Banyak teman banyak rejeki. Banyak teman banyak aset masa depan. Yes!
Pagi yang
cerah untuk jiwa yang sehat. Hihihi
Duh, pantes
aja perut keroncongan, badan gemetaran, kemarin hanya makan siang. Itupun hanya
diganjal dengan 2 iris pizza, bukan nasi. Sore, malam hingga pagi ini gak
pernah makan apapun lagi. Emang dasar ya perut orang Indonesia. Gak bakal
kenyang kalo belum makan nasi.
Semalam sebenarnya
saat sampai dirumah udah terasa banget laparnya, tapi karena ngantuk jadi lebih
memilih untuk tidur ketimbang cari makan. Pagi ini baru benar-benar terasa
tubuh gemetaran gara-gara kelaparan. Dasar bodoh ya emang, lapar bukannya pergi
makan, malah terbirit-birit keluar rumah untuk datang disuatu kegiatan. Sembari
berpikir sepanjang perjalanan untuk singgah membeli pengganjal perut setelah
menjemput teman.
Namun, siapa
yang menyangka. Rejeki itu datang tanpa perkiraan. Terimakasih untuk 2 potong
rotinya hari ini. 2 potong roti yang menjadi pemadam kelaparan. 2 potong roti
yang sukses mencuatkan rasa haru. Sampai hampir mewek saking terharunya. Gak pernah
menyangka, perhatian kecil itu mampu membuatku begitu luluh. “Nih kak ada roti,
pasti belum sarapan kan, dilengkapi dengan segelas air mineral. Kemudian doi
mengambil alih kemudi dan aku menikmati gigitan demi gigitan roti tersebut”. Rotinya
sih gak sebanding dengan nasi untuk mengenyangkan. Tapi rasa bahagianya karena mendapatkan
perhatian kecil itu mampu mengenyangkan jiwa raga. Hihihihi. Terimakasih ya
kamu.
Ah, hidup
dan bahagiaku memang begitu sederhana.
Sesederhana
belaian lembut mamaku setiap pagi yang membangunkan untuk sholat.
Sesederhana telepon
papaku yang selalu mengingatkan untuk tidak pulang larut dan mengingatkan
mengunci pintu.
Sesederhana omelan
teman yang jenuh melihatku sok sibuk “sampai kapan mau sok tegar seperti itu,
tumbang baru mau berhenti kesana kemari”? hihihi. Terimakasih ya. Marahmu yang
kuartikan sebagai sebuah perhatian dan kepedulian sudah cukup membuatku bahagia.
Sesederhana rejeki yang datang tiba-tiba.
Sesederhana perhatian
kecil teman yang selalu mengingatkan untuk memakai jaket.
Sesederhana tukang
parkir yang memayungi agar pakaian tak basah kuyup.
Sesederhana ibu-ibu
pemulung yang selalu memanggil “nak”.
Sesederhana pesan
singkat teman lama yang tiba-tiba masuk.
Sesederhana sapaan
teman yang tiba-tiba ketemu dikeramaian.
Dan sesederhana
2 potong roti hari ini yang kau berikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar