Saudara tetaplah saudara, meski kelak kita terpisahkan oleh jarak dan
waktu, meski satu hari nanti kita sudah sibuk dengan aktifitas dan dunia
masing-masing, aku tetap yakin satu hal. Kau tetaplah saudaraku.
Meski menjengkelkan, meski tak
pernah akur. Tapi tetap saja, rindu selalu menyelinap ke lubuk hatiku ketika
kita lama tak berjumpa. Seringkali kukeluhkan candamu yang berlebihan,
seringkali aku benci kata-katamu yang kasar, tapi lebih sering lagi aku merenung,
mengenang banyak kisah yang pernah kita lewati bersama.
7 tahun yang lalu kita
berkenalan. Kita yang masih membawa arogansi masing-masing. Kita tergabung
dalam sebuah lembaga yang pada akhirnya membuat kita bersaudara, bukankah
saudara tak mesti sedarah? Karena terkadang orang lain pun yang tanpa hubungan
darah bisa rasa keluarga.
Banyak hal yang telah kita lewati
bersama. Susah, sedih, senang, canda, tawa tekanan dan banyak lagi warna warni
kehidupan yang kutoreh bersama kalian. Proses peralihan dari anak labil menjadi
seorang wanita yang mencoba untuk mandiri dan sok tegar. Meski pada akhirnya
kita harus sadar,perubahan itu pasti. Ada satu masa kita akan memilih dunia
masing-masing. Lantas, apakah dengan berpisah kita akhirnya tak bersaudara
lagi? Jelas tidak. Hubungan emosional yang terjalin dari banyaknya proses yang
telah kita lalui menjadikan kita akan saling merindukan dan membutuhkan, walau
tak terucapkan secara lisan.
Aku terkadang heran, ketika
bersama kalian, tak pernah ada kata “dewasa”. Ketika kita berkumpul, kelakuan
kita masih sama. seperti 7 tahun silam. Canda tawa tak karuan, saling hujat,
sentimentil ketika lama tak muncul di sekretariat dan berbagai kata sindiran
ketika kelihatan sudah mulai sok sibuk. Metamorfosis dari seorang mahasiswa
baru yang kini menjelma menjadi orang-orang kantoran tak lantas menjadikan kita
berbeda kasta. Rasa kita masih tetap sama, rasa yang pernah dan akan selalu
ada, rasa persaudaraan.
Tak perlu jadi siapa-siapa untuk
diterima, toh dulu kita bertemu kita bukan apa-apa. Sifat manis hingga tabiat
paling buruk sekalipun kita sudah saling tahu, bukan? Waktu 7 tahun dengan
berbagai kondisi, tekanan dan berbagai medan mampu menguak segala sisi yang
kita sembunyikan dari orang kebanyakan. Lantas, dengan saling tahu sifat buruk
masing-masing. Apakah hal itu membuat kita berjauhan? Jelas tidak. Kita terbukti
bisa menerima satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar