Kamis, 14 Maret 2019

Pentingnya Sebuah Komunikasi



Ceritanya, saya dan dosen pembimbing janjian untuk ketemu mengambil revisi pada hari selasa. Saat hari selasa tiba, saya ke kampus tapi tidak ke ruangan beliau. Saya agak sungkan menghubungi karena saya tau beberapa hari belakangan ibu sangat sibuk mengurus akreditasi kampus. Meskipun sebenarnya, hari senin saya sempat ketemu beliau untuk meminta tanda tangan berkas, dan beliau pun ingat kalau esok selasa kami janji untuk bertemu.

Hari ini, kamis. Pagi-pagi saya mengirimkan pesan singkat kepada beliau, yang berisi salam. Lalu ibu membalas. Kartini, kemarin selasa kita janjian ketemu kan? Kenapa tidak datang.

Makjleb. Saya tidak menghubungi beliau karena takut mengganggu, saya pun sebenarnya berharap beliau yang mengirimi pesan jika draftnya sudah selesai dikoreksi. Namun ternyata kami sama-sama saling menunggu tanpa saling tahu. Di sinilah saya kembali disentil, bahwa komunikasi itu sangatlah penting. Kita tidak akan pernah tau kalau kita tidak bertanya. Prasangka hanyalah akan membawa kepada asumsi-asumsi yang belum tentu benar adanya. Kejadian ini pula menyadarkan saya bagaimana rasa sungkan dan tidak enak itu bisa menjadi sebuah masalah.

Jadi pelajaran yang bisa dipetik, segala sesuatu harus bisa dikomunikasikan dengan baik, apapun itu. Jangan hanya berputar pada prasangka-prasangka yang belum tentu benar adanya. Rasa tidak enak tidak akan membuat sesuatu menjadi lebih baik.
Perpustakaan, 14 Maret 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...