Sabtu, 08 April 2017

Bersyukur



Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?
Alam raya yang begitu indah
Kesehatan yang masih terjaga
Nafas yang masih gratis
Makanan yang masih bisa kita santap
Pakaian yang masih bisa kita pakai
Keluarga yangsehat yang masih selalu ada
Sanak saudara, handai taulan, sahabat dan teman yang masih selalu menemani
Ngantuk yang masih kita rasakan
Tidur yang masih pulas
Kesibukan yang masih diamanahkan
Aktifitas yang masih bisa kita lakukan
Pup yang masih rutin
Lalu? Pantaskah kita mengeluh dengan begitu banyaknya nikmat yang tiada henti. Begitu banyaknya anugerah yang masih berlimpah, masih kita pantas untuk kurang bersyukur? Dengan begitu banyaknya rahmat dan berkah yang kita dapatkan, tak malukah kita jika masih melalaikan perintah-Nya?
Mari sejenak merenung, jangan sampai kita menjadi manusia-manusia yang kufur nikmat. Demi masa, sesungguhnya manusia kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...