Minggu telah tiba, minggu telah tiba.
Yeeeiiiiii..
Dulu seneng kalau hari minggu, akhirnya bisa
libur sekolah dan libur kuliah. Bisa bebas tidur dan nonton seharian dirumah. Tapi
kalo sekarang, senengnya beda, hari minggu malah semangat keluar karena banyak
kegiatan, bisa bertemu kakak-kakak keren yang inspiratif, bisa bersua dengan
adik-adik Carakde yang penuh ceria dan semangat. Uuuyeeeiii
Minggu cerah, ceria penuh cinta dan cerita.
Setelah melewati beberapa pagi dengan awan
kelabu, pagi ini nampak berbeda. Langit begitu cerah, biru mengagumkan. Alam semesta
mendukung segala niat baik hari ini. Semangat pun membara selaras dengan
matahari pagi yang menghangatkan.
Meski tenggorokan gatal minta digaruk, namun
semangat untuk bertemu adik-adik Carakde menepis semua kegatalan itu.
Ketika matahari hampir berada diatas kepala,
saya baru memulai aktifitas diluar rumah. Menjemput salah seorang teman lalu
meluncur ke lokasi Carakde. Keceriaan dan canda tawa yang menyambutku di lokasi
Carakde seketika menancapkan rasa bahagia ke relung hati. Duh, tawa tulus
mereka selalu mampu menghapus luka lara yang ada. Melupakan kenangan yang masih
sering terbayang. Dan lupa kalo lagi jomblo, *eh
Hari ini adalah kelas Matematika. Suasana jadi
lebih begitu hidup dan ceria setelah diawali dengan Hocky Pocky Dance. Dan dilanjutkan belajar matematika dengan konsep
games. Games polisi lalu lintas, dolmikadol, tukang pos dan beberapa game
lainnya. Adik-adik belajar matematika lewat games, kakak-kakanya bernostalgia
masa kecil melalui games yang dimainkan. Semua senang, semua ceria, semua
gembira.
11:30 PM, hpku berdering. Ternyata telefon
dari salah seorang teman. Menanyakan keberadaanku. Seketika setelah menutup
telefon. Saya berpamitan kepada kakak-kakak yang masih dengan euforia hari
minggunya, berpamitan untik ke Bandara. Mengantar salah seorang kakak terbaik
yang akan berangkat ke Australia.
Saya mengendarai motor dengan kecepatan
tinggi membelah kemacetan Makassar yang semakin semrawut. Selip kiri kanan agar
tak telat sampai di Bandara. Duh sesampainya di bandara kakak yang tadi
menelfon bertanya posisiku dimana ternyata belum sampai, pun kakak yang mau
diantar. Posisinya malah masih di Pettarani. Hahahahaha
Ketawa sendiri memikirkan ke LiSa-anku (Red :
Lincah Salah). Sudah buru-buru sampe bandara dapat Zonk hahahaha. Untuk mengisi
kekosongan saya berjalan mondar mandir dengan headset ditelinga sambil memencet
hp agar kelihatan sok sibuk hahahaha. Untung di bandara banyak orang, jadi gak
merasa kesepian. Duuuh cyiiiin, saya sudah terlalu rapuh sendiri. Hihihihihi
Tak berselang beberapa menit kemudian kak
Andiza dan kak Ua pun datang. Kami mencari tempat duduk sementara sambil
menunggu kak Yuli datang. Terpilihlah lesehan depan Kalstar. Hmmp sudah lama
tak “menggembel” bareng mereka. Duduk dimana saja, makan dan minum apa saja,
bercerita banyak hal dan baru akan bergeser kalau sudah di usir satpam hahaha. Untung
di Bandara tidak ada drama usir mengusir dari satpam.
Sekitar 10 menit kemudian, kak Yuli sudah
mendarat di bandara. Kita cuap-cuap, selfa selfi sekitar setengah jam sebelum
akhirnya kak Yuli dan Kak Doank pamitan untuk masuk. Mengantar sampai
punggungnya sudah tak kelihatan lagi. Kami (saya, kak Diza, kak Ua) pamitan
kepada keluarga kak Yuli untuk pulang duluan.
Saya hanya singgah sejenak dirumah untuk
sholat lalu melanjutkan perjalanan ke Benteng Rotherdam menghadiri kopdar
komunitas Ketimbang Ngemis Makassar (KNM). Baru duduk sudah ditodong
memperkenalkan diri. Sudah telat, sampai langsung heboh hahaha. Gimana gak
heboh, udah ada 3 teman yang udah kenal sebelumnya. Teman-teman dari SIGi, jadi
ngerasa pindah rumah aja. Setelah perkenalan dan mendengarkan penjelasan seluk
beluk dan bla bla dari KNM, ba’da Ashar meet up-nya diakhir dengan foto
bersama.
Perjalanan berlanjut, spot selanjutnya KFC
Ahmad Yani. Baru sadar terakhir makan kemarin sore, pantas saja perut
keroncongan. Pemadam kelaparan disuguhkan minuman bersoda. Sesudah makan
tiba-tiba mual. Hahahaha emang enak? Rasain!! Siapa suruh, makan aja lupa. Hahahaha.
Ditengah obrolan bersama geng Kacamata Nisa, Kyu dan Yaya telefonku kembali
berbunyi. Telefon dari adikku menanyakan kunci rumah.
Duuuh, lagi-lagi karena rapa-rapa kunci yang seharusnya saya simpan di tempat sepatu, saya
simpan di motor. Rencana untuk menjenguk Bilky (Salah satu teman di SIGi) saya
urungkan, saya pamit balik duluan. Tapi tidak balik kerumah, melainkan ke
Phinisi untuk bertemu cekgu. Hari ini kami ada janjian untuk menempel poster. Lagi-lagi
dalam kondisi rapa-rapa mengendarakan
motor dengan kecepatan lumayan tinggi agar tidak telat ketemu cekgu dan bisa
balik kerumah secepatnya. Ditengah perjalanan hpku kembali berdering. Telepon dari
adikku yang menanyakan keberadaanku. Ngomel-ngomel tidak jelas. “Woi situ pikir
jarak Ahmad Yani kerumah dekat, enak aja baru 15 menit nelpon nanyain kunci
nelpon lagi suruh sudah dirumah”.
Sesampainya didepan Phinisi setelah memarkir
motor, adikku kembali menelpon. Kali ini tidak bertanya posisi lagi, dia cuman
bilang “pintu belakang sudah saya buka paksa, terserah mau pulang atau tidak”. Uh
kesel banget, tau gitu langsung dobrak aja tadi, gak usah maksa-maksa nyuruh
pulang cepet. Udah bawa motor kayak orang kesurupan biar bisa segera sampai
rumah, ternyata ada cara cepat dan tidak recomended
yang bisa dilakukan hahaha
Tapi hikmahnya, punya waktu lebih lama
bersama cekgu. Mengobrol dan menempel poster ditempat strategis. Hahahaha
Tadi sempat ditegur beberapa orang “jangan
sok kuat, jarak rumahmu dengan lokasi yang kamu datangi tidak dekat”, saya
hanya menjawab dengan senyuman. Sambil berkata dalam hati “jarak hanya angka,
yang membuatnya jauh dan dekat adalah kemauan dan ketidak mauan, kemauan
melahirkan usaha, ketidakmauan melahirkan alasan” hahahaha
Minggu hectic, penuh ceria dan cerita.
Terima kasih hari minggu. Telah melahirkan
banyak cerita indah hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar