Jumat, 03 Februari 2017

Kata



Kata
Kita hidup berawal dari kata
Kita mati berakhir dengan kata
Banyak yang bahagia karena kata
Tak sedikit pula yang bersedih karena kata
Banyak peseteruan bersumber dari kata
Tak jarang pula kebersamaan berasal dari kata
Kata merupakan magnetik yang mampu menarik segala sesuatu, tak peduli sesuatu itu buruk, atapun sesuatu yang baik.

Hati-hati dengan kata-kata anda, kata-kata akan membentuk perbuatan, hati-hati dengan perbuatan anda, perbuatan akan membentuk watak, hati-hati dengan watak anda, watak akan menentukan nasib anda. “Djamaluddin Ancok”.

Dan semua berasal dan bersumber dari KATA.

Sampai ketemu lagi di kota dan kampus impian kita, jika kau lebih dulu kesana dan aku membuatmu menunggu 6 bulan atau 12 bulan, maka yakinlah aku pasti akan datang dan jangan berhenti menungguku”.

Rangkaian kata yang menjadi sebuah kalimat sederhana ternyata mampu membuatku begitu meleleh. Penggalan chat WA yang kuterima dari salah seorang sahabat mampu membuat hujan jatuh dari mataku.

Aku kembali flashback 12 tahun silam. Saat kita masih berseragam putih biru. Ketika ikrar kami lantunkan. Kesepakatan untuk menempuh kuliah di kampus yang sama. Universitas Gajah Mada. Selama 12 tahun, kita masih tetap merawat dan menjaga mimpi itu. Mimpi untuk bisa tetap bersama, mimpi untuk mendapat gelar sebagai mahasiswa UGM.

3 tahun terakhir, proses kami lalui bersama. Tak sedikit batu sandungan kami jumpai, banyak aral melintang yang menjadi jeda untuk kami berhenti sejenak. Tapi semua hal itu tak mampu menyurutkan tekad kami untuk terus menggapai mimpi yang telah kita bangun bersama.

Kufikir, tahun lalu perpisahan kita di Kampung Inggris adalah perpisahan terakhir yang akan kita lalui sebelum menjemput impian itu bersama. Ternyata, rencana hanyalah sebatas rencana. Realitas itu belum menemui tempat berhenti. Kita masih harus berpisah, kau masih harus mengambil jalan yang lain. Jalan terbaik sebelum kita benar-benar dinobatkan menjadi mahasiswa di kampus impian kita.

Kelak, hitungan bulan ataupun tahun yang kulalui tanpamu itu tak menjadikan alasan untukku dan untukmu berhenti. Aku masih percaya, kekuatan mimpi dan kekuatan kata-kata yang pernah terucap diantara kita akan menemui titik terang.

Mungkin aku yang lebih dulu, tapi tenang saja. Aku akan selalu setia menantimu. Aku tak akan pernah lelah untuk menunggumu. Untuk mewujudkan impian itu bersama.

Dream fighter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...