Kamis, 03 November 2016

Terjebak SIGi (Part 2)




Melalui SIGi saya belajar banyak hal, terutama belajar banyak bersyukur. Ternyata diluar sana masih banyak sekali orang-orang yang kurang beruntung, jangankan berpakaian bagus ke sekolah, mengenyam pendidikan formal saja sudah merupakan sebuah kemewahan. Ketika bertemu dengan anak-anak di panti asuhan saya tak hentinya bersyukur dengan kehidupan yang serba ada yang saya miliki sekarang, terkadang malu ketika dengan kehidupan seperti ini masih saja sering mengeluh. Diluar sana, tidak usah jauh-jauh melihat ke kota sebelah atau sampai ke negeri seberang, didekat kita saja banyak anak-anak yang masih ingin berkumpul dengan keluarganya tapi mereka tidak memiliki kesempatan itu. Keceriaan anak-anak yang saya temui di setiap kesempatan menamparku dengan telak. “Heii, kau punya apapun yang kau mau, namun kau masih saja mengeluh, kau masih saja terus merasa kurang, lihat anak-anak itu, lihat senyum yang merona di wajah mereka, lihat keceriaan itu, keceriaan yang hadir bukan dari hal mewah, tapi dari hal-hal yang baru bagi mereka, hal yang mungkin bagi kita adalah barang yang tak penting”.

Saya pernah dengan sangat ingin mendedikasikan diri untuk anak-anak di daerah pedalaman, di daerah antah barantah yang jauh di ujung Negeri, tapi kesempatan itu ada saya malah memilih kesempatan lain. Saya sempat dilema dengan pilihan yang saya ambil, sampai suatu ketika saya membaca cerita dari salah seorang SIGi-ers Makassar yang sekarang telah berdomisili di Palu, yah melalui tulisan Inov saya tersadar bahwa untuk mengabdi tak harus ke daerah pedalaman, karena di sekitar kita pun masih banyak anak-anak yang tidak mendapat hak pendidikan yang layak.

Salah pemerintah? Jelas bukan sepenuhnya salah pemerintah. Dari kitalah generasi muda yang harus mengambil andil untuk terus berbagi dan bermanfaat bagi sesama. Dari pada mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan lilin bukan? Untuk menyalakan lilin pun kita butuh pemantik, dan saya yakin SIGi merupakan salah satu pemantik itu, salah satu wadah untuk membantu adik-adik kurang mampu untuk bisa mempunyai impian yang sama dengan anak-anak yang terlahir dalam kehidupan yang serba ada.

Terima kasih kakak-kakak keren SIGi, untuk setiap pengalaman, pelajaran dan kekeluargaannya selama ini. Saya sangat bersyukur bisa berada di dalam lingkaran orang-orang hebat, orang-orang yang melakukan sesuatu karena MAU bukan karena HARUS. Orang-orang yang mengerjakan sesuatu dengan sukarela tanpa bayaran. Orang-orang yang merelakan waktu, fikiran, tenaga dan juga materi untuk berbagi manfaat.

Selamat 4 Tahun SIGi Makassar. Semoga makin banyak yang tergerak untuk berbagi, karena berbagi takkan pernah membuat rugi. Semoga makin merajalela kakak-kakak keren SIGi yang terjabak. Semoga tetap di garis yang sedari awal kita bangun, kita ada untuk berbagi manfaat, bukan untuk kepentingan lain.

1 komentar:

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus

Serba Serbi 2024

Siang ini, 30 Desember, menepi dari segala keriuhan dan memilih nongkrong di sebuah kafe favorit di tengah Kota Makassar, mencoba memesan ma...