Stakeholder masa depan, Metamorfosa PK-88
Berada
diantara orang-orang hebat hanya akan melahirkan dua pilihan, kau akan menjadi
orang hebat atau kau memilih untuk tersisih. Bergabung bersama keluarga bersar
metamorfosa Persiapan keberangkatan 88 LPDP adalah sebuah anugerah yang luar
biasa bagi saya. Bisa masuk dalam lingkaran 127 putra putri terbaik bangsa yang
berasal dari berbagai penjuru negeri, dengan perbedaan latar belakang budaya,
suku, profesi, asal dan tujuan universitas bersatu dalam bingkai metamorfosa,
bagaikan sebuah pelangi yang runtuh di bulan November, berbeda namun penuh
dengan keindahan.
Beberapa kali
sempat merasa minder ketika melihat CV teman-teman yang mempunyai seabrek
prestasi dan pencapaian. Namun satu hal yang kembali membuat saya bangkit,
ketika mengingat kata-kata dari pak Kamiluddin ketika membawakan materi adalah CV hanyalah masa lalu, CV adalah acuan bagi
kita untuk terus maju, ketika kita down kita bisa flashback dan melihat pencapaian kita di masa lalu, dan berharap CV itu menjadi penyemangat
untuk kita berbuat lebih banyak lagi kedepannya. Kelak kita jadi apa di
masa depan, bukan tergantung dari CV kita di masa lalu, tapi apa yang kita
usahakan dan perjuangkan hari ini. Teruslah berbuat kebaikan karena kita tidak
pernah tahu dititik mana kita akan menginspirasi orang lain. Dan satu hal yang
paling penting adalah bersyukurlah bisa berada dalam lingkaran awardee LPDP,
yang entah menjadi awardee adalah sebuah usaha keras atau hanya karena faktor kebetulan
dan keberuntungan, karena ribuan orang diluar sana menginginkan posisi yang
kita miliki sekarang.
Pertemuan kami
yang hanya beberapa hari dalam persiapan keberangkatan memberikan sumbangsi
energi positif. Memberi energi baru untuk terus berbuat sebelum diminta, untuk
terus berinovasi demi memberi kontribusi bagi bumi pertiwi. Bagi saya, menjadi
seorang awardee bukan hanya tentang persoalan beasiswa tapi jauh lebih besar
dari itu. Menjadi awardee adalah sebuah tanggung jawab moral, tanggung jawab
kepada seluruh bangsa Indonesia, memegang amanah sebagai penerima beasiswa yang
berasal dari rakyat. Sepantasnya dan seharusnya kita membalas dengan
berkontribusi untuk masyarakat Indonesia.
Meski hanya 5
hari, bersama kalian saya telah mengukir sejarah kehidupan terbaik. Bersinergi
bersama para calon pemimpin bangsa. Deraian air mata mengiringi perpisahan
kami. Ada sentuhan emosional yang membuat kami begitu berat untuk melepaskan
satu sama lain. Semoga kelak 5-10 tahun kedepan deraian air mata perpisahan itu
berubah menjadi deraian air mata bahagia karena kita telah menjadi “seseorang”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar