Sabtu, 04 Februari 2017

Toleransi?


Jangan mengaku menjunjung tinggi toleransi kalau dijalan masih belum bisa pelan-pelan. Duuuh sering kesel sendiri kalau lagi dijalan, dalam momentum hujan, berjibaku dengan genangan, naik motor, becek, nyeker, gak pake ojek, bawa motor sendiri, jomblo, karatan, sok tegar. Eh apaan sih. Menghayal menikmati hujan bersama doi, tiba-tiba tersadar karena kecipratan air dari kendaraan yang berkendara dalam kecepatan tinggi. Kesel gak sih? Udah rapuh sendirian, eh ditambah lagi cipratan kenangan. Oopss. Disaat itu tiba-tiba spontan ingin berteriak, PELAN-PELAN WOIIII, belajar toleransi dikit dalam berkendara.

Dilampu merah lain lagi kasusnya. Pernah gak sih ngalamin, kamu lagi di barisan terdepan dibawah lampu merah, sambil menghitung mundur angka merah yang semakin lama semakin melambat. Tiba-tiba di angka 5, kamu harus mendengar suara klakson yang bersahut-sahutan karena kendaraan dibelakangmu sudah ingin melaju. Dan kamu memilih untuk tetap menunggu lampu hijau menyala, meski menunggu itu melelahkan *eh. Atau kamu harus sigap mengerem saat kamu sudah jalan karena lampu sudah hijau, tapi jalanmu dipalang oleh orang yang dari arah berlawanan memotong jalanmu, yang artinya dia masih tetep ngeyel jalan meski lampu sudah merah, Kesel gak sih? Huuu disaat itu rasanya pengen teriak, woi sabar woi ini ujian, ujian dari orang yang gagal paham tentang aturan lalu lintas.

Pernah gak sih liat orang  yang sok sok-an ngelanggar lalu lintas? Tiba-tiba ditodong oleh polisi dan terpaksa harus berhenti. Saat ditilang baru deh mohon-mohon rasa kasian dengan muka memelas kepada pak polisi agar gak kena tilang? Duh, waktu ngelanggar emang gak mikir ya? Keselamatan orang lain dan keselamatan diri sendiri terancam. Maunya buru-buru, ujung-ujungnya harus berurusan dengan polisi. Hahahaha emang enak? Makanya, belajar menaati aturan dong. Udah gede juga.

Pesan ini disampaikan oleh pengguna jalan yang sering dongkol. Buat para pengguna jalan agar mengedepankan keselamatan dan menjunjung tinggi toleransi dalam berkendara. 

Ingat! Dari sekian banyak toko yang ada, tak ada satupun toko yang menjual nyawa. Hihihi

Salam keselamatan dan toleransi berkendara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...