Selasa, 05 Maret 2019

Bandung dan kisah perjalanan pulang ke Jogja


DAY 6
Hari kepulangan ke Jogja pun tiba, kami bangun lebih awal untuk antri mandi lalu sholat subuh sebelum berangkat ke stasiun. Sebelum sholat saya langsung memesan gocar, menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Seenggak-enggaknya selesai sholat gocarnya sudah stand by di depan asrama. Tapi rencana anak manusia memang kadang lebih banyak melesetnya, gocarnya baru menjemput menjelang pukul 05.00, untungnya subuh jadi lalu lintas belum terlalu padat.

Aa’ gocarnya mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi, sampai kami tiba di stasiun kurang 10 menit dari jadwal keberangkatan, tidak perlu ada drama lari-larian apalagi ketinggalan kereta. Tapi, tidak hanya sampai disitu. Drama yang lain pun muncul, dalam perjalanan menuju ke stasiun saya baru menyadari ternyata 4 tiket yang saya pesan salah satunya berbeda gerbong, jadinya saya harus mengalah untuk berpisah dengan 3 teman saya yang lain. Drama berlanjut saat menuju ke tempat duduk, kursi yang seharusnya saya  tempati diduduki oleh kakek-kakek yang sudah mulai pikun, saat kutanya tentang tempat duduknya bahkan beliau hanya tersenyum, saat kutanyakan tiketnya beliau hanya menjawab hilang. Hari itu mendapat pelajaran untuk lebih bersabar dan menikmati nasib, belum lagi duduknya pas dibawah AC yang artinya tidak mendapat angina dari AC. Perjalanan terasa begitu panjang, sendirian, panas dan tidak tahu hendak melakukan apa.

Selain bermain hp, yang bisa kulakukan hanya bangun tidur bangun tidur dan begitu saja hingga beberapa jam, dua kali saya menuju gerbong teman-teman saya yang lain, untuk sekedar menyapa dan mengumpulkan energy kembali. Makan nasi yang dibawa dari asrama dan sejenak meluruskan badan saat ibu yang duduk di salah satu kursi yang harusnya saya tempati telah turun.
Pukul 14 lewat kereta kami sudah tiba di Stasiun Lempuyangan, sebelum keretanya berhenti saya sudah memesan gocar agar bisa langsung balik ke kostan. Perjalanan 8 jam lebih tersebut lumayan meguras tenaga, dan yang paling dirindukan adalah kasur.

Itulah beberapa penggalan cerita perjalanan kami selama beberapa hari di Bandung.
17 Februari 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...