Teruslah
berharap karena tidak ada yang salah dalam sebuah harapan yang ditabung, namun
sepintar-pintarnya kita mengelola harapan itu. Teruslah bermimpi, karena mimpi
adalah satu jalan yang akan membawa kita ke sebuah tujuan akhir. Banyak hal
yang ingin saya lakukan di masa depan. Bertepetualang, melanjutkan pendidikan,
menikah dan yang paling saya inginkan adalah mendedikasikan diri bagi
masyarakat. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya.
Hidup
dalam keluarga sederhana, memberikan saya makna hidup yang luar biasa. Pesan
dari orang tua yang sangat saya ingat adalah, cara terbaik menikmati dan
mensyukuri hidup adalah dengan berbagi. Karena berada dalam lingkungan keluarga
yang mendidik saya dengan cara yang sangat luar biasa, saya tumbuh menjadi
sosok yang resah ketika melihat orang lain kesusahan. Ketika sekolah saya sudah
mulai berkecimpung dalam dunia organisasi, lanjut di bangku kuliah saya aktif
di beberapa lembaga kampus dan komunitas. Sampai sekarang pun saya masih
menyibukkan diri dalam komunitas.
Berkomunitas
membuat mata saya terbuka lebar melihat kenyataan hidup yang terjadi dalam
masyarakat, membuat saya belajar banyak hal yang tidak pernah saya pelajari di
bangku sekolah formal, memotivasi saya untuk terus berbagi tanpa henti karena
berbagi takkan membuat saya rugi, dan tentunya terus memanggil-manggil saya
untuk terus menularkan virus kebaikan karena ada banyak insan yang kehidupannya
tidak seberuntung kehidupan yang saya jalani.
Pernah
satu waktu ketika saya mengikuti salah satu recruitment komunitas saya
mendapati sebuah sekolah yang lumayan jauh dari hiruk pikuk kota, sekolahnya
berdiri megah di kaki gunung. Jangan berharap kita bisa melihat indomaret atau
alfamart disekelilingnya seperti yang sering kita lihat di kota besar, rumah
pun jarang kita lihat. Siswa-siswi yang belajar disekolah tersebut harus
menempuh puluhan kilo agar bisa sampai di sekolah. Gurunya pun tidak sampai 10
orang. Bahkan yang paling miris anak SD kelas 6 yang notabene akan mengikuti
Ujian Nasional yang dicanangkan sebagai standar kelulusan belum lancar baca
tulis hitung. Pendidikan menjadi barang mewah bagi mereka, bahkan tak sekali
dua kali orang tua mereka meminta untuk tinggal dirumah membantu mengerjakan
pekerjaan orang tua seperti berkebun, beternak dan membajak sawah. Menurut
mereka itu adalah kehidupan yang lebih nyata, ketimbang harus belajar di
sekolah.
Kalau
sudah seperti ini, siapa yang perlu disalahkan? Orang tuanya, anaknya, gurunya,
atau pemerintah? Tidak ada yang perlu disalahkan, apa yang dipikirkan orang tua
para siswa-siswa tersebut adalah hal yang wajar, kehidupan bagi mereka begitu
keras, yang paling penting bagaimana mencari penghidupan agar tetap bisa makan
dan melanjutkan hidup. Satu hal yang perlu kita evaluasi adalah, sebenarnya apa
yang salah dari semua ini? Kita sebagai masyarakat terdidik harus bisa mencari
akar permasalahan, tidak hanya bisa men-judge
lalu menyalahkan. Kita harusnya hadir sebagai pemberi solusi, bukan sebagai
makluk pemaki-maki.
Di
sudut yang lain, salah satu sudut yang ada di kotaku. Sebuah kampung yang kami namai
kampung pemulung, puluhan anak rentan usia sekolah dasar tidak dapat merasakan
mewahnya sebuah pendidikan formal. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi,
salah satunya faktor ekonomi. Hal ini tidak bisa dipungkiri, pengaruh ekonomi
akan sangat berdampak besar bagi kehidupan manusia, baik dampak bagi pendidikan
maupun kesehatan.
Apakah
ini adalah salah pemerintah? Jelas bukan! Pemerintah sudah cukup maksimal
melakukan yang terbaik untuk pemerataan pendidikan, namun pemerintah pun tak
bisa sepenuhnya serta merta memberantas masalah pendidikan yang sudah menjamur.
Ini adalah kewajiban kita bersama. Kewajiban untuk bersama-sama berkontribusi
untuk mencerdaskan anak bangsa. Lebih baik menyalakan lilin dari pada
terus-terusan mengutuk kegelapan, lebih baik mengambil andil dari pada
terus-terusan mengutuk sistem yang ada.
Kalau
mendapat pertanyaan apa yang ingin saya lakukan di masa depan? Jelas saya akan
menjawab saya akan mendedikasikan diri untuk sedikit mengambil andil membantu
para penerus bangsa untuk merajut miimpi, menggapai asa dan tetap percaya bahwa
pendidikan yang baik adalah sebuah jalan yang akan mengantarkan kita ke gerbang
kehidupan yang jauh lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar