Sabtu, 07 Januari 2017

Satu Lima 15



Saudara tetaplah saudara, meski kelak kita terpisahkan oleh jarak dan waktu, meski satu hari nanti kita sudah sibuk dengan aktifitas dan dunia masing-masing, aku tetap yakin satu hal. Kau tetaplah saudaraku.

Meski menjengkelkan, meski tak pernah akur. Tapi tetap saja, rindu selalu menyelinap ke lubuk hatiku ketika kita lama tak berjumpa. Seringkali kukeluhkan candamu yang berlebihan, seringkali aku benci kata-katamu yang kasar, tapi lebih sering lagi aku merenung, mengenang banyak kisah yang pernah kita lewati bersama.

7 tahun yang lalu kita berkenalan. Kita yang masih membawa arogansi masing-masing. Kita tergabung dalam sebuah lembaga yang pada akhirnya membuat kita bersaudara, bukankah saudara tak mesti sedarah? Karena terkadang orang lain pun yang tanpa hubungan darah bisa rasa keluarga. 

Banyak hal yang telah kita lewati bersama. Susah, sedih, senang, canda, tawa tekanan dan banyak lagi warna warni kehidupan yang kutoreh bersama kalian. Proses peralihan dari anak labil menjadi seorang wanita yang mencoba untuk mandiri dan sok tegar. Meski pada akhirnya kita harus sadar,perubahan itu pasti. Ada satu masa kita akan memilih dunia masing-masing. Lantas, apakah dengan berpisah kita akhirnya tak bersaudara lagi? Jelas tidak. Hubungan emosional yang terjalin dari banyaknya proses yang telah kita lalui menjadikan kita akan saling merindukan dan membutuhkan, walau tak terucapkan secara lisan. 

Aku terkadang heran, ketika bersama kalian, tak pernah ada kata “dewasa”. Ketika kita berkumpul, kelakuan kita masih sama. seperti 7 tahun silam. Canda tawa tak karuan, saling hujat, sentimentil ketika lama tak muncul di sekretariat dan berbagai kata sindiran ketika kelihatan sudah mulai sok sibuk. Metamorfosis dari seorang mahasiswa baru yang kini menjelma menjadi orang-orang kantoran tak lantas menjadikan kita berbeda kasta. Rasa kita masih tetap sama, rasa yang pernah dan akan selalu ada, rasa persaudaraan.

Tak perlu jadi siapa-siapa untuk diterima, toh dulu kita bertemu kita bukan apa-apa. Sifat manis hingga tabiat paling buruk sekalipun kita sudah saling tahu, bukan? Waktu 7 tahun dengan berbagai kondisi, tekanan dan berbagai medan mampu menguak segala sisi yang kita sembunyikan dari orang kebanyakan. Lantas, dengan saling tahu sifat buruk masing-masing. Apakah hal itu membuat kita berjauhan? Jelas tidak. Kita terbukti bisa menerima satu sama lain.

Tiba-tiba tergerak untuk nulis ini ketika lihat-lihat foto di HP dan ada senyum kalian disana. Satu Lima
Gasebo FBS UNM

Mahameru

Hutan pinus (1)

Hutan pinus (2)

Aula BBKSDA pasca Musker

Sunset tower

Gedung Haji Bate

Diva karaoke šŸ˜‚

Rumahnya Moch










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...