Jumat, 25 Januari 2019

Jumat barokah, 250119



Seperti biasa, rutinitas setiap jumat masih terus berjalan. Alhamdulillah, semoga tetap istiqomah. Pagi ini, tak seperti juamat-jumat sebelumnya. Sedari subuh, hujan turun tanpa henti. Hingga jam 6 pun hujan masih awet, membuat tubuh enggan beranjak dari tempat tidur. Tapi membayangkan wajah-wajah yang sering kutemui disetiap jumat membuatku tidak terlelap di pagi hari. Ada harap dan doa yang terus berdengung berharap hujan segera berhenti, tak lama kemudian menjelang pukul setengah 7 pagi, langit mulai cerah. Aku memanggil Siti, menghubungi Naya dan Jaya untuk siap berangkat untuk berbagi nasi. Kami pun berempat berangkat menuju penjual nasi kuning langganan. Seperti biasa, nasi pesananku sudah dibungkus dan siap untuk disebar.

Kami membagi dua jalur, aku bersama Naya menuju jalan Malioboro, sedangkan Siti dan Jaya menuju jalan Selokan Mataram. Aku sudah memiliki bapak ibu langganan yang akan menjadi tempat kami berbagi berkah setiap jumat pagi, bapak ibu penjual Koran di lampu merah, dan random untuk pemulung dan tukang bersih serta tukang becak di sepanjang jalan yang kami temui.

Ada hal yang membuatku begitu terharu pagi ini, tak seperti biasanya. Di perempatan lampu merah jembatan teknik, bapak penjual Koran yang biasanya sendiri kini Nampak seorang bapak lagi yang pakaiannya begitu lusuh, perkiraanku sih bapak tersebut tuna wisma dan baru bangun dari tempat tidurnya di emperan toko, saat Naya memberikannya sebungkus nasi kuning pembungkus nasi tersebut langsung dibuka dan disantap dengan begitu lahap, ada rasa haru dan nyesek yang mencuat didada dan tiba-tiba mata panas dan air mengalir dari pelupuk mata. Entah kapan terakhir bapak itu makan, dan sebungkus nasi yang kami bagikan menjadi pengisi kekosongan perut yang sudah mulai keroncongan. Hal ini yang membuatku terus dan terus mengusahakan agar tetap komitmen berbagi nasi minimal sekali seminggu, karena didalam hati yang paling dalam ada rasa bahagia yang luar biasa saat melihat pemandangan seperti itu, ternyata masih banyak sekali orang yang membutuhkan, disaat-saat seperti itu aku berdoa sama Allah agar diberikan anugerah kekayaan hingga aku bisa berbagi lebih banyak lagi. :’)

Pelajaran yang lain kudapatkan saat membagikan nasi kepada tukang sampah dan pemulung. Sampah yang selama ini kita anggap kotor dan menjijikkan, bagi sebagian orang itu adalah berkah dan sumber rejeki. Jangankan sampah, sehelai rambut pun atau lalat yang hinggap dimakanan atau saat kita makan dan ada yang kebetulan berbicara tentang sesuatu yang menjijikkan tiba-tiba ada segelintir orang yang menghentikan makan karena jijik, namun kita jarang menyadari bahwa ada loh orang di luar sana yang hidup di atas sesuatu yang kita anggap menjijikkan itu. Bahkan tadi pagi saat bagi nasi itu, aku melihat dengan jelas bagaimana bapak-bapak pemulung dan tukang bersih tersebut menyimpan makanan yang kami berikan di gerobak sampah yang sedang mereka tarik. Dan kuasa Allah yang begitu besar membuat daya tahan tubuh mereka begitu kuat, bagi sebagian orang jangankan disimpan di tempat sampah makanan yang akan di makan, sesederhan tak cuci tangan pun atau dalam bahasa lebih sederhananya makanan tidak higienis menjadikan sebagian besar orang bisa langsung sakit, namun bapak pemulung dan tukang sampah tersebut Alhamdulillah terus diberikan kesehatan meski secara kasat mata makanan yang akan dimakannya mungkin saja sudah terkontaminasi banyak kuman dengan menyimpannya satu tempat dengan sampah-sampah yang baru saja diambilnya.

Banyak pelajaran yang bisa kita dapat di luar kelas saat kita mau membuka mata, saat kita mau menetralkan fikiran tanpa cepat menghakimis sesuatu yang kita lihat. Lagi-lagi benar bahwa semua orang adalah guru, semua tempat adalah sekolah dan semua pengalaman adalah pelajaran. Terima kasih atas berkah dan pelajarannya hari ini :’)
Yogyakarta, 25 Januari 2019

1 komentar:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.com

    BalasHapus

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...