitu geli, sesuatu yang sangat berbeda dari yang sering kami lakukan. Dalam obrolan yang sedikit lebih serius itu ada beberapa kata-katanya yang membuatku merenung beberapa jam sebelum terlelap. Ada banyak hal yang menjadi insight untuk aku renungkan.
People addict, istilah yang dia gunakan untuk menyimpulkan apa yang sedang kurasakan. Rentetan kata-kata mutiara pun dilontarkannya. "Kamu sebenarnya tau akar dari semua kegalauanmu ini. Manusiawi banget, tapi kamu harus sadar hukum alam tetep berlaku. Kamu mau gimanapun menjaga seseorang, tetep aja people come and go. Itu udah alamiah sekali. Misal kamu gak disukain sama orang trus orangnya menjauh, nanti juga akan ada yg datang lagi. Dan gitu terus siklusnya sampe kiamat". " Kalo kamu merasa gak enak tapi tetap masih dilakuin, itu bisa jadi jalan setan buat menggoda. Dia bisik-bisikin nanti biar kamu gak ikhlas. Cuma pencitraan aja. Pahalamu nanti berkurang". "Harusnya kamu udah punya bekal sih, keluargamu membebaskanmu melakukan apapun yang kamu inginkan, keluargamu tidak pernah maksa-maksa, semuanya terserah kamu. Terus kenapa lingkungan pertemanan membuatmu mempersempit bahkan menghilangkan ruang pribadimu".
Rentetan kata demi kata, kalimat demi kalimat yang begitu berarti, begitu "menampar", dan sedikit demi sedikit menyadarkan ada sesuatu yang memang harus diperbaikin, tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena pembiaran cepat atau lambat akan menghasilkan "penyakit" dan masalah.
Salah satu hal yang sangat kusyukuri karena aku memiliki telinga yang selalu siap mendengarkan tanpa menghakimi. Selalu memberikan feedback yang membantu untuk menarik agar tidak terjatuh di lubang yang semakin dalam. Feedback yang selalu jujur dan membantu untuk mengarahkan kembali ke jalur yang benar.
Kalau kesedihan dan kebahagiaan juga dibagi ke Temen rasanya bakal plong lhooo. Temen dan ngeblog adlah saluran menuaikan rasa
BalasHapusTerkadang untuk mengatakan tidak itu perlu kalau memang itu yang terbaik meskipun orang itu dekat dengan kita
BalasHapusPernah ka resty dulu aku kadang2 gitu..susah ngambil keputusan. Trus salah satu org yg ngajarin suami untuk cepat bertindah ubtuk mslh tertentu..pas bgtvminggu ini ada kulwap dr loveyourself indonesia deh ttg tema bgmn bertindak asertif. Yu join
BalasHapusSaling membantu dan mengandalkan pada prinsipnya saya setuju tapi menjadi bergantung itu yang menjadi masalah dikemudian hari . . Karena pada prinsipnya manusia itu adalah mahluk sosial yg memang suka untuk bertolong tolongan dan saling membantu
BalasHapusBergantung dengan teman sampai mau ngikutin apa yang diinginkannya, itu nggak banget. Tapi sekarang banyak anak muda yang kayak gini. Biasanya karena mereka takut kehilangan, jadinya ketergantungan deh.
BalasHapusJarang banget orang yang mudah mendengar tanpa menghakimi, butuh ketrampilan yang bisa menekan ego untuk segera menilai dan melontarkannya pada orang yang ngobrol sama kita.
BalasHapusTulisan yang background birunya membuat saya menyerah membacanya mbak maaf, saya ga mampu baca dengan jelas meski sudah pakai kacamata :(
BalasHapusbiasanya orang yg pnya rasa ketergantungan besar sama org lain awalnya karena blm kuat life valuenya..seiring bertambah usia lingkaran pertemanan akan mengerucut dng sendirinya menyesuaikan sikap kita yg makin teguh memegang prinsip life value..tetap semangat ya mbak..
BalasHapusBetul mbak, pembiaran yang terus menerus berdampak pada jiwa yang tersiksa. Semoga bisa teratasi dengan baik
BalasHapusTulisan yang sangat mengena. Seringkali itu dialami orang2. Tapi ada yang tidak mau keluar dari jerat people addict.
BalasHapusBanyak skrg tipe org yg kesannya mau mendengar tapi tujuan dan ujungnya malah nge judge dan menghardik.. Astaghfirullah.. Moga jauh2 dri org2 yg begini
BalasHapussalibg mengjaga satu sama lain" dan tulisan ini memang kena di hidupku
BalasHapus