Geli sendiri kala mengingat obrolan absurd malam itu dengan salah seorang teman. Awalnya membahas kegiatan sosial, berlanjut ke mimpi berakhir ke pasangan hidup. Memasuki usia ¼ abad kok pembahasan apapun pasti akan nyerempet ke pasangan hidup ya. Mungkin memang sudah waktunya kali ya. Hihihi
Kembali
ke pembahasan sevisi dan serevisi, menurut mbak Himzah dalam buku “Cinta yang
Baru” saling mencintai belum tentu sevisi, namun sevisi insya Allah bisa saling
mencintai. Dalam catatan yang lain kita pun sering membaca bahwa sebuah
pasangan ideal harusnya bisa saling menerima dan memahami, bukan saling
menuntut dan merubah satu sama lain.
Tiba-tiba
pikiran genit pun bermain. Kayaknya enak ya kalo punya pasangan hidup yang
sevisi, bisa berdiskusi panjang lebar sampai lupa waktu dan bisa berkolaborasi
dalam banyak hal. Tak perlu takut melakukan kegiatan ini itu karena kan sudah
sevisi, jadi bisa saling bahu membahu dan saling mendukung.
Dulu,
beberapa waktu yang silam. Ketika ditanyain kapan nikah, pasti selalu bilang
nanti-nanti aja deh, belum kepikiran dengan dalih “ingin membahagiakan diri
sendiri dulu, ingin traveling, ingin puas-puas menikmati hidup, kalau sudah
nikah nanti banyak larangan ini itu”. tapi setelah mikir-mikir alasan-alasan
itu bisa saja digugurkan ketika menemukan pasangan hidup yang sevisi. Yang
dulunya memiliki impian Menyelesaikan
S2-Kerja-Nikah, tapi kalau ternyata Allah membalik polanya ya gak masalah,
malah alhamdulillah banget. Artinya itu yang terbaik.
Rasa-rasanya
sekarang bawaannya pengen nikaaaaah aja, bahkan sudah tersusun rencana di
tanggal 01-09-2017 insya Allah NIKAH! Emang udah punya calon? Emang udah siap?
Emang ada yang mau? Hahahaha. Nah, kalau Allah berkehendak, kita bisa apa coba?
Bukankah Allah sang maha segalanya. Allah pemilik apa yang ada dilangit dan di
bumi, tak ada yang tak mungkin jika Allah berkehendak.
So?
Mari memantaskan diri, terus bermunajat kepada Allah agar diberikan jodoh yang
terbaik. Kalau Allah sudah bilang ya, bagaimanapun caranya pasti akan bertemu.
Soal calon nanti akan datang disaat yang tepat, disaat kita benar-benar siap.
Bukankah salah satu cara untuk saling menemukan adalah berhenti saling mencari?
Dan tetap istiqomah menjalankan perintahnya, memantaskan diri. Karena jodoh kita
adalah cerminan diri kita, jadi kalau mau mendapatkan jodoh yang baik, harusnya
memperbaiki diri terlebih dahulu. Soal kesiapan? Kesiapan akan datang setelah
kita melalui proses, tak ada yang tak bisa selama kita berusaha. Tak ada yang
susah selama kita mau belajar. Bukankah waktu kecil pun kita memulai dari
merangkak, belajar berdiri, lalu belajar berjalan. Intinya adalah belajar dan
menikmati proses dan berdamai dengan keadaan.
Bismillah, NIKAH 2017!
Aamiin.. semoga di segerakan.
BalasHapusSy juga maunya nikah di tanggal cantik 17-07-2017. Smga di segerakan juga.
hhaha jdi nitip doa deh.