Foto dari google
Awalnya kumengenalmu
dari cerita seseorang
Kau yang begitu
otoriter
Kau yang begitu penuh
aturan
Kau yang penuh
intimidasi
Kau yang terlalu kaku
Hingga, aku bertatap
muka denganmu dan mengomelimu tanpa dosa, atas sesuatu yang aku tak ada
hubungannya apa-apa tentang itu. Dan kau merespon omelanku dengan mendengar
begitu hikmat dan penuh penghayatan. Kau dengan berbesar hati menerima segala
kritikan dengan kepala dingin dan tangan terbuka. Bagimu, kritikan dan saran
adalah suatu koreksi diri untuk menjadi lebih baik. Satu poin penting yang
membuatku kagum pada pola pikirmu.
Masih tentangmu
Belakangan ini aku
makin senang memperhatikanmu
Caramu berbicara yang
begitu pelan
Caramu tertawa yang
begitu irit
Caramu makan yang
begitu tenang
Caramu mengoreksi yang
begitu teliti
Caramu bekerja yang
begitu totalitas
Serta tanggungjawabmu
yang begitu besar
Masih tentangmu
Aku benci sebuah
pertemuan yang intens
Aku terlalu cepat
menanam rasa nyaman padamu
Nyaman dengan sifat
cuekmu
Nyaman dengan “ketidak”
pedulianmu
Nyaman dengan
instruksimu yang begitu terstruktur
Masih tentangmu
Semoga, hubungan kita
tidak berakhir
Aku masih ingin belajar
banyak kepadamu
Belajar tentang
tanggung jawab
Belajar diam dan banyak
mendengarkan
Belajar cuek tapi
totalitas dalam bekerja
Belajar irit omongan
yang tidak penting
Dear, kamu!
Jaga kesehatan ya. Ingat
untuk makan meskipun ditengah kesibukan.
awwww so cuiitttt :")
BalasHapusTerima kasih, aku kan tetap makan disela kesibukanku *eh
baru tau, ternyata tini bisa berbaperria :")
Cerita ini hanya fiktif belaka kak. Hanya sekedar mengikuti permintaan pasar *eh.
BalasHapusKak Nunu sehat-sehat ya, jangan lupa makan biar ndak lingu lingu lagi ;")