Kata
Kita hidup berawal dari kata
Kita mati berakhir dengan kata
Banyak yang bahagia karena kata
Tak sedikit pula yang bersedih karena kata
Banyak peseteruan bersumber dari kata
Tak jarang pula kebersamaan berasal dari kata
Kata merupakan magnetik yang mampu menarik
segala sesuatu, tak peduli sesuatu itu buruk, atapun sesuatu yang baik.
Hati-hati
dengan kata-kata anda, kata-kata akan membentuk perbuatan, hati-hati dengan
perbuatan anda, perbuatan akan membentuk watak, hati-hati dengan watak anda, watak
akan menentukan nasib anda. “Djamaluddin Ancok”.
Dan semua berasal dan bersumber dari KATA.
“Sampai
ketemu lagi di kota dan kampus impian kita, jika kau lebih dulu kesana dan aku
membuatmu menunggu 6 bulan atau 12 bulan, maka yakinlah aku pasti akan datang
dan jangan berhenti menungguku”.
Rangkaian kata yang menjadi sebuah kalimat
sederhana ternyata mampu membuatku begitu meleleh. Penggalan chat WA yang kuterima
dari salah seorang sahabat mampu membuat hujan jatuh dari mataku.
Aku kembali flashback 12 tahun silam. Saat kita masih berseragam putih biru. Ketika
ikrar kami lantunkan. Kesepakatan untuk menempuh kuliah di kampus
yang sama. Universitas Gajah Mada. Selama 12 tahun, kita masih tetap
merawat dan menjaga mimpi itu. Mimpi untuk bisa tetap bersama, mimpi untuk mendapat
gelar sebagai mahasiswa UGM.
3 tahun terakhir, proses kami lalui bersama. Tak
sedikit batu sandungan kami jumpai, banyak aral melintang yang menjadi jeda
untuk kami berhenti sejenak. Tapi semua hal itu tak mampu menyurutkan tekad kami
untuk terus menggapai mimpi yang telah kita bangun bersama.
Kufikir, tahun lalu perpisahan kita di
Kampung Inggris adalah perpisahan terakhir yang akan kita lalui sebelum
menjemput impian itu bersama. Ternyata, rencana hanyalah sebatas rencana. Realitas
itu belum menemui tempat berhenti. Kita masih harus berpisah, kau masih harus
mengambil jalan yang lain. Jalan terbaik sebelum kita benar-benar dinobatkan
menjadi mahasiswa di kampus impian kita.
Kelak, hitungan bulan ataupun tahun yang
kulalui tanpamu itu tak menjadikan alasan untukku dan untukmu berhenti. Aku masih
percaya, kekuatan mimpi dan kekuatan kata-kata yang pernah terucap diantara
kita akan menemui titik terang.
Mungkin aku yang lebih dulu, tapi tenang
saja. Aku akan selalu setia menantimu. Aku tak akan pernah lelah untuk
menunggumu. Untuk mewujudkan impian itu bersama.
Dream fighter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar