Minggu, 12 Februari 2017

2 potong roti



Banyak teman banyak rejeki. Banyak teman banyak aset masa depan. Yes!

Pagi yang cerah untuk jiwa yang sehat. Hihihi
Duh, pantes aja perut keroncongan, badan gemetaran, kemarin hanya makan siang. Itupun hanya diganjal dengan 2 iris pizza, bukan nasi. Sore, malam hingga pagi ini gak pernah makan apapun lagi. Emang dasar ya perut orang Indonesia. Gak bakal kenyang kalo belum makan nasi.

Semalam sebenarnya saat sampai dirumah udah terasa banget laparnya, tapi karena ngantuk jadi lebih memilih untuk tidur ketimbang cari makan. Pagi ini baru benar-benar terasa tubuh gemetaran gara-gara kelaparan. Dasar bodoh ya emang, lapar bukannya pergi makan, malah terbirit-birit keluar rumah untuk datang disuatu kegiatan. Sembari berpikir sepanjang perjalanan untuk singgah membeli pengganjal perut setelah menjemput teman.

Namun, siapa yang menyangka. Rejeki itu datang tanpa perkiraan. Terimakasih untuk 2 potong rotinya hari ini. 2 potong roti yang menjadi pemadam kelaparan. 2 potong roti yang sukses mencuatkan rasa haru. Sampai hampir mewek saking terharunya. Gak pernah menyangka, perhatian kecil itu mampu membuatku begitu luluh. “Nih kak ada roti, pasti belum sarapan kan, dilengkapi dengan segelas air mineral. Kemudian doi mengambil alih kemudi dan aku menikmati gigitan demi gigitan roti tersebut”. Rotinya sih gak sebanding dengan nasi untuk mengenyangkan. Tapi rasa bahagianya karena mendapatkan perhatian kecil itu mampu mengenyangkan jiwa raga. Hihihihi. Terimakasih ya kamu.

Ah, hidup dan bahagiaku memang begitu sederhana.
Sesederhana belaian lembut mamaku setiap pagi yang membangunkan untuk sholat.
Sesederhana telepon papaku yang selalu mengingatkan untuk tidak pulang larut dan mengingatkan mengunci pintu.
Sesederhana omelan teman yang jenuh melihatku sok sibuk “sampai kapan mau sok tegar seperti itu, tumbang baru mau berhenti kesana kemari”? hihihi. Terimakasih ya. Marahmu yang kuartikan sebagai sebuah perhatian dan kepedulian sudah cukup membuatku bahagia.
Sesederhana rejeki yang datang tiba-tiba.
Sesederhana perhatian kecil teman yang selalu mengingatkan untuk memakai jaket.
Sesederhana tukang parkir yang memayungi agar pakaian tak basah kuyup.
Sesederhana ibu-ibu pemulung yang selalu memanggil “nak”.
Sesederhana pesan singkat teman lama yang tiba-tiba masuk.
Sesederhana sapaan teman yang tiba-tiba ketemu dikeramaian.
Dan sesederhana 2 potong roti hari ini yang kau berikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...