Peduli yang berlebihan
bisa jadi jatuhnya posesif.
Ah, aku bisa peduli
sama orang lain dengan tulus dan apa adanya, namun sama dia pedulinya penuh
muatan emosi, selalu mengharap timbal balik dan terkadang jatuhnya seperti posesif.
Ah, aku terlalu lemah
dengan rasa nyaman. Terlalu drama dengan perasaanku sendiri. Hingga peduli yang
berlebihan, ingin melakukan segala yang terbaik untuknya, walau mungkin yang aku
kira sesuatu yang baik begitu mengusiknya.
Maafkan aku yang
menyayangimu dengan sangat hingga tertuang dalam ekspresi peduli yang berlebihan.
Aku kesal saat
mengirimkan pesan yang begitu panjang tapi kau hanya membalasnya singkat. Aku
kesal saat aku merasa sudah sepeduli itu tapi kau tak merespon apa-apa, bahkan
untuk membalasnya pun enggan padahal kamu online. Aku kesal sama diriku yang
begitu rapuh dalam mengelola ekspektasi, aku kesal karena sudah terlalu nyaman denganmu
hingga menguntit segala tindak tandukmu, berusaha untuk selalu ada untukmu
meski kau tak mengindahkannya sama sekali.
Ah, kamu terlalu sering
bermasa bodoh, atau mungkin memang tak berperasaan.
Mungkin lebih baik kamu
sama batu saja, sama-sama tak punya rasa.
Yogyakarta, 04 Januari 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar