Dialog pagi ini
D : Tin sudah
sholat?
T : Belum, emang
sekarang jam berapa?
D : Jam 8 pagi
T :
Astgahfirullah, ya Allah ya Allah. Seketika bangun kaget, ternyata sudah pagi. Saya
kembali baring memperbaiki perasaan sambil mikir. Sholat subuh gak ya? Sekarang
udah jam 8. Setelah mikir beberapa detik, saya beranjak mengambil air wudhu. Diterima gaknya sholat saya biarkanlah menjadi urusan Allah.
Semalam
sesampainya dirumah sekita pukul 9, maa sudah ngantuk banget, tapi demi membaca
dan menemani Alteko-ers kerja timeline saya memilih untuk tetap melek sampai
pukul 1 dinihari, alhasil bangun kesiangan, dan tumben banget bangun-bangun
badan semuanya pegal-pegal. Selesai sholat saya menyalakan hp. Sudah nampak
beberapa chat WA. Chat grup yang paling pertama kubuka adalah chat Alteko. Sudah
90-an chat. Saya menscroll chat sampai menemukan benang merah pembicaraan lalu membalas
chat. Sekitar setengah jam chit chat di grup saya beranjak untuk mandi. Sebenarnya
hari ini malas banget untuk keluar, tapi demi memenuhi janji dengan Ama yang
hari ini ingin ikut ke Carakde SIGi saya akhirnya melawan kemalasan. Ah memang
benar, semangat akan mengalahkan keterbatasan, meski kurasa tubuhku butuh untuk
istirahat, namun semangat masih jauh lebih besar.
CARAKDE
Pukul 10 saya
dan Ama sudah tiba di lokasi Carakde, di jalan Adyaksa Baru. Lokasi carakde ini
bertempat di kampung pemulung dekat mall terbesar yang ada di Makassar. Baru nampak
beberapa orang yang datang. Ada Fajri, Nisa dan kak Ardhe ditemani lagu-lagu
dangdut ala karokean hahaha. Ternyata adek-adek belum ada yang datang. “duuuuh ada yang bawa makanan gak? Lapaaar”
tanyaku. “Kak Tini setiap minggu kalau
datang carakde pasti selalu lapar”, jawab Nisa yang belakangan dijuluki
dr.campak hahaha. “Iya e, tadi pagi gak
sempat sarapan gara-gara buru-buru, dan juga baru ingat kalau kemarin gak
sempat sarapan”. Tiba-tiba Fajri datang menghampiri kami yang sedang
mengobrol “kak Pipi chat meminta untuk
mengambil kertas untuk bahan ajar adek-adek, soalnya dia datang telat”, katanya.
“yuks bareng aja, sekalian mau beli makan”,
ajakku. Saya dan Fajri lalu berangkat menuju rumah Pipi di dekat Kedai Pojok
Adyaksa.
Setibanya
dilokasi Carakde sudah ada beberapa adek-adek dan kakak SIGi yang datang. Oky
membuka kelas dan membagi adek-adek ke dalam dua kelompok. Kelompok yang tidak
tau membaca dan kelompok yang tau membaca. Adek-adek yang belum tau membaca
belajar dengan media gambar yang dibelakangnya ada huruf. Serta adek-adek yang
sudah bisa membaca dibagikan kertas kosong untuk belajar mengarang lalu
membacakan hasil karangannya. Kakak-kakak SIGi yang sudah datang mengambil satu
dua adek-adek yang mau didampingi.
Saya mendapat jatah
mendampingi Babul, “anak berkebutuhan
khusus” yang sering direcokin oleh Abdi. Paling suka bertengkar dikelas. Saya
mengajak Babul untuk belajar dimotor, lalu pindah ke Bentor. Pokoknya mencari
tempat senyaman mungkin untuk belajar. Ada 4 gambar yang saya sediakan, gambar
daun, cabe, apel serta baju. Dari keempat gambar ini Babul paling susah
mengenali dan mengingat gambar daun. Gambar daun beberapa kali disebutkannya
sebagai bunga.
Foto bersama Babul
Setiap sudah mengenali
gambar dan membaca huruf, selalu saya minta untuk menghadap ke Oky untuk
mengulanginya. Tapi lagi lagi bagian daun selalu saja terlupa. Oky tiba-tiba
nyeletuk “wuih nak, enak banget jadi
kamu. Cepat amnesia dan cepat banget melupakan”, nah loh kok kakaknya yang
malah baper. Hahahaha kami sontak tertawa mendengar celetukan Oky yang disertai
muka bingung Babul. Setelah beberapa
kali mengulang untuk mengenali dan membaca, Babul akhirnya bisa dan meminta
untuk berhenti belajar karena sudah capek. Hahahahah wuah nak, polos banget sih
kamu.
Selelah dan
segalau apapun kalau sudah ketemu sama anak-anak selalu saja punya alasan untuk
bahagia, melihat banyak kelakuan polos mereka yang tulus selalu saja
mengajarkan untuk tersenyum dan sesekali terbahak jika kekonyolan mereka sudah
keterlaluan. Nikmati masa kecilmu dengan penuh bahagia nak, jangan buru-buru
mau menjadi orang dewasa. Ribet!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar