Sabtu, 11 November 2017

Dear kamu!



Dear kamu:
Banyak yang kecewa mendengar pernyataanmu, kecewa mendengar kabar darimu kalo ternyata kamu tidak maju mencalonkan diri sebagai calon ketua. Rasa-rasanya bendera belum dikabarkan, sudah diturunkan kembali.

Namun kutau, keputusan untuk tidak maju itu bukan sesuatu yang diputuskan hanya dalam waktu semalam. Meskipun baru mengenalmu beberapa hari. Tapi aku bisa sedikit tau tentangmu yang sangat hati-hati dalam bertindak, selalu tenang, tidak gegabah dan selalu penuh pertimbangan untuk menentukan keputusan.


Bukannya tak percaya orang lain bisa memimpin jauh lebih baik darimu. Hanya saja, potensimu sangat sayang jika dianggurkan. Kamu terlalu potensial untuk tinggal dibelakang layar. Mungkin memang butuh waktu sejenak untuk mempelajari situasi. Rehat dari segala hiruk pikuk dan lebih peduli pada diri sendiri. Bukankah untuk peduli sama orang lain, butuh untuk peduli sama diri sendiri terlebih dahulu?

Ah, saatnya memang kamu istirahat sejenak. Tubuhmu sudah begitu tipis, kerutan diwajahmu sudah terlalu banyak. Sejenak mengambil waktu untuk menyayangi diri sendiri. Apapun keputusanmu, kamu mesti tau, kita disini akan tetap ada untukmu.

Dear, kamu. Sehat-sehat ya, tubuhmu sudah terlalu ringkih, matamu sudah terlalu sayu, mukamu sudah terlalu kusut. Jangan fokus memikirkan orang lain, dirimu juga butuh perhatian.

1 komentar:

  1. Aku tidak kecewa dengan keputusannya, jika hal tersebut adalah yang terbaik untuknya, aku akan mendukungnya, sekalipun aku tahu bahwa aku akan menjadi lebih dan lebih saat berada di lingkungannya. Setidaknya aku pernah memiliki pengalaman, pernah bertemu dengan orang yang memiliki sejuta potenasi dalam dirinya dan aku tahu bagaimana memaksimalkan yang aku miliki serta berkolaborasi dengan Indah bersama karakter semacamnya. Ahh Terima Kasih tuhan, atas sedikit waktu yang telah diberikan, tapi banyak sekali manfaat yang aku dapatkan.

    BalasHapus

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...