Minggu, 05 Februari 2017

Minggu Ceria 050217



Minggu telah tiba, minggu telah tiba.

Yeeeiiiiii..

Dulu seneng kalau hari minggu, akhirnya bisa libur sekolah dan libur kuliah. Bisa bebas tidur dan nonton seharian dirumah. Tapi kalo sekarang, senengnya beda, hari minggu malah semangat keluar karena banyak kegiatan, bisa bertemu kakak-kakak keren yang inspiratif, bisa bersua dengan adik-adik Carakde yang penuh ceria dan semangat. Uuuyeeeiii

Minggu cerah, ceria penuh cinta dan cerita.

Setelah melewati beberapa pagi dengan awan kelabu, pagi ini nampak berbeda. Langit begitu cerah, biru mengagumkan. Alam semesta mendukung segala niat baik hari ini. Semangat pun membara selaras dengan matahari pagi yang menghangatkan.

Meski tenggorokan gatal minta digaruk, namun semangat untuk bertemu adik-adik Carakde menepis semua kegatalan itu.

Ketika matahari hampir berada diatas kepala, saya baru memulai aktifitas diluar rumah. Menjemput salah seorang teman lalu meluncur ke lokasi Carakde. Keceriaan dan canda tawa yang menyambutku di lokasi Carakde seketika menancapkan rasa bahagia ke relung hati. Duh, tawa tulus mereka selalu mampu menghapus luka lara yang ada. Melupakan kenangan yang masih sering terbayang. Dan lupa kalo lagi jomblo, *eh

Hari ini adalah kelas Matematika. Suasana jadi lebih begitu hidup dan ceria setelah diawali dengan Hocky Pocky Dance. Dan dilanjutkan belajar matematika dengan konsep games. Games polisi lalu lintas, dolmikadol, tukang pos dan beberapa game lainnya. Adik-adik belajar matematika lewat games, kakak-kakanya bernostalgia masa kecil melalui games yang dimainkan. Semua senang, semua ceria, semua gembira.

11:30 PM, hpku berdering. Ternyata telefon dari salah seorang teman. Menanyakan keberadaanku. Seketika setelah menutup telefon. Saya berpamitan kepada kakak-kakak yang masih dengan euforia hari minggunya, berpamitan untik ke Bandara. Mengantar salah seorang kakak terbaik yang akan berangkat ke Australia.

Saya mengendarai motor dengan kecepatan tinggi membelah kemacetan Makassar yang semakin semrawut. Selip kiri kanan agar tak telat sampai di Bandara. Duh sesampainya di bandara kakak yang tadi menelfon bertanya posisiku dimana ternyata belum sampai, pun kakak yang mau diantar. Posisinya malah masih di Pettarani. Hahahahaha

Ketawa sendiri memikirkan ke LiSa-anku (Red : Lincah Salah). Sudah buru-buru sampe bandara dapat Zonk hahahaha. Untuk mengisi kekosongan saya berjalan mondar mandir dengan headset ditelinga sambil memencet hp agar kelihatan sok sibuk hahahaha. Untung di bandara banyak orang, jadi gak merasa kesepian. Duuuh cyiiiin, saya sudah terlalu rapuh sendiri. Hihihihihi

Tak berselang beberapa menit kemudian kak Andiza dan kak Ua pun datang. Kami mencari tempat duduk sementara sambil menunggu kak Yuli datang. Terpilihlah lesehan depan Kalstar. Hmmp sudah lama tak “menggembel” bareng mereka. Duduk dimana saja, makan dan minum apa saja, bercerita banyak hal dan baru akan bergeser kalau sudah di usir satpam hahaha. Untung di Bandara tidak ada drama usir mengusir dari satpam.

Sekitar 10 menit kemudian, kak Yuli sudah mendarat di bandara. Kita cuap-cuap, selfa selfi sekitar setengah jam sebelum akhirnya kak Yuli dan Kak Doank pamitan untuk masuk. Mengantar sampai punggungnya sudah tak kelihatan lagi. Kami (saya, kak Diza, kak Ua) pamitan kepada keluarga kak Yuli untuk pulang duluan.

Saya hanya singgah sejenak dirumah untuk sholat lalu melanjutkan perjalanan ke Benteng Rotherdam menghadiri kopdar komunitas Ketimbang Ngemis Makassar (KNM). Baru duduk sudah ditodong memperkenalkan diri. Sudah telat, sampai langsung heboh hahaha. Gimana gak heboh, udah ada 3 teman yang udah kenal sebelumnya. Teman-teman dari SIGi, jadi ngerasa pindah rumah aja. Setelah perkenalan dan mendengarkan penjelasan seluk beluk dan bla bla dari KNM, ba’da Ashar meet up-nya diakhir dengan foto bersama.

Perjalanan berlanjut, spot selanjutnya KFC Ahmad Yani. Baru sadar terakhir makan kemarin sore, pantas saja perut keroncongan. Pemadam kelaparan disuguhkan minuman bersoda. Sesudah makan tiba-tiba mual. Hahahaha emang enak? Rasain!! Siapa suruh, makan aja lupa. Hahahaha. Ditengah obrolan bersama geng Kacamata Nisa, Kyu dan Yaya telefonku kembali berbunyi. Telefon dari adikku menanyakan kunci rumah.

Duuuh, lagi-lagi karena rapa-rapa kunci yang seharusnya saya simpan di tempat sepatu, saya simpan di motor. Rencana untuk menjenguk Bilky (Salah satu teman di SIGi) saya urungkan, saya pamit balik duluan. Tapi tidak balik kerumah, melainkan ke Phinisi untuk bertemu cekgu. Hari ini kami ada janjian untuk menempel poster. Lagi-lagi dalam kondisi rapa-rapa mengendarakan motor dengan kecepatan lumayan tinggi agar tidak telat ketemu cekgu dan bisa balik kerumah secepatnya. Ditengah perjalanan hpku kembali berdering. Telepon dari adikku yang menanyakan keberadaanku. Ngomel-ngomel tidak jelas. “Woi situ pikir jarak Ahmad Yani kerumah dekat, enak aja baru 15 menit nelpon nanyain kunci nelpon lagi suruh sudah dirumah”.

Sesampainya didepan Phinisi setelah memarkir motor, adikku kembali menelpon. Kali ini tidak bertanya posisi lagi, dia cuman bilang “pintu belakang sudah saya buka paksa, terserah mau pulang atau tidak”. Uh kesel banget, tau gitu langsung dobrak aja tadi, gak usah maksa-maksa nyuruh pulang cepet. Udah bawa motor kayak orang kesurupan biar bisa segera sampai rumah, ternyata ada cara cepat dan tidak recomended yang bisa dilakukan hahaha

Tapi hikmahnya, punya waktu lebih lama bersama cekgu. Mengobrol dan menempel poster ditempat strategis. Hahahaha

Tadi sempat ditegur beberapa orang “jangan sok kuat, jarak rumahmu dengan lokasi yang kamu datangi tidak dekat”, saya hanya menjawab dengan senyuman. Sambil berkata dalam hati “jarak hanya angka, yang membuatnya jauh dan dekat adalah kemauan dan ketidak mauan, kemauan melahirkan usaha, ketidakmauan melahirkan alasan” hahahaha

Minggu hectic, penuh ceria dan cerita.

Terima kasih hari minggu. Telah melahirkan banyak cerita indah hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...