Kamis, 13 April 2017

Belajar tanpa batas



Hidup adalah proses belajar tanpa henti.

Semakin hari semakin saya sadar bahwa segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan terbaik yang Allah rancang. Menunggu! Ya menunggu. Saya pernah begitu frustasi dengan kata “menunggu”, membayangkan hari-hari yang kulewati akan begitu membosankan. Saya pernah begitu kekeuh memaksakan kehendak. Tapi rencana Allah tak pernah salah. Allah tau apa yang terbaik untuk hambanya, sedangkan hamba tidak.

Malam ini, satu pelajaran berharga lagi kudapatkan. Dari seseorang yang berpenampilan begitu sederhana. Sebuah pelajaran hidup yang takkan kudapatkan dibangku formal. Proses menunggu mempertemukanku dengan banyak orang-orang hebat, mengajarkanku banyak hal-hal yang luar biasa.

Kak Ikram, owner dari sebuah brand yang ada di kota Makassar. Yakni “Bugis Culture”. Awalnya kami hanya mengobrol sederhana, saya memaparkan konsep kegiatan Gathering Nasional SIGI (Sahabat Indonesia Berbagi) yang akan dilaksanakan di Kota Makassar, dimana kegiatan tersebut mengundang SIGi-ers dari berbagai regional, dan Bugis Culture akan menjadi salah satu sponshor pada kegiatan tersebut.

Setelah bincang-bincang mengenai konsep kegiatan. Kak Ikram menanggapi dengan antusias dan menyatakan kesediannya untuk menjalin kerjasama. Selanjutnya kami ngobrol-ngobrol lepas. Beliau memberikan banyak masukan terkait dana yang kami butuhkan. “Jangan terlalu mengharapkan sponsor, sponsor dijadikan sumber dana ke 99, cari dana melalui pencarian dana kreatif dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di SIGi, itu akan jauh lebih keren. Selain proses belajar marketing, menumbuhkan jiwa kreatif, dan semua anggota akan merasa dilibatkan dalam proses tersebut”, ungkapnya.

Akhirnya beberapa ide pun diberikan. Beberapa macam hal yang bisa dijual dengan cara kreatif dan tentunya akan memberikan keuntungan yang akan dialirkan ke kegiatan komunitas. 

Dalam obrolan terjadi tanya jawab antara kami, ada kak Indi, Ario dan kak Ikram. Saat kak Indi bertanya “kak dapat ide dari mana membuat produk produk kreatif seperti itu”, dari Tuhan. Jawabnya. Selanjutnya kami berempat saling memandang lalu disambung dengan tawa. Tuhan itu maha adil, Tuhan takkan memberikan hasil kecil dari usaha besar, begitu pun sebaliknya. Tuhan takkan memberikan hasil besar dari usaha kecil. Hasil yang kita dapat sesuai dengan usaha yang kita lakukan. Sambungnya. Kami hanya terdiam setelah mendengar kata-kata itu dan bergulat dalam pikiran masing-masing. 

Kak Indi melanjutkan pertanyaannya, tempat yang sekarang ditempatin untuk jualan itu milik sendiri atau sewa? Masih sewa, jawab kak Ikram. Terus bagaimana kakak yakin bisa kembali modal dengan mengeluarkan uang sewa tempat? Dari Tuhan, jawabnya. Dengan muka yang begitu meyakinkan. Segala sesuatu dari Tuhan, lalu apalagi yang membuat kita ragu, yang jelas kita tetap berusaha, ikhtiar dan berdoa. Tuhan maha adil, Tuhan akan memberikan hasil sesuai usaha kita, sambungnya lagi. Dulunya saya berfikir “ada gak ya orang yang akan beli baju setiap hari? Wong saya sebagai cowok saja beli bajunya hanya 2 kali setahun, menjelang lebaran. Tapi Alhamdulillah, berkat usaha dan keyakinan ada-ada saja pembeli yang selalu datang”. 

Beliau pun lanjut bercerita, saya pernah membuat mama saya menangis 4 kali. Setiap saya ingin resign dari tempat kerja yang menurut orang-orang “pekerjaan bagus, dengan gaji yang tak sedikit”, mama saya pasti menangis. Orang tua mana yang tega melihat anaknya meninggalkan pekerjaan bagus dengan gaji tinggi untuk sesuatu yang belum pasti. Tapi dengan penuh keyakinan saya memantapkan hati untuk resign dan membangun usaha. Ada dua hal yang tidak bisa dibeli dengan uang nyawa dan waktu. Cukup nyawa saya yang tidak saya tau akan berakhir dimana, apakah diatas kasur atau dimana. Tapi jangan sampai waktu pun tidak menjadi milik saya seutuhnya, saya memutuskan resign dan mengatur waktu saya sendiri, saya enggan waktu yang saya miliki diatur oleh orang lain.

Obrolan singkat namun memberi begitu banyak pelajaran hidup. Terimakasih bincang-bincang singkatnya malam ini kak.

Quote of the day

  • ·        Selalu libatkan Tuhan dalam setiap langkah kaki kita, dalam setiap keputusan yang akan kita ambil.

  • ·         Dalam project/usaha yang kita lakukan yang terpenting adalah sebuah komitmen, keyakinan dan ada Tuhan didalamnya.

  • ·         Ada dua hal yang tidak bisa dibeli dengan uang, nyawa dan waktu.

  • ·         Dunia sosial itu yah wajar-wajar saja dan malah sangat bagus, tapi jangan sampai melupakan kewajiban (Islam = Sholat). Jangan sampai fokus mau menyelamatkan seseorang dari “kebodohan, ketertinggalan” tapi lupa menyelamatkan diri sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...